Masa muda adalah masa dimana seseorang sedang mencari jati diri. Termasuk dalam mencari pasangan atau lawan jenis. Seseorang akan merasa nyaman ketika ia sudah menemukan pasangan hidup yang menurut dia nyaman.
Namun apa jadinya jika dua buah insan yang saling menjalin hubungan tanpa status yang jelas. Pacaran merupakan hubungan yang terlarang dalam islam. Rasulullah memerintahkan kepada para pemuda untuk menikah jika ia telah mampu.
يَامَعْشَرَ الشَّبَابِ: مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
“Wahai pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu maka hendaknya menikah, karena ia lebih menundukkan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu, maka hendaknya ia berpuasa, sebab ia dapat mengekangnya.” (HR. Bukhari).
Hadist ini menjelaskan bagi para pemuda yang sudah mencapai usia baligh dan sudah memiliki ba’dah (kemampuan), maka ia ddianjurkan untuk segera menikah. Nah, maka dari itu lebih baik menikah muda dari pada pacaran gak jelas.
Pada kesempatan ini kita akan bahas tentang beberapa manfaat menikah di usia muda.
Terhindar dari Perbuatan Zina
Sebagaimana yang sudah dijelaskan hadist di atas, “… menikah di usia muda itu lebih membantu menundukkan pandangan dan lebih mudah memelihara kemaluan.”
Apabila seseorang menikah di usia muda, maka ia akan otomatis terhindar dari perbuatan zina (mata, hati ataupun tangan). Untuk mendekati zina saja adalah perbuatan yang dilarang, apalagi seseorang berbuat zina. Maka jangan ragu untuk menikah muda. 🙂
Hidupmu Lebih Bahagia
Hasil riset yang dilakukan oleh National Marriage Project’s 2013 di Amerika Serikat persentase tertinggi menunjukan bahwa seseorang akan merasa sangat puas dengan kehidupan pernikahannya ketika mereka menikah di usia 20 sampai 28 tahun.
Kok bisa pasangan yang menikah di usia muda lebih bahagia? Hal ini disebabkan karena menikah di usia muda umumnya belum memiliki banyak ego atau ambisi. Pasangan yang menikah di usia muda akan lebih mudah menerima pasangan hidupnya.
Bahkan, apalagi jika suami sedang dalam kondisi kesusahan, maka pasangan muda akan merasakan jerih payah yang dilakukan oleh dua insan yang berbeda untuk menuju jalan kesuksesan dunia dan akhirat.
Kebutuhan Biologis Tersalurkan
Biasanya pasangan yang menikah di usia 20-an akan cenderung melakukan hubungan suami-istri lebih sering dibandingkan dengan mereka yang menikah lebih lambat.
Hasil riset yang dilakukan oleh studi Dana Rotz dari Harvard University pada tahun 2011 menunjukan bahwa, jika seseorang menunda pernikahan empat tahun, maka akan mengalami penurunan dalam sebulan satu kali hubungan suami istri.
Hal lain yang akan kamu dapatkan ketika menikah di usia muda adalah adalah dalam tingkat kepuasan hubungaan biologis. Karena pada masa-masa itu kondisi fisik masih prima yang membuat suami istri lebih menikmati hubungan intimnya…
Lebih Mudah Mengontrol Emosi
Jika kamu menikah di usia muda terbuktu lebih cepat dalam mendewasakan satu sama lain. Karena menikah dan berumah tangga membuat emosi seseorang lebih terkontrol. Hal ini disebabkan oleh kehadiran pasangan hidup yang memberikan ketenangan batin.
Itulah salah satu makna dar Sakinah yang ada dalam al Qur’an Surat Ar Rum ayat 21.
Hasil riset yang dilakukan oleh Studi Sosiolog Norval Glenn dan Jeremy Uecker tahun 2010 menunjukan bahwa menikah pada usia muda akan lebih memberikan manfaat dari sisi kesehatan dan mengontrol emosi.
Meraih Kesuksesan Lebih Mudah
Salah satu alasan seseorang untuk menunda pernikahanya adalah masalah harus mencapai karir tertentu atau hidup mapan terlebih dahulu baru menikah.
Padahal disaat seseorang telah menikah Allah akan membuka pintu rezekinya dan merasakan hati lebih tenang. Dengan ketengan dan kestabilan emosi ini, pasangan suami istri bisa lebih fokus dalam meniti karir dan saling memberikan semangat satu sama lain.
Tidak heran jika melihat orang yang menikah di usia 20-an mereka kan memetik kesuksesan di usia 40-an.
Masa Depan Anak Lebih Baik
Ketika kamu menikah di usia muda dan memiliki buah hati di usia muda, sedangkan kondisi kamu belum mapan secara ekonomi disaat itulah kamu kamu dapat mendidik anak-anak secara langsung merasakan kerasnya kehidupan yang harus dijalani.
Jangan sampai anak-anak terlalu manja dengan apa yang dimiliki oleh orang tuanya.