Tuberkulosis atau yang biasa disingkat menjadi TBC atau TB merupakan penyakit yang menyerang saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri tersebut merupakan bakteri basil yang terkenal sangatlah kuat dan memerlukan waktu yang cukup lama untuk dapat mengobatinya. Bakteri ini juga lebih sering menyerang ke organ paru-paru dibandingkan organ-organ tubuh manusia yang lain. TBC adalah penyakit yang sangat mudah untuk menular kepada orang lain dan menjadi perhatian serius bagi para dokter di dunia ini. Sampai saat ini belum ada negara satupun yang terbebas dari penyakit TBC. Angka kematian yang disebabkan penyakit TBC juga termasuk tinggi yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis.
Baca juga Mari Kenali 6 Kondisi yang Bisa Menyebabkan Terjadinya Penyakit Gagal Ginjal
Penyakit TBC di Indonesia
World Health Organization atau disingkat WHO merupakan organisasi kesehatan dunia menyatakan bahwa penyakit TBC merupakan penyakit endemik yang cukup sulit untuk disembuhkan. Di setiap tahunnya, lebih dari 1,7 juta jiwa orang meninggal karena penyakit ini.
Penyakit TBC merupakan penyakit yang sangat mudah untuk menular menjadi faktor utama penyebarannya yang tak terhenti. DI Indonesia sendiri penyakit TBC merupakan permasalahan yang serius. WHO mencatat bahwa negara Indonesia merupakan negara yang paling banyak mengidap penyakit TBC kelima di dunia. Jumlah pengidap penyakit TBC ada sekitar 321 orang per 100 ribu penduduk. Berarti sekitar 750 ribu penderita TBC yang ada di Indonesia dan itu merupakan catatan yang belum valid.
Di Indonesia sendiri penyakit TBC merupakan penyakit yang cukup sulit untuk disembuhkan, karena kesadaran masyarakat untuk segera mengobati penyakit ini tergolong kecil dan ketika parah baru dibawa ke dokter. Ada juga yang terkendala karena biaya sehingga mengurungkan diri untuk berobat. Padahal setiap orang punya kesempatan untuk sembuh dari penyakit TBC.
Kasus penyakit TBC menjadi perhatian serius bagi para dokter di Indonesia melihat penyakit ini sangatlah mudah untuk menyebar. Sebuah survei menyebutkan bahwa setiap 2 setengah menit akan muncul pengidap baru TBC. Bukan cuma mudah menular, tetapi angka kematian yang disebabkan penyakit TBC di Indonesia tergolong sangat tinggi juga. WHO mencatat bahwa setiap 4 menit terdapat 1 orang Indonesia meninggal karena penyakit TBC.
Gejala Penyakit TBC
Gejala-gejala paling utama ketika orang menderita penyakit TBC:
- Selama 3 minggu lebih akan menderita sakit batuk berdahak keras.
- Mengeluarkan keringat pada malam hari tanpa alasan yang diketahui.
- Badan menjadi lemah.Ketika batuk akan mengeluarkan dahak disertai darah yang keluar.
- Rasa sakit pada dada karena sesak nafas.
- Demam berkepanjangan sampai satu bulan atau bahkan bisa lebih dari satu bulan.
- Turunnya nafsu makan yang akan membuat badan menjadi kurus dan lemah.
Tetapi yang paling harus diperhatikan adalah yang nomor 2, yaitu keluarnya keringat ketika malam hari tanpa ada sebab apa, seperti suhu ruangan yang panas atau karena penyakit demam yang terlalu tinggi dan lain sebagainya yang kira-kira menjadi penyebab orang berkeringat. Selain itu menjadi pendukung utama gejala penyakit TBC.
Penyebab Mudahnya Penyebaran Penyakit TBC
Penyakit ini disebabkan masuknya kuman microbacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru dan organ-organ tubuh manusia lainnya. Karena TBC lebih sering menyerang paru-paru, pembahasan kali ini tidak jauh-jauh dari TBC paru-paru.
TBC menular melalui perantara cairan yang ada pada saluran pernafasan yang keluar melalui bersin atau batuk. Ketika orang yang memiliki gejala TBC bersin atau batuk dan tidak menutup mulut mereka dengan masker atau lainnya, maka virus bakteri TBC akan beterbangan melalui udara bekas bersin dan batuk tadi yang kemudian dihirup oleh orang lain.
Untuk orang yang memiliki tubuh yang sehat dan memiliki anti bodi yang bagus, maka tidak akan mudah tertular penyakit TBC. Tetapi untuk orang yang memiliki anti bodi yang lemah dan dalam kondisi yang lemah akan mudah terkena penyakit TBC, hal ini juga berlaku untuk orang yang sehat jika menghirup udara terus-menerus yang terkontaminasi virus TBC.
Maka dari itu penyakit TBC lebih sering menyerang paru-paru daripada menyerang organ tubuh manusia yang lain. Karena lebih sering melalui perantara udara. Ada juga yang melalui perantara barang-barang yang digunakan sipenderita TBC yang menjadi penyebab mudahnya menyebar penyakit TBC.
Metode Pengobatan TBC
Biasanya para dokter dapat mendiagnosis seseorang terkena penyakit TBC dengan memeriksa bagian paru-parunya berupa hasil dari foto rontgen bagian dada, hasil tes dari laboratorium dan juga tes tuberkulin.
Proses penyembuhannya juga tergolong lama, sekitar 6-9 bulan untuk dapat sembuh dengan mengkonsumsi 3 macam obat sekaligus. Perlu kedisiplinan dan ketekunan yang tinggi untuk dapat sembuh dari penyakit ini. Dengan arahan dan masukan dari nasehat dokter maka ada kemungkinan untuk sembuh dari penyakit TBC.
Biasanya, ketika sudah memasuki bulan ke 2-3 rasa sesak pada dada akan berkurang, hal ini akan membuat pasien malas untuk meminum obat yang sudah disediakan. Jika hal itu terjadi maka ada kemungkinan penyakit TBC akan kambuh kembali dan tidak bisa disembukan dengan obat yang sama. Harus dengan obat yang lebih keras dan tentu saja lebih mahal. Hal itu akan terus terjadi sampai penyakit TBC sembuh total.
Selama proses pengobatan pun juga ada gejala efek sampingnya juga, seperti nyeri pada perut, pendengaran dan penglihatan menjadi terganggu, demam tinggi, sering mengalami muntah dan gatal-gatal, tangan dan kaki menjadi terasa panas dan lemas, kulit dan mata menjadi berwarna kuning. Itulah mengapa para dokter akan menyampaikan efek samping yang akan terjadi selama proses pengobatan.
Tugas dokter yang mengurusi pasien adalah mengatur dosis obat yang dikonsumsi pasien agar jangan berlebihan. Agar selalu mendengarkan nasehat dari dokter untuk menghindari efek samping yang berlebihan dan berbahaya.
Cara Mencegah Penyakit TBC
Agar keluarga dan teman-teman terdekatmu tidak mudah terserang penyakit TBC, ada pencegahan yang cukup mudah yang harus dijalankan:
- Mengurangi kontak secara langsung dengan penderita penyakit TBC positif dan aktif dalam beraktifitas.
- Melakukan standarisasi hidup yang sehat dengan memperbanyak makan-makanan yang bergizi dan rajin berolahraga.
- Memberikan vaksin BCG (vaksin yang mencegah penyakit TBC ketika daerah sekitarnya sedang terjangkit virus TBC). Vaksin ini diberikan secara rutin kepada orang yang memiliki anti bodi yang lemah dan kepada para balita.
- Untuk orang yang pernah terjangkit penyakit TBC masih ada kemungkinan penyakit tersebut untuk kambuh. Maka jagalah kesehatan dan seringlah berolahraga.
Semoga informasi ini dapat memberikan manfaat yang baik untuk kita semua khususnya masyarakat Indonesia yang kurang pemahaman tentang penanganan penyakit TBC.