Depresi kini menjadi masalah kesehatan jiwa yang bisa mengancam siapa saja. Setiap 1 dari 5 penduduk dunia mengalami depresi pada tahap tertentu dalam hidupnya.
Depresi ini penyakit yang sulit diatasi karena bentuknya berbeda-beda pada tiap orang. Terlebih lagi sampai saat ini, depresi tidak selalu dianggap penyakit “beneran.”
Walau begitu, depresi ini bisa teramati dari beberapa perasaan berikut yang tidak kunjung berhenti: sedih, gugup, hampa, dan merasa rendah diri. Orang yang depresi bisa kehilangan minat dalam aktivitas/hobi yang dulunya mereka sukai, makan terlalu sedikit atau terlalu banyak, dan juga sulit tidur.
Masih belum jelas sebenarnya penyebab depresi ini. Namun penyakit ini memang ada dan melanda jutaan orang setiap harinya. Jika kamu belum pernah mengalaminya sendiri, kemungkinan besar kamu pasti kenal orang yang pernah (atau sedang) depresi.
Dan juga bukan hanya manusia yang mengalami depresi. Binatang, terutama anjing, juga mengalami penyakit ini.
Kalau kamu mengenal orang yang sedang mengalami depresi, kemungkinan besar kamu mau menolongnya. Namun saat menyangkut kesehatan jiwa, kamu perlu sangat hati-hati. Terkadang, walau niat kita baik, kita malah bisa memperparah depresi seseorang jika tidak hati-hati dalam cara menyampaikan maksud kita.
Berikut ini 10 hal sederhana yang bisa kamu lakukan jika orang yang kamu cintai sedang mengalami depresi.
-
Hindari mengatakan “Berpikir positif aja!”
Sering sekali kita keceplosan mengatakan hal ini. Ada anggapan kalau dengan memilih untuk bahagia, otomatis kita akan merasa bahagia. Namun saat seseorang mengalami depresi, tidak sesederhana itu.
Tidak ada seorang pun yang memilih untuk depresi. Kalau pun orang yang depresi bisa keluar dari kondisi ini sesegera mungkin, hal itu sudah mereka lakukan.
Mengatakan “Udah, berhenti merasa depresi. Gak ada gunanya!” malah bisa memperparah kondisinya. Terlebih lagi orang yang depresi akan merasa kalau dirinya sedang melakukan hal yang salah. Oleh karena itu, jangan lakukan!
-
Inisiatif mendekatinya
Terkadang, orang yang depresi menarik diri dalam bergaul dengan teman dan orang-orang yang dia cintai.
Kalau kamu sedang terpikir akan seseorang namun lama tidak mendengar kabar darinya, cobalah meneleponnya.
Ucapan sesederhana “Aku sedang memikirkanmu” saat meneleponnya dapat memberikan perubahan yang besar dalam kondisinya saat itu. Itu menunjukkan bahwa orang lain masih peduli padanya.
-
Akui perasaannya
Salah satu hal terbaik yang bisa kamu lakukan untuk seseorang adalah mendengarkannya.
Kamu mungkin tidak bisa paham benar pengalaman dan perasaannya, apalagi kalau kamu belum pernah mengalami depresi, namun itu tak mengapa.
Hanya dengan mengatakan kalau kamu percaya padanya bisa sangat membantunya keluar dari depresi yang dia alami.
-
Sensitiflah dengan topik yang kamu bicarakan dengannya
Terkadang orang yang depresi sulit membicarakan topik tertentu. Apalagi kalau depresinya ini terjadi karena kejadian yang traumatis.
Jika hal ini terjadi, pikirkan baik-baik mengenai topik yang akan kamu bicarakan dengannya. Kalau kamu memang tidak merasa yakin apakah topik tertentu itu sensitif baginya atau tidak, biarkan dia yang menentukan hal yang ingin ia bicarakan.
Namun jika kamu merasa cukup nyaman dengannya, kamu juga bisa bertanya apakah ia merasa tidak apa-apa untuk membicarakan topik tertentu.
-
Kontak secara rutin
Menghubunginya sekali waktu sudah baik, namun mengontaknya secara rutin jauh lebih membantu. Itu menunjukkan bahwa kamu benar-benar peduli pada keadaanya. Selain itu, ada orang yang menghubunginya secara rutin di masa depresi juga memberinya kestabilan.
Kamu bisa menjadwalkan telepon, mengirim pesan, atau bertemu langsung.
-
Pastikan kalau tidurnya cukup
Insomnia seringkali menjadi gejala depresi. Namun kurangnya tidur alias insomnia juga bisa menyebabkan depresi. Itulah sebabnya orang yang insomnia sulit lepas dari depresi.
Namun mengingatkan seseorang untuk memperhatikan waktu tidurnya bisa jadi topik yang sensitif. Apalagi kamu bukan orang tuanya.
Kamu bisa menanyakan jumlah jam tidurnya agar dia sendiri yang mengevaluasi kebiasaan tidurnya. Dengan begitu semoga waktu tidurnya jadi lebih sehat.
-
Beri dukungan sekonsisten mungkin
Depresi bisa membuat penderita merasa dirinya menjauhkan orang-orang yang ia cintai. Selain itu depresi juga bisa membuat penderita merasa ditinggalkan. Itulah sebabnya konsistensi membuat perbedaan besar dalam hidup orang yang depresi.
-
Pelajari tentang depresi
Depresi masih menjadi penyakit yang tidak jelas. Bentuk depresi bisa berbeda-beda pada tiap orang. Ada banyak mitos mengenai depresi ini.
Belajar tentang depresi bisa membuatmu mengerti mengapa orang yang kamu cintai melakukan tindakan tertentu dan juga cara membantunya mengatasi depresi ini.
-
Dorong dia untuk mencari bantuan profesional
Kamu bisa banyak membantu, namun sering tidak cukup, bahkan walau kamu punya latar belakang pendidikan psikologi.
Sayangnya, ada banyak stigma tentang mencari bantuan profesional dalam bidang kejiwaan. Hal ini bisa menghalangi orang-orang depresi mendapat bantuan yang sebenarnya mereka butuhkan.
Bantu temanmu tahu bahwa tidak perlu merasa malu kalau meminta bantuan profesional.
-
Perhatikan dirimu sendiri
Kamu tidak bisa mengisi gelas dari teko yang kosong. Kalau perasaan kamu sendiri sedang buruk, kamu tidak akan bisa membantu orang lain. Oleh karena itu, sebelum membantu orang yang depresi, pastikan dulu kalau kondisimu baik-baik saja.
Mendukung orang yang depresi ini bisa menjadi sangat melelahkan. Tidak mengapa mundur sejenak kalau kamu merasa kewalahan.
Ini bukan berarti bahwa kamu tidak peduli. Ini berarti kamu butuh memperhatikan kesehatanmu sendiri juga.
Kenali batasmu sendiri, dan jangan terlalu memaksakan diri.
Ingatlah, jika kamu tahu orang yang menderita depresi, lebih baik kalau kamu meminta bantuan profesional.
Share artikel ini kalau kamu merasa orang-orang perlu tahu lebih banyak dan lebih sensitif terhadap masalah depresi.