Buat Apa Menghabiskan Sisa Usiamu untuk Tidak Bahagia?

Apa yang akan membuatmu bahagia? Uang melimpah, rumah megah, mobil mewah, atau punya banyak sawah? Tak ada yang bisa menjamin bahwa kesemua itu bisa menjauhkanmu dari hidup susah.

Bahagia adalah hal yang sederhana. Coba saja kamu lihat pasangan kakek nenek yang hidup di gubuk pinggir rel kereta api dan mencari sesuap nasi dengan mengumpulkan barang bekas. Mereka selalu menyunggingkan senyum sebagai bukti kebahagiaannya.

Bahagia berasal dari dalam hatimu. Kamu sendiri yang berhak untuk memililih bahagia atau tidak bahagia. Berikut beberapa hal yang bisa kamu pilih agar kamu bisa menghabiskan sisa usiamu dalam kebahagiaan.

Bersyukur

www.miftahmadiun.com

Kalau dipikir-pikir Allah telah memberimu banyak nikmat dari pagi sejak kamu membuka kedua matamu. Tapi kenapa kamu masih saja tidak bahagia?

“Masa temen SMA yang dulu suka nyontek aku sekarang lebih sukses daripada aku. Apa ini namanya adil?” Begitu umpatan dalam hati yang sering terjadi.

Percayalah bahwa membandingkan dirimu dengan orang lain semakin membuat hidupmu tidak bahagia. Temanmu SMA pantas mendapatkan kesuksesan seperti saat ini lantaran ikhtiar dan doa yang tak pernah kamu ketahui.

Allah memberimu hidup saat ini adalah yang terbaik. Kondisi inilah yang paling pas untukmu. Mungkin jika kamu berlebihan dalam materi keimananmu akan luntur.

Jika perlu batasi membuka akun sosial media yang berisi orang-orang suka pamer kehidupannya. Sedikit banyak hal ini akan melunturkan rasa syukur dalam dirimu.

Memberi

www.guromis.com

Banyak orang yang berjanji akan memberi orang lain saat sudah berlebihan. Padahal manusia biasa jangankan merasa berlebih, merasa cukup saja sangat susah.

Jika kamu merasa mengalami kesempitan oleh berbagai problematika hidup, cobalah untuk memberi. Energi positif yang kamu dapatkan dari memberi akan membuatmu bahagia.

Kamu pasti pernah merasa sangat membutuhkan materi dan tiba-tiba ada orang yang memberimu. Begitulah perasaan orang yang kamu beri. Meskipun menurutmu sedikit, namun bagi mereka hal itu sangat membahagiakan.

Jangan Memikirkan Hal Tidak Penting

www.anekatop10.com

Tidak semua hal perlu kamu pikirkan. Terkadang kamu perlu cuek menghadapi kondisi tertentu. Contohnya tidak memikirkan orang yang menjelek-jelekanmu.

Biarkan saja, toh kata-kata mereka tidak mempengaruhi hidup yang sedang kamu jalani. Memikirkan mereka hanya membuang energimu dan membuatmu lelah tanpa menghasilkan hal yang bermanfaat.

Begitu juga dengan acara gosip dan sintron televisi yang tak mendidik. Alihkan pikiranmu untuk hal yang benar-benar penting dan memberikan kebaikan bagi dirimu, keluargamu, dan lingkungan sekitarmu.

Berdebat = Kurang Kerjaan

tumbuhberbagidiridhoi.blogspot.com_.

Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam kehidupan. Isi kepala masing-masing orang tentu berbeda. Pengalaman hidup, latar belakang keluarga, dan lingkungan tempat ia tumbuh berkembang membentuk pola pikir ini.

Cobalah untuk berlapang dada dan berusaha menerima perbedaan yang ada di sekitarmu. Jika memang pendapatmu belum bisa diterima orang-orang, jangan berkecil hati lantas menjauhi mereka.

Jangan Terlalu Ambisius

www.ibunda.id

Terkadang ambisi diperlukan sebagai penyemangat untuk melakukan yang terbaik. Namun ambisi juga perlu diatur sedemikian rupa sehingga tidak membuatmu terengah-engah mencapainya.

Semua hal yang berlebihan tentu tidak baik. Begitu juga dengan ambisi. Bersikaplah proporsional dalam meraih tujuan yang kamu tetapkan. Jangan mendzolimi diri sendiri untuk mencapai ambisimu.

Ingatlah bahwa tubuhmu juga memiliki hak untuk beristirahat dan refreshing.

Periksa Kondisi Rohanimu

www.muslimahcorner.com

Pernahkah kamu merasa hidupmu hampa meskipun secara kasat mata kamu sudah berkecukupan? Kamu terus-terusan merasa sunyi dan tidak tahu apa yang sebenarnya menjadi tujuan dalam hidupmu.

Coba periksa kondisi rohanimu. Bisa jadi kesibukan duniawimu membuatmu lupa untuk sholat 5 waktu. Bisa jadi klien menguras pikiranmu sampai kamu tak sempat memikirkan kapan terakhir kamu membaca surat cinta dari Allah.

Kekuatan fisik dan jiwa untuk menghidupi kehidupan sulit bukan hanya berasal dari makanan bergizi seimbang dan hidup sehat. Namun juga dari rohani yang selalu berpasrah kepada Allah.

Cobalah untuk berdiskusi dengan orang yang kamu anggap mumpuni dalam masalah agama. Mintalah nasihatnya. Jangan lupa untuk mengosongkan gelasmu terlebih dahulu sehingga kamu bisa menerima nasihat itu dengan baik.