Pengertian EQ dan Sejarah Awal Penggunaannya oleh Daniel Goleman

“IQ itu bukanlah suatu patokan dalam keberhasilan seseorang, kualitas EQ-lah yang jauh lebih menentukan kesuksesannya”

Di zaman sekarang, kita sering mendengar kalimat dan istilah-istilah di atas. Bahwa, nilai EQ seseorang dinilai lebih penting, dari pada (sekedar) nilai IQ-nya.

Nah, pada kesempatan kali ini Penulis ingin sedikit membahas tentang, apa itu EQ dan siapa sih orang yang pertama kali mempopulerkan istilah ini. Berikut ulasan singkatnya:

Pengertian EQ

EQ adalah kependekan dari Emotional quotient, atau dalam bahasa Indonesia berarti kecerdasan emosi.

Secara umum, EQ adalah sebuah penamaan atau istilah, untuk menjelaskan secara praktis tentang kemampuan kecerdasan emosional seseorang, dalam satu standar atau penilaian baku.

Sejarah Awal Digunakannya Istilah EQ

Sejarah adanya EQ| Pict by. walpaper.zone
Sejarah adanya EQ| Pict by. walpaper.zone

EQ adalah istilah kembangan dari IQ (Intelectual Qoutient).
Pada awal tahun 1980-an, orang-orang mulai menyadari bahwa IQ saja, tidaklah cukup untuk dijadikan tolak ukur dalam menentukan “bakat” kesuksesan seseorang.

Barulah pada 1987M muncul konsep EQ secara tertulis.
Keith Basley adalah orang pertama yang menuliskan konsep EQ.
Ia menuliskan konsep EQ pada artikelnya, Mensa yang diterbitkan pada sebuah majalah Inggris.

Namun, konsep EQ baru benar-benar tenar pada tahun 1995M, ketika Dainel Goleman menerbitkan karangan (buku)-nya, Emotional Intelligence – why it can matter more than IQ.

Dalam bukunya ini, Goleman membagi kemampuan emosional (seseorang) menjadi 5 bagian besar, yakni:

    1. Self awarness (kesadaran diri)
    2. Self control (kontrol diri)
    3. Social abillity (kemampuan bersosial)
    4. Empathy (empati), dan
    5. Motivation (motivasi)

Goleman berpendapat, tanpa EQ seseorang akan sulit meraih prestasi (akademik maupun non-akademik), terlepas dari seberapa tinggi nilai IQ yang Ia miliki.

Demikianlah artikel singkat Penulis tentang pengertian EQ.
Yuk, saling berkomentar, untuk menambah dalam diskusi kita tentang topik ini.