Darah tinggi atau hipertensi diperkirakan menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Hipertensi ditunjukkan oleh tekanan darah sistolik di atas 140 mm Hg dan diastolik di atas 90 mm Hg. Sekitar 90-95% kasus darah tinggi belum dapat diketahui penyebabnya (hipertensi esensial). Sekitar 5-100% kasus darah tinggi sudah dapat diketahui penyebabnya (hipertensi sekunder), yang antara lain disebabkan oleh penyakit ginjal, kelainan endokrin, pemakaian obat, dll. Penderita darah tinggi biasanya mengalami sakit kepala, rasa pegal dan tidak nyaman pada tengkuk, perasaan berputar seperti tujuh keliling serasa ingin jatuh, berdebar atau detak jantung terasa cepat, dan telinga berdengung.
Pemanfaatan tanaman herbal untuk mengatasi masalah kesehatan saat ini sangat dibutuhkan untuk dikembangkan. Selain mudah didapat, harga terjangkau, sedikit menyebabkan efek samping, dan terbukti khasiatnya dapat dijadikan alasan oleh masyarakat untuk beralih mengonsumsi dari obat konvensional menjadi obat herbal.
Karena 90% darah tinggi tidak diketahui penyebabnya maka pengobatan darah tinggi diarahkan kepada penurunan tekanan darah ke tingkat yang normal sehingga kualitas hidup penderita tidak menurun. Banyak herbal yang ternyata cocok sebagai antihipertensi. Tujuan pengobatan darah tinggi dengan herbal adalah mengobati dengan memperbaiki penyebabnya sesuai filosofi tanaman obat yakni bekerja secara konstruktif, artinya memperbaiki sistem atau organ yang rusak yang mengakibatkan darah tinggi. Adapun beberapa herbal yang dapat dimanfaatkan untuk mencegah dan mengobati hipertensi adalah:
Daun Alpukat
Kandungan yang terdapat dalam daun alpukat diantaranya, yaitu saponin, tannin, phlobatannin, flavonoid, alkaloid, dan polisakarida. Kandungan tersebut dipercaya dapat mengatasi hiperlipidemia. Hiperlipidemia sendiri merupakan salah satu pemicu terjadinya serangan jantung, manakala kolesterol dalam darah yang mengendap sebagai plak di dinding pembuluh darah luruh serta menyumbat pembuluh darah.
Bawang Putih
Bawang putih sudah lama digunakan sebagai penyedap rasa dan mempunyai keuntungan dalam mencegah dan mengobati berbagai penyakit. Bawang putih mampu merelaksasikan otot polos pembuluh darah. Pada beberapa hasil penelitian bawang putih dapat menurunkan tekanan darah diastolik dan sistolik. Diduga kandungan alisin, prostaglandin, dan vitamin E pada bawang putih dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Adapun senyawa adenosin pada bawang putih berperan dalam melenturkan pembuluh darah. Ajoene yang merupakan zat anti kolesterol yang berfungsi sebagai pencegahan penggumpalan darah juga diduga terdapat dalam bawang putih dan dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.
Mengkudu
Mengkudu mengandung xeronin dan proxeronin yang berfungsi menormalkan fungsi sel yang rusak sehingga daya tahan tubuh meningkat. Selain itu, mengkudu juga mengandung scopoletin yang mampu mengikat serotonin. Serotonin adalah senyawa kimia yang menjadi penyebab terjadinya penyempitan pembuluh darah sehingga tekanan darah meningkat.
Seledri
Senyawa aktif salam seledri bekerja pada reseptor pembuluh darah yang memberi efek relaksasi. Senyawa 3-n-butyphththalida asal seledri juga dipercaya dapat menurunkan tekanan darah karena mampu menenkan konsentrasi hormon stress sehingga pembuluh darah relaksasi. Adapula yang meyakini bahwa senyawa aktif apigenin pada seledri mirip dengan kalsium antagonis seperti yang terdapat pada obat darah tinggi.
Kucai
Herbal ini efektif melancarkan peredaran darah sekaligus menghindarkan pembekuan pada penderita darah tinggi layaknya bawang putih. Hal tersebut dikarenakan kucai mengandung allicin seperti halnya bawang putih. Kucai yang memiliki nama latin Allium tuberosum juga mengandung tetrametiloksamida dan ester 17-etadekadesenil yang bermanfaat sebagai antihipertensi. Selain sebagai antihipertensi, kucai juga dapat membunuh bakteri dan jamur saat kulit mengalami memar.
Belimbing Wuluh
Pohon yang berasal dari Amerika tropis ini dipercaya dapat mengatasi darah tinggi. Bagian yang sering dikonsumsi dari tanaman belimbing wuluh adalah buahnya. Buah belimbing wuluh mengandung zat kalium yang dapat melancarkan keluarnya air seni, sehingga dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
Mentimun
Sama halnya dengan belimbing wuluh, tanaman yang memiliki nama latin Cucumis sativus ini dapat dimanfaatkan sebagai antihipertensi. Timun dapat digunakan sebagai diureti (memperlancar eksresi air seni). Hal tersebut dapat menurunkan darah tinggi. Selain itu mentimun juga kaya manfaat yang lain. Vitamin E dalam mentimun dapat menghambat proses penuaan dan keriput. Mentimun juga memiliki kandungan serat yang tinggi sehingga dapat memperlancar buang air besar.