Proses Terbentuknya Bumi Secara Singkat

PROSES TERBENTUKNYA BUMI – Kita semua berada dan menetap di planet bumi, rasanya begitu luas dan lapang. Seperti yang kita ketahui bahwa planet yang kita tempat ini memiliki jari-jari yang panjangnya lebih dari 6.000 KM, Sementara panjang kelilingnya pada daerah khatulistiwa 40.000 KM lebih, jika dibandingkan dengan panjang pulau jawa dari ujung barat ke ujung timur, maka perlu 40 kalinya untuk bisa menyamai.

Namun setelah bertahun-tahun menikmati hidup di bumi, pernah tidak kamu merenung sejenak bagaimana bumi ini bisa ada dan terbentuk sedemikian rupa dengan segala isinya? Bagaimana proses terbentuknya bumi? bagaimana perkembangannya hingga terbentuk seperti sekarang ini?

Proses terbentuknya bumi selalu berkaitan dengan sejarah  pembentukan tata surya. hal tersebut disebabkan planet bumi adalah salah satu benda langit anggota galaksi bima sakti keluarga matahari selain benda-benda langit lainnya seperti meteor, komet, asteroid dan planet-planet lainnya.

Proses Terbentuknya Bumi dan Benda-benda langit lainnya

Proses Terbentuknya Bumi dan Benda-benda langit lainnya
lahiya.com

Para Ilmuwan berpendapat bahwa matahari adalah benda langit yang paling pertama terbentuk terlebih dahulu lalu planet-planet. Pada saat itu benda-benda langit termasuk bumi masih berbentuk gas kosmik dan awan debu yang dinamakan nebula, dimana nebula tersebut bergerak mengelilingi matahari. Gas kosmik, debu dan awan tersebut terus melakukan perputaran mengitari matahari yang dalam waktu yang cuku lama, oleh karena pengaruh graviatasi akhirnya saling menyatu lalu berkelompok membentuk bulatan-bulatan raksasa yang kemudian dinamai planet, termasuk di antaranya adalah planet bumi.

Dari proses terbentuknya benda langit yang dijelaskan di atas secara singkat, kita bisa mendapat gambaran bahwa mas gas yang terdiri atas gas dan dan nebula yang memiliki cahaya serta berputar secara perlahan. Secara perlahan dan berangsur-angsur, mas gas tersebut lalu mengecil, mendingin lalu membentuk bola.

Dikarenakan massa gas tersebut berputar pada porosnya dengan kecepatan yang semakin kencang dari waktu ke waktu, maka pada daerah lintasan ekuator (khatulistiwa) menerima sentrifugal yang paling tinggi menyebabkan massa kawasan tersebut bergelembung. Kemudian dari bagian yang bergelembung itu lalu ada yang terlempar (terlepas) kemudian membentuk bola pijar yang memiliki ukuran yang berbeda satu dengan yang lainnya.