Bagi beberapa orang, makan makanan yang dimasak setengah matang adalah sebuah kenikmatan tersendiri. Misalnya seperti telur, daging, dan sayur mayur. Para ahli gizi pun sepakat bahwa beberapa bahan makanan tertentu memang sebaiknya dimasak tidak sampai matang. Tujuannya yaitu agar kandungan nutrisi yang terdapat pada bahan makanan tersebut tidak sepenuhnya hilang ketika dimasak.
Itu kalau kasusnya setengah matang.. Namun bagaimana jika mentah? Kalau sayur mayur, mungkin kita dapat langsung melahapnya sebagai lalapan misalnya. Kalau hewan? Hmmm, mungkin kamu akan berpikir seribu kali sebelum memutuskan untuk mengunyahnya di dalam mulut. Karena bukan hanya dalam keadaan mentah, namun beberapa bahan makanan di bawah ini juga dimakan dalam keadaan hidup! Hiiii.
1. Udang Mabuk
Mungkin kamu berpikir udang mabuk ini tuh maksudnya udang yang habis minum-minuman beralkohol, sehingga mereka jadi mabuk. Kalau kamu berpikir demikian, yup, kamu benar! Tapi mungkin selanjutnya kamu akan bertanya: “Gimana caranya udang bisa minum alkohol?”
Jadi, di beberapa negara Asia Tengah seperti China dan Taiwan, masyarakatnya biasa menyantap udang dalam keadaan hidup. Udang-udang tersebut sebelum dimasukkan ke dalam mulut, harus dicocol ke dalam semangkuk kecil larutan alkohol dengan kandungan 40-60%, baru kemudian dimakan.
Kandungan alkohol tersebut membuat udang menjadi ‘mabuk’ dan bergerak-gerak secara aktif. Bagi para penikmatnya, gerakan udang yang menggeliat di dalam mulut dapat menambah kenikmatan tersendiri dalam memakannya. Udang yang dipilih biasanya adalah udang yang ukurannya cukup besar, karena udang besar tidak terlalu bergerak aktif dalam keadaan mabuk. Wah, kasihan juga udangnya, ya.
2. Gurita
Kalau yang ini, kamu kamu para penggemar Korea-Korea-an pasti udah paham lah ya. Jadi di Korea Selatan sana, ada makanan yang namanya Sannakji. Itu lho, makanan yang bahan utamanya terbuat dari gurita hidup yang sama sekali nggak dimasak. Duh, pasti amis dong?
Eits, tunggu dulu. Bukan orang Korea namanya kalau nggak kreatif. Untuk mengatasi bau amis dari si gurita, biasanya akan dicampurkan dengan air perasan lemon, wijen, dan minyak wijen. Bayangin deh, makan gurita yang tentakelnya masih menggeliat-geliat dan menempel ke sana dan ke mari tak tentu arah.
Apalagi setelah ditambahkan siraman air perasan jeruk lemon dan minyak wijen. Gimana nggak tambah menggeliat tuh tentakel? Tapi meskipun begitu, penggemar dari Sannakji juga banyak lho! Nggak cuma di Korea saja, tapi juga di seluruh dunia. Nah, kamu-kamu yang ngaku pecinta Korea, pada doyan nggak kira-kira?
3. Bulu Babi
Meski namanya ada babi-babinya, namun biota laut yang satu ini bukan termasuk makanan yang diharamkan kok. Dinamakan bulu babi, karena bentuknya seperti bola yang berbulu, mirip rambutan lah, kurang-lebih. Bedanya, kalau rambutan hanya diam saja, kalau bulu babi, bisa bergerak.
Biasanya, bulu babi muncul di sekitar pantai pada sore hari. Masyarakat daerah pesisir pantai sangat suka menyantap bulu babi dalam keadaan mentah. Namun kita perlu hati-hati, karena ‘bulu’ pada area luar dari cangkang bulu babi sebenarnya adalah duri-duri yang beracun.
Jadi, sebelum makan, kita harus menghilangkan duri-duri tersebut dengan cara digetok menggunakan kayu atau alat semacamnya, kemudian baru kita bisa membuka cangkang pelindung bulu babi. Nah, di dalam cangkang tersebutlah wujud daripada bulu babi yang sebenarnya tinggal. Di Italia, bulu babi merupakan menu favorit. Orang-orang di sana menamakannya Ricci di Mare, dan itu mahal.
BACA JUGA: Wisata Kuliner Lezat nan Murah Meriah di Bandung
4. Tiram
Tiram merupakan bahan makanan yang cukup mewah dan sering disajikan dalam keadaan mentah. Udah tau kan tiram itu seperti apa? Tiram itu sejenis kerang yang dapat menghasilkan mutiara yang dapat dijadikan perhiasan yang harganya selangit, jadi nggak heran kan kenapa tiram ini merupakan makanan yang termasuk mewah.
Biasanya, tiram disajikan dengan perasan air jeruk lemon agar baunya tidak terlalu amis. Dalam penyajiannya, tak jarang disajikan dengan potongan es batu agar menjaga tiram tetap dalam keadaan segar. Ketika dikunyah, tiram akan terasa segar, gurih, dan kenyal-kenyal di dalam mulut. Yummy!
5. Salad Noma
Yang namanya makan salad ya pasti dalam keadaan mentah dong! Gimana sih! Terus kenapa bisa masuk ke dalam daftar makanan-makanan ini? Tenang, jangan kecewa dulu. Kita memasukkan salad ini ke dalam daftar makanan mentah ini bukan tanpa alasan. Salad yang satu ini unik, lho. Karena ternyata salad ini disajikan dengan semut hidup!
Kalau melihat semut yang bergerumul di dalam makanan saja, rasanya sudah males untuk mau memakannya, ya. Tapi yang uniknya di sini, semut tersebut malah sengaja disajikan untuk dimakan. Semut-semut ini sebelumnya telah ditaruh di lemari pendingin, sehingga jalannya menjadi lambat. Makanan unik ini ada di sebuah restoran di Denmark, dengan nama Noma.
Dalam penyajiannya, semut-semut ini diletakkan di tengah-tengah daun yang diberi krim atau es krim. Semut hidup ini kemudian diletakkan di atasnya. Mau tau gimana rasanya makan semut? Mungkin kamu harus cobain menu yang satu ini! Nggak tahu sih jenis semut apa yang digunakan, tapi yang jelas bukan semut merah lah ya.
6. Sashimi
Di negara Indonesia dan China, katak sudah bukan merupakan bahan makanan yang aneh lagi. Bahkan di daerah Purwodadi, ada makanan khas daerah yang berbahan dasar katak. Di sana disebutnya swike. Di China pun juga demikian, mereka mengonsumsi katak dan disebut hasma. Namun swike dan hasma yang ada di Indonesia dan China adalah katak yang sudah dimasak, artinya katak tersebut sudah matang.
Namun tidak demikian dengan yang ada di negeri matahari terbit, Jepang. Di sana, katak dijadikan bahan utama dalam pembuatan sashimi. Yang membuat sashimi berbeda dari olahan katak lainnya adalah, sashimi menggunakan katak hidup yang kemudian dipotong-potong dan disajikan di atas piring.
Nggak sampai di situ, ke-absurd-an makanan ini juga terletak pada teknik plating-nya. Kepalanya juga disajikan dengan posisi menghadap ke atas. Bayangin aja deh, kamu disuruh makan potongan daging tangan dan kaki katak mentah yang masih kejang-kejang, sambil dihadapkan pada wajah melas si katak yang tubuhnya sudah terpotong-potong tak berdaya.
Di atas piring, katak yang telah dimutilasi tersebut direndam dalam es batu dan disiram perasan air jeruk lemon agar tidak berbau amis. Namun yang terjadi bukan cuma bau amisnya yang hilang, justru si katak malah tambah menggelinjang. Meski begitu, sashimi sekarang sudah jadi menu favorit di beberapa restoran Jepang. Gimana, kamu mau coba?
BACA YUK: Tempat Makan Enak di Jogja
7. Ikan Teri dan Bayi Ikan Sarden
Ikan teri sangat digemari di Indonesia. Banyak sekali olahan ikan teri yang kita ketahui, seperti sambal goreng teri, botok teri, rempeyek ikan teri, sayur ikan teri, pepes ikan teri, dan sebagainya. Namun tahukah kamu, bahwa lagi-lagi di Jepang, ada makanan yang terbuat dari bahan dasar ikan teri mentah.
Ya udah lah ya, sekarang kita jadi nggak begitu heran. Orang Jepang mah, katak mentah aja dimakan. Apalagi cuma ikan teri. Jepang memang berisi orang-orang yang gemar memakan makanan mentah. Di Jepang, mereka menyebutnya shirasu, atau teri, sebagai lauk tambahan. Biasanya dijadikan topping di atas nasi.
Tidak cuma dijadikan lauk tambahan, bahkan ikan teri mentah juga dijadikan bahan dalam membuat es krim. Luar biasa! Oh iya, selain menggunakan teri, biasanya mereka juga dapat menggantinya dengan bayi ikan sarden. Ukuran dan rasanya kurang lebih sama, tidak terlalu tajam dan gurih.
Jadi, yang mana nih yang mau kamu cobain duluan?