Paku Ekor Kuda Beserta Struktur dan Bentuknya

Paku ekor kuda (Spenopsida) atau juga dinamakan dengan paku ekor kuda (Horsetail) sebab mempunyai cabang cabang yang seperti bentuk ular jadi mirip dengan ekor kuda. Sebagian besar paku Spenopsida tinggal di lingkungan yang ada pasirnya.

Pada Sporofit paku ekor kuda terdapat daun kecil yang berupa sisik, sedikit transparan, dan terangkai dari silika. Di sejumlah ujung batang ada Sporangium yang berfungsi dalam memproduksi spora. Spora yang diproduksi mempunyai ukuran yang sama namun berbeda dengan Jenisnya. Dengan demikian, paku ekor kuda tergolong ke dalam paku peralihan.

Paku ekor kuda mempunyai akar sejati berbentuk rizoma, gametofit yang memuat klorofil jadi bisa untuk melakukan fotosintesis. Adapun asal dari gametofit ialah karena perkembangan spora. Gametofit memproduksi arkegorium serta anteredium. Beberapa jenis dari Equisetum ramosissimum dana Calamites namun telah punah.

Tumbuhan jenis spenopsida terbagi atas rizom pada tanah yang bertumbuh dari tahun ke tahun yang membuat percabangan di atas tanah. Dalam sejumlah jenis batang-batangan yang tumbuh menahun, terdapat yang jenis lain yang mana tumbuhnya cuma dibatasi di satu musim saja, yakni dari musim semi.

Struktur Paku Ekor Kuda

Bentuk dan struktur Sphenopsida adalah diantaranya ialah:

  • Terdapat percabangan batang yang untuk berupa ulir atau lingkaran, jadi mirip dengan ekor kuda.
  • Tinggal di lingkungan yang berpasir.
  • Pada batang ada rongga serta beruas ruas.
  • Ukuran gametofitnya kecil dan memuat klorofil
  • Ketika pada masa purba, ketinggian Sphenopsida mampu hingga lebih dari 15 m
  • Beberapa spesies Shenopsida ada yang masih dapat hidup hingga saat kini.
  • Fotosintesis dikerjakan oleh batang beserta cabang-cabangnya, sebab di daunnya amat berukuran kecil danĀ  masing masing spesies daun tidak terdapat klorofil.

Adapun ukuran Gametofit paku ekor kuda ialah kecil (cuma berkisar milimeter) dan memuat klorofil, jadi mampu untuk melakukan fotosintesis. Ada juga Gametofit yang memproduksialat kelamin betina (arkegonium), serta ada juga yang memproduksi alat kelamin betina (arkegonium).

Gametofit jantan tumbuh dari spora jantan, sementara gametofit betina tumbuh dari spora betina. Sphenopsida tumbuh sangat banyak di masa Karboniferus, dan pada saat itu banyak yang berukuran besar dan tingginya mampu meraih 15 m. Sphenopsida adalah diantara material yang membentuk endapan batubara.