Jauh hari sebelum ada keputusan keluarga wanita untuk menerima lamaran dari seorang pria, kedua sejoli yang akan berencana menikah sudah membayangkan yang indah-indah. Padahal ada faktor X yang mempengaruhi jawaban keluarga wanita di menit-menit akhir, akan menerima atau menolak.
Jika memang lamaran ditolak, tetaplah bersikap tenang dan ucapkan terima kasih kepada keluarga wanita yang telah memberi kesempatan untuk mengenal mantan calon istri. Bolehlah nangis tapi jangan di rumah mantan, malu dong.
Jika lamaran diterima, seyogyanya sudah mempersiapkan rencana pernikahan di kemudian hari. Tidak perlu presentasi rencana secara detail, cukup sampaikan kepada keluarga calon istri garis besarnya saja. Belum siap? jawablah dengan kalimat, “Insya Allah, 2-3 hari ke depan keluarga saya akan datang kemari untuk menentukan tanggal pernikahan.”
Mempersiapkan pernikahan dan pernak-perniknya bersama keluarga lebih ringan dibanding bila dipikirkan sendiri. Keterlibatan ayah dan ibu sangat penting sebagai salah satu wujud berbakti kepada orang tua, biarkanlah mereka dan keluarga besar yang mengurusnya, kamu sebagai calon pengantin hanya perlu mengemukakan pendapat dan menolak bila terdapat hal yang dinilai tidak sesuai yang diinginkan.
Ini dia beberapa persiapan yang dilakukan sebelum pernikahan bagi calon pengantin pria.
Tentukan Tanggal Menikah
Sebelum kesepakatan keluarga pria dan wanita tercapai, kamu harus tentukan tanggal pernikahan. Lebih cepat diresmikan lebih baik, tapi jika tidak bisa cepat karena; misalnya susah mendapat cuti dari tempat kerja, maksimal 3 bulan setelah lamaran diterima. Lebih dari itu kamu ditetapkan sebagai orang yang memainkan wanita.
Pasti ada kompromi saat kedua keluarga calon besan bertemu membicarakan pernikahan. Andaikan pihak wanita minta waktu lebih dari 3 bulan, tanyakan apa alasannya. Tetaplah pada pendirian maksimal 3 bulan harus nikah karena kamu sudah tidak tahan lagi.
Perlu diketahui bahwa 100 hari adalah batas waktu berlakunya surat pengantar nikah dari Kantor Urusan Agama (KUA), lebih dari itu kamu harus membuat baru.
Mahar Atau Mas Kawin
Kamu boleh menyanggupi mahar yang diminta calon istri, kamu juga boleh menawar dan menolak bila kamu keberatan dengan permintaannya. Mahar dapat berupa barang atau berupa jasa, boleh dibayar secara tunai atau dicicil.
Tempat Akad Nikah dan Pernak-Perniknya
Kamu harus punya pandangan, akad nikah dan syukuran pernikahan dilaksanakan dimana. Bisa di rumah, kantor KUA, masjid, atau di tampat lain. Sebaiknya akad nikah dan syukuran dilaksanakan di rumah mengikuti yang pernah dilakukan Nabi, tapi bila rumah terasa kecil dibandingkan jumlah tamu yang diundang, boleh melakukan keduanya selain di rumah. Akad nikah yang dilaksanakan di kantor KUA tidak akan dikenai biaya.
Setelah ditentukan, pikirkan uang untuk membantu biaya pernikahan. Sebagian masyarakat Indonesia beranggapan biaya pernikahan dipikul kedua pihak, karena tamu yang datang dari pihak pria maupun wanita. Kurang etis bila tamu yang diundang dari pihak pria dan wanita, tapi semua biaya pernikahan; terutama sajian untuk tamu ditanggung keluarga wanita.
Kostum pengantin dan konsep syukuran pernikahan adalah hal paling membuat kepala pusing, terutama yang punya kelebihan harta.
Boleh saja membuat satu konsep pernikahan, perhatikan apakah konsep ini sesuai dengan agama, apakah pernah dilakukan oleh Nabi? Gunakanlah uangmu untuk hal yang lebih berguna, adakan syukuran pernikahan sederhana saja yang penting sudah mengundang tetangga dan sajian mencukupi untuk semua tamu.
Malam Pertama
Kamu sudah hafal do’a hubungan suami-istri? Hafalkan dari sekarang, katakan juga kepada calon istri untuk menghafalnya agar malam pertama terlihat begitu indah. Ketahui pula tata cara ketika pertama kali bertemu istri pada malam pertama.
Itulah beberapa hal penting sebagai persiapan sebelum menikah, selain keempat hal ini hanya sebagai pelengkap saja, silahkan tulis di kolom komentar bila ada yang perlu ditambahkan.