Musim hujan telah tiba. Air menggenang di mana-mana. Tempat-tempat seperti itu rawan dijadikan tempat tinggal bagi nyamuk. Itulah mengapa, saat musim hujan sering terdengar kabar orang sakit demam berdarah. Penyakit demam berdarah menyebar lewat gigitan nyamuk aedes aegypti. Setelah terkena gigitan aedes aegypti yang sudah terinfeksi dengue, empat sampai sepuluh hari kemudian muncullah gejala-gejala demam berdarah.
Gejala Demam Berdarah
- Demam tinggi
- Sakit kepala berat
- Rasa nyeri di bagian belakang mata
- Mual-mual (nausea)
- Muntah-muntah
- Pembengkakan kelenjar
- Nyeri sendi dan otot
- Ruam (dalam beberapa kasus yang ditemui)
Gejala yang paling parah adalah syndrom demam tinggi. Demam tersebut dapat mengakibatkan pendarahan, kebocoran pembuluh darah (saluran yang mengalirkan darah), dan rendahnya tingkat trombosit darah (yang menyebabkan darah membeku).
Cara Mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD)
Belum ada vaksin yang dapat mencegah virus dengue. Meski demikian, terdapat beberapa tindakan pencegahan demam berdarah dengue yang dapat Anda lakukan. Seperti yang kita ketahui bersama, mencegah lebih baik daripada mengobati. Langkah-langkah pencegahannya adalah sebagai berikut.
- Balikkan wadah-wadah kosong yang mampu menampung air. Hal ini untuk mencegah kemungkinan wadah tersebut dalam menampung air tak terpakai.
- Gunakan obat nyamuk oles atau bakar, baik siang maupun malam.
- Pastikan jendela dan pintu Anda tidak memiliki lubang kecil yang memberi jalan masuk bagi nyamuk.
- Pastikan ventilasi udara Anda memiliki penyaring untuk mencegah nyamuk masuk.
- Bila ada orang di rumah yang sudah terjangkit penyakit DBD, segera tutup segala kemungkinan untuk terjadinya gigitan kedua, baik pada diri si penderita maupun bagi anggota keluarga lain yang belum tergigit.
- Bila perlu, upayakan ada jaring anti nyamuk (kelambu) di tempat tidur Anda.
- Tutup tempat sampah jika sedang tidak digunakan.
- Bila Anda menggunakan penyejuk udara (AC), bersihkan dan buang air di dalam nampan air secara rutin.
Pada intinya, nyamuk senang berkembang biak di wadah-wadah buatan manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, jangan biarkan berbagai wadah tergenang air diam (tidak mengalir). Bersihkan berbagai wadah yang memungkinkan tergenang air (pot-pot, ember, dll), ganti air di dalam bak mandi secara berkala. Bila air di dalam wadah memang harus tergenang dalam waktu lama, siapkan penutup yang rapat di bagian atasnya.
Semoga bermanfaat.