Alat kelamin adalah salah satu organ paling vital manusia. Tanpanya, kita tidak akan bisa buang air kecil dan ber-reproduksi untuk menghasilkan keturunan. Jadi penting sekali dong, untuk menjaga kesehatan ‘anggota tubuh’ kita yang satu ini.
Seperti kata sebuah kata mutiara terkenal, “knowing is half the battle”. Kalau kita ingin sehat, kita harus tahu dulu apa saja penyakit alat kelamin dan cara mencegahnya.
Sedikit peringatan, kamu akan membaca beberapa keterangan yang cukup “vulgar” dan menjijikkan.
Gonorrhea dan Chlamydia
Penyakit berupa infeksi yang disebabkan oleh bakteri ini cukup cepat penularannya. Bisa dimulai hanya beberapa hari sampai beberapa minggu setelah berhubungan intim dengan pasangan yang telah terjangkiti.
Gejalanya di tiap jenis kelamin pun berbeda. Pada pria biasanya akan mengalami keluarnya cairan dari daerah kemaluan, buang air terasa pedih/sakit, dan gejalanya bisa dirasakan atau tidak terasa oleh penderitanya. Sedangkan pada wanita biasanya gejala nyaris tidak terasa, atau bahkan tidak diketahui sama sekali oleh penderitanya. Lebih parahnya lagi, jika tidak diobati dan dibiarkan menjadi parah akan mengakibatkan kemandulan. Hiii.
Tapi jangan khawatir, setiap penyakit pasti ada obatnya – kecuali kematian. Untuk mencegah keadaan yang lebih parah, gunakan antibiotik sejak gejala dini.
Herpes
Seringkali kita dengar nama ini dari iklan-iklan pengobatan alternatif di radio. Ya, kan?
Berbeda dengan Gonorrhea, Herpes disebabkan oleh virus. Berita baiknya, penyakit ini masih bisa diobati. Berita buruknya? Penderita tetap tidak bisa disembuhkan. Hati-hati ya, sob!
Munculnya gejala lebih cepat daripada Gonorrhea, yaitu sekitar 3 sampai 10 hari berhubungan intim dengan penderita Herpes. Awalnya muncul lecet pada alat kelamin, yang lama-lama akan terlihat seperti lubang yang terbuka dan mengeluarkan air.
Walaupun gejala ini akan hilang dalam jangka waktu 5 sampai 10 hari, virus akan tetap menetap dan bisa timbul kapan saja di suatu saat nanti. Bahkan bisa terjadi dalam waktu yang sering. Dan di pihak wanita seringkali tidak menyadari gejala yang ada, karena luka terdapat di dalam vagina. Lebih baik konsultasikan pada dokter yang ahli.
Infeksi Jamur
Sudah pasti, penyakit ini disebabkan oleh jamur yang tumbuh di daerah kemaluan yang lembab. Jamur yang tumbuh disekitarnya menyebabkan gatal-gatal, kulit berwarna merah di kulit pria yang tidak disunat. Sedangkan dampaknya pada wanita, akan keluar cairan kental yang bisa membuatnya gatal-gatal. Untuk mengobatinya, gunakan krim anti jamur.
Syphilis
Penyakit yang diakibatkan oleh bakteria ini munculnya cukup lama. Gejala akan muncul sekitar 3 minggu sampai 3 bulan lamanya, setelah melakukan hubungan intim dengan orang lain yang terjangkit dengan penyakit ini. Penderita akan mengalami luka yang terlihat seperti lubang dengan tebi yang lebih tinggi, yang biasanya tidak terasa sakit.
Walaupun luka itu akan hilang setelah beberapa minggu, virus tersebut tetaplah ada dan tinggal di dalam tubuh penderita. Dengan begitu, penderita akan terus menderita lecet dan luka, lalu luka itu menghilang, dan muncul lagi luka di bagian tubuh lainnya. Syphilis bisa diobati secara bertahap dengan penicillin.
Vaginistis
Disebabkan oleh berbagai jenis bakteri (seperti gonorrhea, chlamydia) atau jamur, penyakit ini hanya terjadi pada wanita, yang ditandai dengan keluarnya cairan bau dari vagina. Bisa juga diakibatkan oleh bakteri yang memang sudah ada di vagina, yang sama sekali tidak berbahaya.
Untuk memastikannya dapat dilakukan dengan cara meniliti cairan tersebut dengan mikroskop. Vaginistis bisa diobati dengan obat yang sesuai dengan kondisi dan penyebabnya.
Adanya bisul pada alat kelamin
HPV (Human Papilloma Virus) adalah virus penyebab penyakit ini. Diawali dengan munculnya satu atau banyak bisul dan benjolan dalam jangka waktu sebulan sampai setahun setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit serupa. Susah dilihat pada wanita karena berada di dalam vagina, atau terlalu kecil pada pria. Untuk menguji keberadaannya, bisa diuji dengan lapisan cuka.
Penyakit ini bisa membahayakan wanita, karena jika dibiarkan terus menerus dapat berujung pada kanker serviks. Segera hubungi dokter dan obati.
Kutu kelamin
Binatang yang menetap pada rambut kemaluan ini berukuran sangat kecil (sekitar 1/8 inch atau lebih kecil), biasanya berwarna abu kecokelatan. Bisa diobati dengan obat cair dengan menggosokkannya pada rambut kelamin
Kutu di bawah kulit.
Mirip dengan penyakit sebelumnya, tapi lebih susah. Karena lebih kecil dan berada di bawah kulit kelamin penderita. Akibatnya terjadi luka-luka kecil dan gatal-gatal di daerah yang terjangkiti. Selain harus diobati dengan obat cair yang diusapkan, barang-barang yang digunakan penderita juga harus diganti dan dicuci seperti pakaian, seprei dan handuk.
AIDS (Aquired Immune Deficiency Syndrome) atau penyakit HIV
Nah, dan yang satu ini penyakit yang sangat populer dan telah menjangkiti jutaan orang di seluruh dunia sejak penemuannya. Disebabkan oleh hubungan intim (dan beberapa sebab lain, seperti pemakaian jarum suntuk secara bersamaan), akibatnya sangat fatal seperti gagalnya sistem pertahanan kekebalan tubuh. Untuk mengetahuinya pun harus melalui penilitian sampel darah, karena tidak adanya gejala.
Walaupun kalau terus dibiarkan dapat menyebabkan kematian, obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini belum ditemukan. Sampai saat ini hanya ada obat-obat yang memperlambat efek yang dihasilkan.
Semoga dengan adanya pembahasan ini, kita bisa lebih hati-hati dalam menjaga kemaluan kita. Mari kita jaga kebersihan dan kesehatan dan kemaluan, dan hindari hubungan seks yang tidak sehat.