PENGERTIAN KONFLIK SOSIAL – Konflik sosial secara sederhana diartikan sebagai configure (saling memukul). Tatap secara teori, konflik tidak selamanya berbentuk pertentangan fisik.
Pengertian konflik sosial secara umum adalah sebagai sebuah proses sosial yang terjadi antara dua pihak atau lebih, pihak satu berupaya menyingkirkan pihak yang lain dimana berusaha untuk membuat tidak berdaya atau menghancurkan pihak lawan.
Penyebab munculnya sebuah konflik yaitu karena adanya perbedaan yang tidak menemukan titik persamaannya, atau karena tidak didamaikan. Perbedaan yang dimaksud bisa saja berupa keyakinan, adat istiadat, pengetahuan, ciri fisik, maupun kepandaian.
Terjadinya konflik sosial adalah suatu hal yang wajar pada masyarakat, bahkan hampir dipastkan tidak ada satu pun kelompok masyarakat yang tidak pernah mengalami yang namanya konflik, naik itu skalanya kecil maupun dalam skala besar.
Konflik yang skalanya kecil misalnya konflik antar teman sendiri, rekan kerja, bawahan/atasan dan konflik dalam keluarga. Sementara konflik yang skalanya besar contohnya konflik antar kampung, antar golongan bahkan konflik antar keyakinan beragama.
Pengertian Konflik Menurut Para Ahli
Para ahli berbeda pendapat mengenai konflik, hal tersebut terjadi karena adanya perbedaan sudut pandang masing-masing ahli mengartikannya. Berikut ini tokoh-tokoh dan pendapatnya mengenai konflik.
- De Moor
De Moor mengatakan bahwa sebuah konflik terjadi ketika setiap anggota secara terang-terangan membiarkan diri diarahkan oleh nilai (tujuan) yang bertentangan. - Taquiri dalam Davis dan Newstorm (1997)
Disebutkan bahwa konflik merupakan sebuah warisan kehidupan sosial yang dapat berlaku pada berbagai kondisi disebabkan bangkitnya suasana ketidaksetujuan, pertentangan dan kontroversi yang muncul di antara dua pihak atau lebih yang terjadi berkelanjutan. - Soerjono Soekanto
Konflim menurut pendapat Soerjono Soekanto adalah sebuah proses sosial di mana kelompok maupun individu berupaya untuk mewujudkan tujuannya melalui cara yang bertentangan dengan pihak lawan yang disertai ancaman maupun kekerasan. - Minnery
Menurut pendapat Minnery, konflik sosial memiliki pengertian sebagai interaksi yang terjadi di antara dua atau lebih pihak, dimana satu kelompok dan kelompok lain saling berhubungan dan saling bergantungan, tetapi dipisahkan oleh adanya perpedaan pada tujuan. - Levis A. Coser
Lewis A.Coser mengartikan konflik sosial sebagai suatu bentuk perjuangan yang berkaitan dengan nilai-nilai, maksud, tuntunan, kekuasaan dan status, memiliki maksud untuk mencederai, menetralkan serta menyingkirkan pihak lawan. - Robert M. Z. lawang
Konflik sosial menurut pendapat Robert M. Z. Lawang adalah suatu bentuk perjuangan untuk mendapatkan sesuatu yang langka, misalnya kekuasaan, nilai, status dan lain sebagainya.
Faktor-faktor Penyebab Konflik Sosial
Ada banyak faktor yang menjadi penyebab sehingga timbul suatu konflik dimasyarakat, di antaranya adalah sebagai berikut.
- Konflik muncul karena adanya perbedaan pendirian pada masing-masing individu yang lebih mengutamakan perasaan daripada kepentingan bersama.
- Adanya perbedaan kepribadian setiap individu yang dibentuk oleh latar belakang budaya yang berbeda-beda pula. Prinsip dan ajaran yang diberikan oleh latar belakang dan kelompoknya sedikit banyak berpengaruh terhadap pola pikir seseorang.
- Adanya kepentingan kelompok maupun individu yang berbeda-beda, perbedaan itu bisa saja dari aspek sosial, ekonomi, kepercayaan dan juga politik.
- Hadirnya suatu perubahan nilai dalam masyarakat yang muncul secara cepat.
Dampak Positif Konflik Sosial
- Dengan adanya konflik dalam masyarakat akan semakin memberikan kejelasan berbagai aspek kehidupan yang mungkin saja belum tuntas dibahas.
- Munculnya konflik sosial dapat menghidupkan norma lama serta mungkin saja menciptakan norma baru.
- konflik sosial dapat menyesuaikan norma-norma yang telah lama ada dan hubungan antar individu maupun kelompok yang mengalami konflik.
- Menekan dan mengurangi potensi pertentangan yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu di masyarakat.
- Merupakan cara menghilangkan ketegangan yang ada di antara masyarakat.