Lobak merupakan satu diantara jenis sayuran berjeis umbi-umbian yang dimanfatkan umbinya untuk bahan masakan. Lobak masuk dalam keluarga wortel, kentang, dan ubi. Hanya saja lobak mempunyai tekstur kulit yang mulus dengan daging buah yang berair cukup tinggi. Lobak mempunyai daging buah yang cocok digunakan sebagai sayuran maupun lalapan karena rasanya yang segar dan sedikit manis. Tanaman ini masih jarang ditanam di Indonesia, kebanyakan lobak lokal masih ditanam dalam skala rumahan/kecil. Meamng tanaman ini masih jarang digunakan sebagai bahan masakan, akan tetapi di negara asia timur seperti Jepang, Cina, dan Korea lobak sudah umum dikonsumsi sehari-hari. Jika Anda ingin membudidayakannya sendiri maka Anda tidak salah, sebab pada dasarnya lobak termasuk tanaman yang mudah ditanam baik di dataran rendah maupun dataran tinggi seperti pegunungan. Berikut adalah panduan budidaya lobak selengkapnya:
Pengolahan Tanah
Pertama-tama singkirkan gulma dan rumput liar yang tumbuh di lahan tanam. Kemudian taburkan pupuk kandang/kompos pada lahan tanam secara merata, diamkan selama satu minggu. Selanjutnya tanah dibajak atau dicangkul sedalam 30-40 cm, lalu diberi pupuk kandang/kompos 14 ton/hektar. Selanjutnya buatlah bedengan dengan lebar 40 cm dan jarak antar bedengan 30 cm membujur dari barat ke timur agar sinar matahari mengenai tanaman dengan maksimal. Jangan lupa buatlah saluran drainase berjarak 3-4 m untuk mencegah genangan air yang dapat membuat tanaman busuk.
Penanaman
Tanaman lobak dibudidayakan melalui bijinya. Bibit bisa diperoleh dari tanaman sebelumnya atau bisa dibeli di kebun bibit/toko pertanian yang sudah terjamin. Pada penanaman lobak, persemaian tidak diperlukan sehingga benih bisa langsung ditanam di lahan tanam. Rata-rata kebutuhan bibit perhektar mencapai 10 kg bibit. Taburkan benih pada lubang tanam sepanjang bedengan lalu tutup dengan tanah tipis-tipis dan tidak usah dipadatkan. Benih akan tumbuh setelah 4 hari tanam.
Perawatan
Lakukan penyianagan setelah tanaman lobak masuk umur 2-3 minggu sambil dibuat guludan dengan meninggikan tanah agar umbi lobak dapat tumbuh baik. Lakukan juga penjarang pada tanaman lobak, untuk tanaman yang tumbuh kerdil dicabut dan yang subur dibesarkan dlam lahan tanam. Berikan pupuk lanjutan dengan pupuk buatan NPK dengan perbandingan 15:15:15 dengan total sebanyak 500 kg atau 8-9 gr/tanaman. Pupuk diberikan di bagian kanan-kiri tanaman dengan jarak 5 cm dari batang tanaman. Pemupukan dilakukansetelah lahan disiangi dan di tinggikan guludannya. Cek guludan apakah ada umbi yang keluar/menyembul diatas tanah, jika ada maka tutup dengan tanah agar pertumbuhan umbi bisa maksimal. Hindarkan lobak dari hama dan penyakit, jika sudah terserang segera gunakan pestisida yang sesuai dengan dosis yang tepat.
Pemanenan
Pemanenan dilakukan setelah tanaman lobak berumur 55-75 hari. Segera lakukan pemanenan setelah lobak masuk masa panen. Apabila terlambat maka umbi akan mengkayu/mengeras dan rasanya tidak enak sehingga tidak laku dijual. Biasanya lobak yang ditanam di dataran rendah akan lebih cepat panen daripada yang ditanam di dataran tinggi. Rata-rata setiap hektarnya bisa menghasilkan lobak sampai 60 ton.