Saat ini banyak orang yang tertarik jadi penulis. Selain bisa terkenal dengan jalan ini, menulis pun bisa memberikan sumber penghasilan. Walaupun ada juga sih yang menjadikan kegiatan menulis sebagai hobi atau sekedar menyalurkan unek-unek semata. Tapi, satu hal yang perlu jadi motivasi utama ketika menulis, dengan menulis kita bisa menyebarkan kebaikan bagi pembaca.
Nah, karena tujuan yang mulia itulah, maka tidak perlu ragu untuk jadi penulis. Kalau masalah materi yang akan kita dapatkan, anggap saja itu bonus dari Allah. Tapi, agar tulisan kita banyak yang baca dan mempu menginspirasi, tentunya tulisan kita harus layak baca, mudah dimengerti bahasanya dan menggunakan sudut pandang yang unik atau yang nggak biasa.
Kenapa hal seperti itu perlu kita lakukan? Sebelum pertanyaan ini dijawab, mungkin kita perlu bertanya dulu kepada diri kita sendiri, kalau kit abaca tulisan yang nggak enak rasanya gimana? Masih mau lanjut baca? Jangankan bisa dapat kebaikan dari apa yang dibaca, lha bacanya aja nggak sampai tuntas.
Oleh karena itu, untuk jadi penulis kamu harus menyiapkan segala sesuatunya dulu, baik itu persiapan untuk masalah teknis ketika menulis maupun persiapan keterampilan menulis yang perlu kamu kuasai. Bahasa lainnya sih kamu butuh modal untuk jadi penulis. Mau tau apa saja sih modal penulis itu? Kita lihat bersama yuk!
Siapkan Perbendaharaan Kosakata
Untuk bisa menciptakan tulisan yang tidak membosankan, kamu perlu menyiapkan perbendahaaraan kosakata. Hal ini diperlukan agar kata-kata yang kamu rangkai tidak melulu menggunakan kata-kata yang itu lagi-itu lagi. Bagaimana cara memperbanyak kosakata? Jalan satu-satunya untuk hal ini adalah dengan membaca.
Selain itu, kamu pun bisa menyediakan kamus besar Bahasa Indonesia. Baik itu untuk memahami kosakata yang baru kamu baca atau untuk mencari padanan kata. Supaya tidak banyak kata yang berulang dalam satu kalimat. Hal ini berlaku baik itu ketika kamu menulis tulisan non fiksi atau tulisan fiksi.
Pengetahuan EYD
Supaya tulisan kamu enak dibaca, selain kosakata kamu pun perlu membekali dirimu dengan pengetahuan EYD atau ejaan yang disempurnakan. Walaupun sebenarnya ini adalah ranahnya editor. Tapi tidak ada salahnya jika seorang penulis memberikan yang terbaik terhadap hasil karyanya.
Lagi pula, kalau tulisan kamu berantakan, kasian editornya. Apalagi kalau nggak jelas titik komanya ada di mana. Belum lagi kalau tulisannya kebolak-balik susunan katanya. Bisa-bisa editornya jadi pusing tujuh keliling. Bisa-bisa kamu nggak akan ditawarin nulis lagi kalau keseringan begitu.