Organ Reproduksi Pria

ORGAN REPRODUKSI PRIA – Sistem reproduksi tetap merupakan organ yang memegang peranan penting dalam kehidupan makhluk hidup (terutama manusia) walaupun tidak esensial bagi kelangsungan hidup suatu organisme.

Sistem reproduksi mengambil peran penting dalam menjaga kelangsungan suatu spesies makhluk hidup di muka bumi.

Sistem Reproduksi Pria

organ reporduksi pria
gdhr.wa.gov.au

Sistem reproduksi pria dirancang agar dapat berfungsi untuk menghasilkan sperma dan menyalurkan sperma keluar tubuh.

Organ Reproduksi Pria

organ reproduksi pria
ytimg.co

Organ reproduksi pria terdiri dari organ reproduksi internal dan eksternal. Organ reproduksi pria internal meliputi, testis, saluran reproduksi, dan kelenjar aksesoris.

Sedangkan organ reproduksi pria bagian eksternal meliputi skrotum dan penis.

Fungsi dari organ reproduksi tersebut akan kita jabarkan pada penjelasan berikut :

Organ reproduksi primer : sepasang testis

Testis terdiri dari banyak saluran berliku yang disebut tubulus seminiferus, yaitu tempat pembentukan sperma. Sel-sel Leyding yang ada pada testis berguna menghasilkan hormon testosteron.

Saluran reproduksi

Saluran reproduksi memiliki bagian-bagian yang lebih spesifik untuk memproduksi sperma, bagian-bagian tersebut adalah Epididimis, Duktus vas deferens, Duktus ejakulatoris, dan Uretra.

Epididimis yang terdapat pada saluran reproduksi merupakan tempat pematangan dan penampungan sperma setelah keluar dari tubulus seminiferus.

Duktus vas deferens merupakan saluran sperma dari testis menuju duktus ejakulatoris.

Duktus ejakulatoris adalah tempat pertemuan duktus vas deferens dengan duktus dari vesikulas seminalis menuju uretra.

Uretra merupakan saluran di sepanjang penis yang berfungsi sebagai tempat keluarnya sperma dan urin.

Ekelnjar aksesoris

Kelenjar aksesoris dibagi tiga bagian yang lebih spesifik untuk melakukan kerjanya, bagian-bagian tersebut yaitu kelenjar vesikula seminalis, kelenjar porstat, dan kelenjar cowper atau bulbouretra.

Kelenjar vesikula seminalis menghasilkan 60% dari total cairan semen yang mengandung mukus, prostalglandin,asam askorbat, serta fruktosa yang merupakan sumber energi bagi sel sperma.

Kelenjar prostat merupakan kelenjar aksesoris yang menghasilkan zat anti koagulasi, sitrat, dan sedikit asam.

Kelenjar buldouretra atau cowper menghasilkan sekret yang berperan uuntuk menetralisasi dan membersihkan sisa urin yang bersifat asam dan uretra.

Skrotum

Skrotum merupakan kantung yang melindungi testis, berperan untuk menjaga kestabilan suhu tubuh.

Penis

Penis berfungsi sebagai alat kopulasi

Spermatogenesis pada Organ Reproduksi Pria

organ reproduksi pria
ytimg.com

Spermatogenesis merupakan proses pembentukan spermatozoa. Spermatogenesis terjadi pada organ testis khususnya pada bagian tubulus seminiferus.

Tubulusseminiferus testis memiliki sel-sel induk sperma atau spermatogonium yang bersifat diploid.

Sel spermatogonium dapat mengalami mitosis untuk memperbanyak spermatogonium. Selain itu, spermatogonium juga dapat berkembang menjadi spermatosit primer.

Masing-masing spermatosit primer kemudian mengalami meiosis I menghasilkan dua sel spermatosit sekunder haploid.

Setiap sel spermatosit sekunder akan melakukan pembelahan meiosis II, sehingga dihasilkan empat sel spermatid. Selanjutnya, sel spermatid yang terbentuk akan mengalami proses spermiogenesis membentuk spermatozoa yang berflagel.

Demikianlah pembahasan mengenai organ reproduksi pria, semoga bermanfaat dan memberikan pengetahuan baru untuk Anda.

Refrensi :

  • Big Book, SMA kelas 1,2,&3 oleh Annisa Rahmah, dkk