Para penderita diabetes atau kencing manis sangat dituntut agar dapat mengatur pola makannya sebaik mungkin, baik dari segi jumlah, jadwal maupun jenis makanannya. Kurangnya insulin di dalam tubuh membuat penderita harus sangat berhati-hati agar kadar gula atau glukosa dalam darah mereka tidak melonjak.
Karena, kadar glukosa yang sangat tinggi setelah makan dapat memicu timbulnya komplikasi makrovaskuler seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah. Namun, risiko ini dapat diturunkan jika para penderita diabetes tetap konsisten menerapkan gaya hidup sehat.
Cokelat Hitam
Coklat hitam kaya akan flavanoid yang dapat meningkatkan sensitivitas pada insulin, mengurangi resistensi insulin, mempercepat pengolahan glukosa darah dan mengurangi keinginan makan secara berlebihan. Namun, tidak semua cokelat memiliki tingkat khasiat yang sama. Salah satu penelitian dari University of Copenhagen di tahun 2008 menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi cokelat hitam akan memiliki keinginan yang sangat rendah untuk makan makanann manis, asin atau berlemak dibandingkan mereka yang mengonsumsi cokelat susu. Kandungan flavanoid pada cokelat susu memang lebih rendah daripada cokelat hitam, sedangkan gula dan lemaknya lebih banyak.
Brokoli
Studi yang dilakukan oleh Warwick University dimuat dalam jurnal “Diabetes” menyatakan bahwa brokoli mengandung senyawa sulforaphane yang dapat memperbaiki dan melindungi dinding pembuluh darah dari kerusakan kardiovaskular akibat diabetes.
Suforaphane juga dapat memicu proses anti inflamasi, mengontrol kadar glukosa dalam darah, meningkatkan mekanisme detoksifikasi alami di dalam tubuh, serta meningkatkan produksi enzim yang dapat mengendalikan senyawa kimia berbahaya penyebab kanker. Brokoli juga mengandung kromium yang sangat membantu dalam meningkatkan sensitivitas insulin dalam tubuh, sehingga brokoli sangat bagus untuk para penderita diabetes.
Blueberry
Buah blueberry mengandung serat tak larut yang dapat menghilangkan lemak dari tubuh, maupun serat larut yang dapat diolah lebih lama di dalam tubuh dan mengendalikan kadar gula darah. Sebuah penelitian yang dilakukan oles USDA (United States Department of Agriculture) menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi 2 1/2 gelas jus blueberry setiap hari dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah, mengatasi depresi dan meningkatkan daya ingat.
Hal ini terjadi karena blueberry mengandung antisianin, senyawa kimia alami yang dapat mengecilkan sel lemak dan menstimulasi produksi adiponektin, hormon yang dapat mengatur kadar glukosa darah. Meningkatnya kadar adiponektin dapat menjaga kadar gula darah tetap rendah dan meningkatkan sensifitas tubuh terhadap insulin. ADA (American Diabetes Association) menyebutkan bahwa blueberry sebagai “Diabetes Superfood) karena manfaatnya bagi kesehatan.
Ikan
Ikan tidak hanya kaya akan protein yang dapat membuat kamu merasa kenyang lebih lama, ikan juga mengandung asam lemak omega-3 yang dapat membantu meredakan peradangan. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa mereka yang memiliki kadar asam lemak omega-3 tertinggi dalam darahnya akan mengalami inflamasi lebih rendah. Inflamasi dalam tingkat parah dapat memperburuk diabetes dan menyebabkan masalah berat badan.
Menyertakan ikan dalam diet kamu akan membantu dalam mengurangi risiko terserang berbagai penyakit, terutama penyakit stroke yang menjadi salah satu komplikasi diabetes. Berdasarkan penelitian dari Emory University 2010 lalu, orang-orang yang makan ikan panggang atau kukus akan memiliki risiko terkena stroke lebih rendah sampai 3%. Namun, ikan goreng, ikan cepat saji, dan seafood yang digoreng malah dapat meningkatkan risiko terserang penyakit yang sama.
Minyak Zaitun
Sebuah penelitian di Spanyol yang diterbitkan di Jurnal “Diabetes Care” menunjukkan bahwa diet ala Mediterania yang menyertakan minyak zaitun ternyata dapat mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2 sebesar 50% dibandingkan diet rendah lemak. Diet dengan menggunakan minyak zaitun juga mampu mencegah resistensi pada insulin, penimbunan lemak perut dan penurunan adiponektin.
ADA juga menyarankan agar penderita diabetes menggunakan minyak zaitun untuk menggantikan lemak tidak sehat yang berasal dari mentega, margarin dan lemak babi. Minyak zaitun juga sangat kaya akan antioksidan yang dapat melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, serta dapat mencegah terjadinya penyakit jantung.
Ubi Jalar
Salah satu analisis menemukan bahwa ubi jalar dapat mengurangi HbA1c sebanyak 0,3 hingga 0,57% dan mempercepat pemprosesan glukosa dalam darah sebanyak 10 hingga 15 poin. Ubi jalar juga mengandung antosianin yang merupakan pigmen alami yang dapat memberi warna orange gelap. Senyawa yang termasuk antioksidan ini sangat bermanfaat sebagai zat anti peradangan, anti viral dan anti mikroba. Selain itu, ubi jalar juga kaya akan vitamin A dan serat. Kamu dapat menggunakan ubi jalar sebagai pengganti kentang karena ubi jalar memiliki indeks glokosa lebih rendah.