Penyakit jantung dapat dialami oleh siapa saja. Seringkali, penyakit ini tidak terdeteksi sejak dini, akibatnya tiba-tiba orang terkena serangan jantung hingga meninggal. Untuk memastikan ada tidaknya penyakit jantung biasanya perlu dilakukan pemeriksaan darah. Cara tersebut dapat mengetahui kadar kolesterol, gula darah, lemak darah, sampai indeks massa tubuh.
Tentu saja hanya dokter yang dapat melakukan tes darah. Namun, Anda juga bisa melakukan tes sederhana untuk memeriksa risiko penyakit jantung yaitu dengan cara memeriksa denyut nadi. Begini caranya.
Cara Memeriksa Denyut Nadi
Saat pagi hari, jantung telah selesai istirahat. Pada waktu inilah sebaiknya Anda memeriksa denyut jantung. Ukur denyut jantung dengan tangan sendiri. Letakkan telunjuk atau jempol di pergelangan tangan tepat di bawah jempol. Raba bagian pergelangan sampai terasa denyutan. Rasakan denyutannya sebelum menghitung jumlah denyut jantung.
Denyut jantung yang normal akan berdenyut sebanyak 60-100 kali dalam satu menit. Anda dapat menggunakan timer untuk menghitungnya. Catat 10 detik pertama, lalu jumlah denyut yang telah dihitung dikalikan enam.
Apabila denyut jantung lebih dari 100 kali tiap menit menandakan adanya tachycardia, yakni masalah irama jantung yang terlalu cepat. Gangguan ini disebabkan oleh kekacauan sinyal listrik yang berfungsi menstimulus otot jantung guna memompa secara teratur.
Jika dari hasil tes tersebut diketahui bahwa Anda memiliki risiko terserang penyakit jantung yang cukup tinggi maka sebaiknya segera perkecil risiko dengan mengubah gaya hidup Anda yang kurang sehat.
Semoga bermanfaat.