Menanam Dan Budidaya Tembakau

Tembakau adalah salah satu tanaman komoditi yang sangat banyak dibudidayakan oleh petani khususnya di daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 200-3.000 meter dpl. Tembakau sangat cocok ditanam di daerah dengan curah hujan rata-rata 2000 mm/tahun dengan suhu udara antara 21-32 derajat celcius. Bukan rahasia lagi bahwa tembakau adalah tanaman yang diambil daunnya untuk dibuat sebagai bahan baku rokok, obat, maupun bahan-bahan lain. Permintaan akan tembakau sangatlah tinggi, bahkan permintaan setiap tahunnya mengalami peningkatan yang drastis. Bila dicermati, ini bisa jadi peluang usaha yang menjanjikan omset yang besar. Jika Anda ingin berencana membudidayakan tembakau, berikut adalah panduannya:

Pembibitan

Proses awal yang perlu diperhatikan adalah pemilihan benih yang unggul, yakni berbiji utuh, tidak terserang hama/penyakit, dan tidak keriput. Selanjutnya buatlah media semai dengan campuran tanah dan pupuk kandang/kompos dengan perbandingan 1:1. Pemupukan juga dilakukan pada media semai berupa 70 gr DS dan 35 g ZA. Letakkan media semai pada tempat teduh agar terhindar dari panas dan hujan. Setelah media tanam siap, rendam benih selama 1-2 jam selanjutnya tiriskan tunggu sampai tiga hari maka akan keluar akar berwarna putih, lalu semaikan. Basahi terlebih dahulu media semai agar lembab lalu masukan benih sedalam 0,5 cm lalu tutup dengan media tipis-tipis. Bibit siap pindah saat berumur 35-55 hari setelah semai.

Pengolahan Media

Pertama-tama sebarkan pupuk kandang/kompos dengan dosis 10-20 ton/ha pada 2minggu sebelum diolah, lalu lahan dibajak dan didiamkan selama 1 minggu. Selanjutnya buat bedengan dengan lebar 40 cm dan tinggi 40 cm dengan jarak antar bedengan kira-kira 90-100 cm searah timur ke barat. Buatlah lubang dengan jarak tanam 90 x 70 cm jika ingin daunnya tipis-tipis dan jarak antar bedeng 60 x 50 cm dalam setiap bedeng terdapat dua baris tanaman. Bila menginginkan tembakau rajangan buat jarak tanam 90 x 90 cm dan jarak antar bedeng 120 x 50 cm dalam satu bedeng terdapat satu baris tanaman.

Penanaman

Peratama-tama basahi dan sobek polybag semai. Tanam bibit perlahan-lahan sedalam leher akar. Timbun dengan tanah dan padatkan areal tanah disekitarnya. Usahakan waktu tanam adalah pada pagi hari atau sore hari saat panas tidak terlalu terik agar tidak layu. Basahi tanah setelah tanam untuk menjaga kelembaban tanah.

Perawatan

Penyulaman dilakukan maksimal sampai usia tanam 1- 3 minggu, tanaman yang mati atau tumbuh buruk diganti dengan yang baru. Berikutnya lakukan penyiangan dan pembubunan setiap 3 minggu sekali. Berikan pemupukan secara berkala pada tanamanagar nutrisi tetap terjaga. Pemupukan yang dilakukan pada saat tanam diberikan SP-36 (300 kg/ha), umur 7 hari setelah tanam diberikan diberikan Urea/ZA dan KCL (300 kg/ha:150 kg/ha), umur 28 hari setelah tanam diberikan Urea/ZA dan KCL (300 kg/ha:150 kg/ha). Jangan lupa memperhatiakan jadwal pengairan. Berikan pengairan pada umur 7 hari setelah tanam dengan dosis 1-2 ilter air/tanaman, pada umur 7-25 hari setelah tanam dengan dosis 3-4 liter/tanaman, pada umur 25-30 hari setelah tanam dengan dosis 4 liter/tanaman, pada umur 45 hari setelah tanam dengan dosis 5 lt/tanaman setiap 3 hari, pada umur 65 hari setelah tanam penyiraman dihentikan, kecuali bila cuaca sedang panas. Setiap 3 hari sekali lakukan pemangkasan tunas ketiak daun dan bunga, saat bunga mekar pangkas daun 3-4 lembar yang tepat di bawah bunga. Pantau tanaman secara berkala dan hindarkan dari serangan hama penyakit, bila sudah terlanjur tersereng maka gunakan pestisida yang sesuai dengan dosis yang tepat.

Pemanenan

Pemanenan daun dilakukan saat daun sudah berwarna hijau kekuning-kuningan, dan untuk cerutu pada saat warna daun keabu-abuan, untuk sigaret dipetik pada saat tepat masak yaitu berwarna kuning. Pemetikan dilakukan mulai dari daun yang terbawah sampai daun yang paling atas, dipetik pada saat sore atau pagi hari pada di hari cerah. Selanjutnya pemetikan bisa dilakukan setelah 3-5 hari, per sekali petik sebanyak 2-4 helai/ tanaman. Setiap tanaman dapat dipetik sebanyak 5 kali, lakukan penyortiran daun petikan berdasarkan warna daun.


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *