Pernikahan bukanlah mencari orang yang cocok, melainkan saling menjadi orang yang cocok bagi pasangannya.
Dalam dunia pernikahan modern sekarang ini, perceraian sudah menjadi sesuatu yang tidak sedikit ditemui. Itu sebabnya sekarang mulai marak adanya perjanjian harta terpisah yang ditandatangani calon mempelai untuk mengantisipasi kalau terjadi perceraian agar tidak repot mengatur pembagian hartanya.
Salah satu alasan paling populer yang diungkapkan oleh pasangan yang berpisah adalah “sudah tidak ada kecocokan lagi”, atau “ada perbedaan mendasar yang sudah tidak bisa disatukan lagi…”.
Alasan tersebut membuktikan 2 hal;
1. Pertama; betapa bodohnya mereka kalau selama menjalin hubungan (apalagi yang sudah menikah puluhan tahun) baru mengetahui bahwa ternyata ada perbedaan yang sangat besar yang sulit disatukan. Seharusnya sebelum menikah mereka sudah bisa memetakan dan membaca perbedaan-perbedaan mendasar apa yang berpotensi menjadi ancaman dalam pernikahan mereka kelak.
2. Kedua; alasan “tidak cocok” juga membuktikan ketidakmampuan mereka atau ketidakmauan mereka untuk mengelola perbedaan yang ada. Kadangkala ada pasangan-pasangan yang sudah saling tahu perbedaan mendasar yang mengancam mereka, namun dalam perjalanan pernikahan, mereka memilih untuk tidak mau lagi menghadapi perbedaan itu dan menyerah.
Konflik besar dan masa-masa sulit karena perbedaan-perbedaan yang kita bawa masing-masing adalah bagian tak terhindarkan dalam sebuah pernikahan. Jika kamu sudah bersedia masuk kedalam pernikahan, seharusnya kamu sudah siap dengan segala konsekuensi yang dihasilkan oleh perbedaan-perbedaan tersebut.
Sayangnya, sekarang ini banyak yang menjadi “buta” di masa-masa pra-nikah sehingga mereka tidak bisa melihat ancaman perbedaan yang ada. Dan, yang lebih menyedihkan, lebih banyak lagi pasangan yang hanya mau enaknya saja. Saat bulan madu mereka senang, namun ketika mereka memasuki tahap-tahap “penyatuan perbedaan”(yang biasanya harus dilewati dengan tahap konflik), mereka menyerah dan memutuskan untuk berpisah.
Berhentilah mengkambing hitamkan perbedaan, kamulah yang menentukan masa depan pernikahanmu. Tetapkan pilihan apakah kamu berani atau tidak untuk menghadapi jurang perbedaan yang ada di depanmu.
Jadilah dewasa dalam menghadapi setiap perbedaan yang ada, carilah solusinya misal berfokuslah pada perbedaan-perbedaan yang paling sulit dikelola. Kemudian cobalah renungkan, mengapa dia bisa memiliki hal yang sangat berbeda itu? Apakah karena latar belakang keluarga, peristiwa masa lalu, atau karena apa? Cobalah kamu memahami alasan ia melakukan itu. Jika perlu, sesekali saat suasananya tepat, cobalah kamu bertanya pada pasanganmu. Pikirkan apa yang melatarbelakangi ia melakukan sesuatu yang berbeda tersebut. Perasaan apa yang muncul. Cobalah kamu menjadi seperti dia dan berusaha mendalami penyebab ia berperilaku berbeda denganmu.