Menanam Dan Budidaya Kedelai

Tanpa kita sadari, hampir setiap harinya kita tidak bisa lepas dari kedelai. Kedelai merupakan bahan baku lauk pauk harian yang kita makan, seperti tempe, tahu, juga minuman susu kedelai. Jika dilihat manfaatnya, kedelai memiliki kandungan protein nabati yang baik bagi tubuh serta mengandung flavonoid yang baik bagi jaringan dan sel kulit. Jika dilihat dari potensi pasar kedelai sekarang ini sangat terbuka lebar dengan omset yang cukup besar. Namun kenyataannya ketersediaan suplai kedelai dari petani tidak dapat mencukupi permintaan pasar terhadap kedelai. Akibatnya impor kedelai setiap tahunnya selalu meningkat sehingga perlu adanya pembudidayaan yang baik agar ketersediaan pangan kedelai terpenuhi. Bukannkah ini peluang bagi Anda untuk mencobanya? Jika Anda ingin memulai usaha dibidang pertanian kedelai, berikut adalah panduan lengkapnya:

Pengolahan Tanah

Pertama-tama singkirkan gulma dan rumput liar yang tumbuh di lahan tanam. Taburkan pupuk kandang/kompos 1 kwintal/hektar, diamkan selama satu minggu. Selanjutnya tanah dibajak, digaru, dan diratakan (bisa dengan mesin atau manual). Buat saluran drainase dengan jarak sekitar 3-4 m yang berfungsi untuk mencegah genangan air yang berlebihan pada lahan tanam. Genangan air dapat menyebabkan tanaman membusuk dan mati. Setelah itu diamkan tanah selama tiga minggu, kemudian baru bisa ditanami kedelai.

Penanaman

Pertama-tama beli benih kedelai dari penjual kedelai bibitan dengan mutu unggul. Selanjutnya rendam benih dalam air selama 0,5 jam dan dicampur Legin (Rhizobium) apabila akan ditanamn di tanah yang belum pernah ditanami kedelai sebelumnya. Atur jarak tanam antar lubang tanam berukuran 25 x 25 cm. Lubang tanam dibuat sedalam 5 cm. Masukkan sebanyak 2-3 biji per lubang tanam. Tutup lubang dengan tanah gembur, jangan dipadatkan agar kecambah bisa menembus tutupan tanah. Usahakan waktu tanam dilakukan di akhir musim hujan agar tanaman bisa tumbuh baik.

Perawatan

Lakukan penyulaman pada benih yang tidak muncul pada umur 5-6 hari. Sebaiknya penyulaman dilakukan saat panas matahari tidak terlalu terik yakni sore hari. Selanjutnya lakukan penyiangan pada umur 2-3 minggu dan pada saat tanaman selesai berbunga, sekitar 6 minggu setelah tanam. Peninggian bedengan juga harus dilakukan agar sistem perakaran bisa tumbuh baik dan mampu menyerap nutrisi dari pemupukan secara maksimal. Pemupukan sendiri dilakukan saat 2 minggu setelah tanam dengan dosis Urea:SP-36:KCl = 50:40:20, lalu pemupukan lanjutan pada 6 minggu setelah tanam dengan dosis Urea:SP-36:KCl = 30:20:40. Lakukan pengairan muali dari benih ditanam sampai pada tahap pengisian polong. Pengairan diberikan secukupnya saja, jangan terlalu becek apalagi menggenang. Jangan melakukan pengairan pada saat menjelang panen, biarkan tanah dalam keadaan kering. Pantau tanaman dan jaga agar terhindar dari hama dan penyakit. Bila terlanjur terserang hama penyakit, berikan pestisida dan obat sesuai aturan dan dosis yang tepat.

Pemanenan

Pemanenan sudah bisa dilakukan setelah daun terlihat sudah menguning lalu gugur, buah menjadi kuning kecoklatan dan retak-retak/polong sudah terlihat tua dengan batang berwarna kuning agak coklat dan gundul. Kedelai konsumsi bisa di panen setelah 75-100 hari dan kedelai benih dibiarkan sampai umur 100-110 hari. Potong tangkainya lalu jemur sampai kering, polong akan merekah sendiri. Simpan biji kedelai yang sudah kering dan letakkan di tempat kering.


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *