Jika kita berjalan-jalan ke toko buku, maka kita akan temui bahwa buku-buku fiksi merupakan buku yang cukup laris dan menjanjikan dibandingkan karya-karya nonfiksi yang menurut sebagian besar orang, berat untuk dibaca. Tulisan-tulisan fiksi cenderung lebih disukai karena bahasanya yang ringan dan langsung menyentuh sisi-sisi kehidupan pembaca.
Dengan besarnya minat terhadap tulisan fiksi inilah, maka alangkah baiknya kita yang ingin menekuni dunia kepenulisan fiksi lebih mendalami ilmu-ilmu penunjang, agar tulisan fiksi yang kita tulis lebih berbobot dan memberi banyak nilai gizi kepada para pembacanya. Nah, sebelum kita mempelajari ilmu penunjang, maka ada baiknya kita mengenal apa itu fiksi lebih dalam lagi.
Sebenarnya fiksi itu apa sih? Secara bahasa, fiksi adalah cerita rekaan yang bisa berupa cerpen, novel, dan sebagainya. Cerita rekaan ini hanya sebatas khayalan dan tidak berdasarkan kenyataan.
Namun jika dilihat dari sisi terminologisnya, cerita fiksi merupakan cerita naratif yang bersifat imajiner, tapi tetap saja harus masuk akal dan mengandung kebenaran yang dapat mendramatisasikan hubungan-hubungan antar manusia.
Lalu, apa saja yang perlu kita persiapkan untuk membuat tulisan fiksi? Ada 5 unsur yang perlu kita persiapkan sebelum kita menulis tulisan fiksi. 5 unsur ini sering disebut sebagai unsur intrinsik fiksi.
Menentukan Tema
Tema tulisan bisa dikatakan sebagai dasar tulisan dan menopang sebuah karya sastra. Menentukan tema berarti menentukan apa yang ingin ditulis oleh penulis. Tema tulisan pun mampu menjadi penunjuk arah kemana sebuah tulisan akan ditujukan.
Ciptakan tokoh dalam tulisan
Tokoh dalam tulisan adalah salah satu unsur yang sangat penting, karena tokoh inilah yang nantinya akan menghidupkan tulisan kita. Tokoh dalam cerita sifatnya bisa kita sesuaikan dengan karakter orang-orang yang pernah kita temui, hal ini perlu kita lakukan agar tokoh dalam cerita kita lebih hidup.
Buatlah alur atau plot yang misterius
Alur atau plot adalah kejadian atau peristiwa yang terjadi dari awal hingga akhir cerita. Alur atau plot sebaiknya dibuat mengalir. Alur atau plot sebisa mungkin dibuat secara natural atau tidak dipaksakan, sehingga pembaca merasakan tiap-tiap kejadian seolah-olah terjadi di depan mata.
Alur pun sebisa mungkin dibuat tidak membosankan. Sebuah karya fiksi harus memiliki sifat plot yang misterius, yang mampu menampilkan kejadian-kejadian yang mengandung konflik yang mampu menarik atau mencekam pembaca, sehingga mendorong pembaca untuk menyelesaikan cerita yang sedang dibaca.
Pilihlah latar yang sesuai dengan jalan cerita
Sebuah tulisan fiksi pasti memiliki latar. Secara ringkas, yang dimaksud latar adalah waktu dan tempat. Latar dalam sebuah tulisan harus mampu mengangkat, menggambarkan dan menghidupkan suasana, dan harus sesuai dengan jalan cerita.
Tulislah cerita dengan sudut pandang tertentu
Sudut pandang merupakan cara penulis atau pandangan penulis yang dipergunakan untuk menyajikan tokoh, latar, dan pemilihan peristiwa yang membentuk cerita dalam bentuk karya fiksi.
Sudut pandang bisa dibedakan menjadi dua jenis, yang pertama adalah sudut pandang orang pertama, sudut pandang ini memiliki ciri cerita disampaikan oleh tokoh dalam cerita yang menggunakan kata ganti aku atau saya. Yang kedua adalah sudut pandang orang ketiga, dimana cerita disampaikan bukan oleh tokoh yang ada dalam cerita, dan tokoh cerita menggunakan kata ganti dia atau ia.