Menanam dan Budidaya Seledri

Seledri (Apium graveolens L. Dulce) adalah jenis sayuran yang umum digunakan sebagai penyedap dan garnish/penghias hidangan. Hampir sama seperti kemang sebenarnya, sama-sama berguna sebagai bahan tambahan dalam hidangan masakan. Seledri mempunyai bau yang khas sehingga fungsi utamanya untuk menggugah selera makan. Selain daun dan batangnya digunakan sebagai bahan masakan, biji seledri juga biasa digunakan sebagai bumbu/penyedap. Bijinya juga dapat diekstrak menjadi minyakbiji seledri yang berkhasiat sebagai obat. Bagian-bagian dari seledri umumnya dibagi menjadi tiga bagian, yaitu seledri tangkai, seledri umbi dan seledri daun. Seledri biasaya ditanam di daerah sejuk dengan temperatur antara 16-21 derajat celcius. Seledri sangat membutuhkan air yang cukup dengan pH tanah berkisar antara 5,8-6,7.

Persemaian

Persemaian benih pada seledri akan memakan waktu antara 7-12 hari. Sebaiknya benih seledri ditanam dangkal agar pertumbuhan kecambah bisa cepat tumbuh dan muncul ke permukaan. Bibit yang telah berumur 2 bulan baru bisa dipindahkan ke lahan tanam.

Pengolahan Lahan

Tanah yang akan dijadikan media tanam sebaiknya diberi pupuk kandang/kompos dan di diamkan selama 1-2 minggu, kemudian setelah itu baru digemburkan dengan dicangkul atau di bajak. Kemudian buat lubang tanam dengan jarak antar barisan 50-70 cm x 12-20 cm. Rata-rata dibutuhkan antara 50 ribu-100 ribu bibit seledri per hektar.

Pemupukan

Pada tahap pemupukan dibutuhkan pupuk kandang sebanyak 20-30 ton/hektar dicampur dengan pupuk buatan NPK (N 300 kg, P 75 kg dan K 250 kg per hektar).

Pemanenan

Panen seledri dapat dilakukan setelah usia tanam 160-180 hari untuk seledri yang ditanam langsung, sedangkan seledri persemaian dapat panen pada usia tanaman 90-125 hari. Rata-rata dalam satu hektar lahan bisa menghasilkan panen mencapai 40-70 ton.


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *