Katuk (Sauropus androgunus L. Merr) merupakan sayuran yang dikonsumsi daunnya sebagai lalap, pewarna makanan, maupun obat. Selain itu daun katuk bila dikonsumsi oleh ibu menyusui dapat meningkatkan produksi asi. Katuk di alam biasanya tumbuh menyerupai tanaman rumpun perdu dengan semak yang tingginya bisa mencapai 2,5-5 m. Cara tanam dan perawatannya sangatlah mudah, meski begitu belum banyak petani yang membudidayakan tanaman ini. Lahan yang optimal ditanami katuk adalah lahan dengan suhu antara 21-32 derajat celcius, kelembaban 50- 80%, serta pH tanah antara 5,5-6,5. Namun pada dasarnya tanaman katuk sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan tanam apapun, baik di dataran rendah maupun tinggi. Selain itu katuk juga dapat tumbuh baik di lahan yang terpayungi/tidak terjangkau sinar matahari sehingga bisa ditanam di pekarangan rumah.
Persiapan Lahan
Siapkan lahan dengan cara menaburi lahan yang akan digarap dengan kompos/pupuk kandang dengan dosis 20 ton/hektar dengan rentang waktu 1-2 minggu sebelum dibajak atau dicangkul agar gembur. Selanjutnya buat bedengan lebar 100- 120 cm, tinggi 30 cm, jarak antar petakan 30-40 cm dan panjang petakan tidak lebih dari 12 m, sesuai dengan luas lahan tanam. Buat lubang tanam dengan jarak 20 cm x 20 cm sedalam 30 cm baik secara berjajar atau berbaris.
Penanaman dan Pemeliharaan
Penanaman katuk sangat mudah hanya dengan melakukan stek batang/cabang. Jadi batang/cabang yang akan dijadika bibit dipilih yang fisiknya bagus dengan kondisi tanpa cacat atau berpenyakit. Potong batang/cabang 20 cm kemudian tancapkan pada lahan tanam dengan posisi tegak lurus sedalam 10-15 cm. Siram secara berkala dengan waktu peyiraman saat pagi dan sore hari. Sedangkan untuk pemupukan dapat diberikan urea dengan dosis 200 kg/hektar dicampur dengan KCl 50 kg/hektar. Setelah tanaman mulai bersemi dan tumbuh banyak daun, lakukan pengairan seminggu 2 kali. Jangan lupa lakukan penyiangan saat usia tanam sudah menginjak 15 hari. Setelah itu penyiangan bisa dilakukan sebulan sekali. Perhatikan kondisi tanaman dan jauhkan dari hama dan penyakit yang menyerang tanaman katuk. Gunakan pestisida yang tepat saat terkena serangan ham dan penyakit.
Pemanenan
Katuk biasanya sudah mulai bisa dipanen saat sudah mencapai 3-3,5 bulan pasca tanam atau saat mencapai ketinggian 70 cm. Cara memanennya cukup dengan memangkas cabang atau pucuk sepanjang 10-15 cm dengan pisau tajam. Selanjutnya panen bisa dilakukan tisp sebulan sekali.