RANTAI MAKANAN – Rantai makanan merupakan proses berpindahnya energi dari sumber daya atau produsen ke konsumen pertama dan dari konsumen pertama ke konsumen berikutnya. Rantai makanan termasuk bagian jaring-jaring makanan yang lebih simpel atau hanya bergerak secara linear atau lurus dari produsen hingga konsumen teratas.
Panjang sebuah rantai makanan sangat ditentukan oleh seberapa banyak titik yang menghubungkan tingkatan tropik satu dengan yang lainnya. Namun, karena energi potensial kimia hilang sebanyak 80%-90% sebagai panas dalam setiap tahap pemindahan energi, maka panjang rantai makanan hanya terbatas 4-6 langkah saja.
Skema Rantai Makanan di Sawah
Berdasarkan terbentuknya, sawah termasuk ke dalam ekosistem buatan, karena pembuatannya disengaja oleh manusia. Di Indonesia, sawah terdapat hampir di setiap daerah, karena padi merupakan tanaman panganan pokok negeri ini.
Di sawah yang berperan sebagai produsen didominasi oleh padi, walaupun masih ada yang berperan sebagai produsen lainnya berupa vegetasi liar misalnya rumput. Selain padi yang berperan sebagai produsen, ada pula tikus atau burung yang memiliki peran sebagai pemangsa atau konsumen. Berikut ini contoh rantai makanan yang terdapat di sawah:
- Energi matahari → Padi → Tikus → Ular → Elang → Dekomposer (berupa bakteri dan jamur)
- Energi matahari → Padi → Belalang → Katak → Ular → Musang → Dekomposer
- Energi matahari → Padi → Belalang → Burung → Ular → Elang → Dekomposer
Skema Rantai Makanan di Kebun
Kebun termasuk ekosistem buatan. Biasanya kebun berada tak jauh dari tempat tinggal manusia. Ekosistem yang terdapat di kebun didominasi oleh produsen berupa tanaman budidaya seperti sayuran, teh, buah-buahan dan lainnya yang memang dengan sengaja ditanam oleh manusia.
Namun bukan berarti tidak ada produsen lainnya. Faktor abiotik sangat menentukan tumbuhnya vegetasi lain di ekosistem ini. Rantai makanan yang terdapat di ekosistem kebun yaitu:
- Energi matahari → Teh → Ulat → belalang → Burung → Ular → Elang → Dekomposer
- Energi matahari → Sayuran → Ayam → Musang → Dekomposer
Skema Rantai Makanan di Hutan
Hutan merupakan ekosistem alami yang kaya keanekaragaman hayati, sehingga kita dapat menemukan banyak organisme di dalamnya. Dengan banyaknya tanaman yang tumbuh, maka rantai makanan yang ada di ekosistem ini sangat beragam. Berikut ini skema rantai makanan yang dapat kita temukan di hutan:
- Energi matahari → Semak-semak → Kelinci → Harimau → Dekomposer
- Energi matahari → Tumbuhan → Biji-bijian → Burung → Ular → Elang → Dekomposer
- Energi matahari → Kopi → luwak → Dekomposer
Skema Rantai Makanan di Laut
Laut merupakan ekosistem akuatik alami yang sangat luas. Banyak sekali organisme yang terdapat di ekosistem laut. Skema rantai makanan yang bisa ditemukan di ekosistem laut yaitu:
- Energi matahari → Fitoplankton → Zooplankton → Ikan kecil → Ikan besar → Dekomposer
- Energi matahari → Fitoplankton → Udang → Ikan berukuran sedang → Ikan besar → Hiu → Dekomposer
Skema Rantai Makanan di Danau
Danau merupakan ekosistem akuatik yang mirip dengan laut hanya saja dengan luas yang lebih sempit. Danau ada yang terbentuk secara alami dan ada pula yang sengaja dibuat manusia. Rantai makanan yang dapat kita temukan di ekosistem danau yaitu:
- Energi matahari → Alga → Serangga → Katak → Ular → Dekomposer.
- Energi matahari → Alga → Udang → Ikan → Burung Bangau.
Skema Rantai Makanan di Kolam
Kolam termasuk ekosistem akuatik buatan yang tidak bergerak. Untuk menjaga kualitas air di kolam, biasanya pemilik kolam akan mengganti air di kolam secara berkala tergantung ikan yang sedang dibudidayakan. Rantai makanan yang ada di ekosistem ini yaitu:
- Energi matahari → Tanaman air → Serangga → Katak → Ular → Dekomposer.
- Energi matahari → Alga → Ikan → Burung.
Skema Rantai Makanan di Sabana
Sabana disebut juga dengan padang rumput. Ekosistem yang termasuk ekosistem alami ini didominasi oleh rumput dan semak yang lebat dengan sedikit pohon yang tumbuh namun tidak berdempetan seperti di hutan. Sabana terletak diantara daerah sub tropis dan tropis.
Terdapat dua jenis sabana. Jenis pertama adalah sabana yang hanya memiliki satu jenis pohon yang disebut juga sabana murni, sedangkan sabana yang terdiri dari beragam jenis pohon disebut dengan sabana campuran. Sabana terbentuk akibat kurangnya volume curah hujan.
Iklim ekosistem ini tidak cukup basah untuk menjadi hutan dan tidak terlalu kering untuk menjadi gurun. Suhu di sabana cenderung hangat sepanjang tahun. Rantai makanan yang terdapat di ekosistem sabana yaitu:
- Energi matahari → Rumput → Impala → Singa → Pengurai
- Energi matahari → Rumput → Zebra → Cheetah → Pengurai
Skema Rantai Makanan di Kutub Utara
Kutub utara adalah benua es yang terletak di wilayah paling utara bumi. Wilayah ini berada di Samudera Artik. Meskipun disebut benua, sebenarnya kutub utara merupakan lautan yang membeku di Samudera Artik. Meskipun cuacanya sangat dingin, banyak kehidupan fauna di kutub utara.
Bahkan beberapa pemuncak rantai makanan disana berukuran besar, seperti beruang kutub, walrus dan tentu saja hewan terbesar di dunia, paus.
- Energi matahari → Phytoplankton → Ikan cod → Sea lepoard
- Energi matahari → Zooplankton → Cumi-cumi → Singa laut → Beruang kutub → Pengurai
Skema Rantai Makanan di Ekosistem Tundra
Salah satu ekosistem dengan suhu terdingin yang ada. Ciri ekosistem tundra adalah Iklimnya yang berangin dan dingin serta curah hujan yang rendah. Tundra sendiri berasal dari bahasa Finlandia “tunturi” yang berarti dataran tanpa pohon.
Wilayah tundra tertutup salju hampir sepanjang tahun.
Tidak ada jenis pohon yang mampu tumbuh di ekosistem ini. Hanya flora sejenis lumut yang mampu bertahan di wilayah bercuaca ekstrem ini.Di ekosistem ini musim panas hanya berlangsung 3 bulan dan terang, sedangkan musim dinginnya yang gelap berlangsung 9 bulan.
- Energi matahari → Lumut → Lemming (sejenis tikus) → Burung hantu → Rubah kutub
- Energi matahari → Zooplankton→ Krill (sejenis udang) → Penguin → Paus pembunuh
Skema Rantai Makanan di Hutan Hujan Tropis
Curah hujan yang tinggi serta iklim yang lembab merupakan ciri khas ekosistem di hutan hujan tropis. Ekosistem ini berada di dataran rendah hingga ketinggan 1200 mdpl. Suhu hutan hujan tropis stabil di angka 18oC sepanjang tahun.
Keberagaman flora dan fauna di hutan hujan tropis sangat luar biasa. Hutan ini berfungsi menyerap karbon dioksida dari atmosfer sehingga iklim dunia lebih seimbang. Selain itu hutan hujan tropis merupakan pencegah alami dari kekeringan, erosi dan bencana banjir.
- Energi matahari → Kelapa → Belalang → Katak → Ular phyton → Pengurai
- Energi matahari → Pohon pisang → Monyet → Jaguar → Pengurai
Skema Rantai Makanan di Hutan Gugur
Hutan gugur merupakan bioma yang banyak ditemui di daerah yang memiliki 4 musim, yaitu musim panas,semi, gugur dan dingin. Saat musim gugur mengalamai transisi ke musim dingin, daun-daun akan berubah menjadi coklat dan merah. Hal ini disebabkan cahaya matahari berkurang energinya.
Ketika musim panas berlangsung pohon akan tumbuh lebat dan besar karena curah hujan meningkat sehingga kelembapan menjadi ideal. Pada awal musim ini pula hewan-hewan yang berhibernasi selama musim dingin mulai melakukan aktivitasnya kembali.
- Energi matahari → Buah kenari → Tupai → Burung hantu → Pengurai
- Energi matahari → Buah → Rusa → Puma → Pengurai
Skema Rantai Makanan di Gunung
Gunung adalah sebuah bentuk tanah yang menonjol di atas wilayah sekitarnya. Gunung adalah bagian dari permukaan bumi yang menjulang tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Sebuah gunung biasanya lebih tinggi dan curam dari sebuah bukit, tetapi ada kesamaaan, dan penggunaan sering tergantung dari adat lokal.
Di sebuah pegunungan terdapat sebuah ekosistem dan di pembahasan kali ini kami ingin memberikan contoh rantai makanan yang berada di gunung (ekosistem gunung). Apabila anda pernah bertanya mengenai ekosistem apa yang terbanyak terjadi di dalam rantai makanan.
Maka Jawabannya adalah ekosistem gunung. Alasanya karena di gunung ini terdapat banyak sekali jenis makhluk hidup. Mulai dari hewan-hewan yang berukuran kecil seperti semut, jangkrik, rayap, belalang dan hewan-hewan kecil yang lainnya hingga hewan-hewan yang berukuran besar seperti misal: harimau, rusa dan beruang atau. Mereka semua tinggal di dalam gunung.
Selanjutnya kami ingin memberikan beberapa contoh mengenai rantai makanan yang berada di dalam gunung.
Tapi sebelum menuju kesana, ada baiknya anda mengetahui tentang tingkat trofik di dalam sebuah ekosistem gunung.
Tingkat Trofik di dalam sebuah Ekosistem Gunung
Secara luas ada empat tingkat trofik yang ada di dalam gunung. Apa sajakah itu? berikut ulasannya.
Tingkat trofik yang pertama adalah produsen, atau dapat diartikan sebagai organisme pertama yang dimakan pemangsa karena punya kuasa untuk membuat zat makanan sendiri dan tidak bergantung kepada hewan lain.
Tingkat tofik yang kedua adalah organisme yang dapat untuk membuat zat makanan sendiri. Jika di dalam ekosistem gunung biasanya trofik-trofik pertama dimiliki oleh makhluk hidup tumbuh-tumbuhan, seperti: pohon, rumput, jamur dan lain-lain.
Tingkat trofik yang ketiga ialah konsumen primer, atau dapat diartikan sebagai hewan yang memakan produsen. Jika di dalam sebuah ekosistem gunung, trofik ini dipegang oleh hewan-hewan pemakan tumbuhan (herbivora ), seperti: kelinci, rusa, kambing dan lain sebagainya.
Tingkat trofik yang keempat ialah konsumen sekunder, atau dapat diartikan sebagai hewan pemakan konsumen primer. Posisi ini ditempati oleh hewan-hewan pemakan daging (karnivora). Sebab di ekosistem gunung biasanya konsumen primer seperti misalnya: rusa, kelinci, kambing dan lain sebagainya itu akan dimakan oleh harimau, ular, chetah, singa, dan lain-lain.
Tingkat trofik yang kelima atau tingkat trofik yang paling tinggi adalah konsumen puncak. Konsumen puncak ini biasanya tidak dapat dimakan oleh trofik-trofik yang berada di bawahnya kecuali dia mati. Trofik yang kelima (konsumen puncak) dimiliki oleh hewan pemakan segalanya (omnivora ).
Kalau di sebuah ekositem gunung contohnya: beruang, rubah serigala atau bahkan manusia. Oke, Sampai sini paham ya. Adapun Contoh Rantai makanannya seperti ini :
- Energi matahari → Rumput → Kerbau → Macan tutul → Pengurai
- Energi matahari → Padi → Tikus → Elang → Pengurai
Skema Rantai Makanan di Hutan Tropis
Hutan tropis merupakan tempat ekosistem yang sangat kaya akan keanekaragaman hayatinya. Kita bisa menemukan begitu banyak organisme-organisme di dalamnya yang dapat membuat kekayaan rantai makanan dikarenakan sangat beragam tumbuhan yang dapat ditemukan.
ekosistem hutan tropis Menurut ketinggian tempat dari permukaan laut, dapat dibedakan menjadi 3 zona/wilayah sebagai berikut :
Zona pertama diberi nama hutan hujan bawah, Hal tersebut karena berada pada daerah dengan ketinggian 0 sampai 1000 m diatas permukaan laut.
Zona kedua dinamakan hutan hujan tengah, Hal ini dikarenakan terletak pada daerah dengan ketinggian 1000-3300 m dari permukaan laut. Zona ketiga dinamakan hutan hujan atas, Hal ini karena letaknya di daerah dengan ketinggian 3300-4100 m dari permukaan laut. Contoh rantai makanan yang dapat ditemukan pada ekosistem hutan:
- Energi matahari → Semak → Kelinci → Ular → Burung elang → Dekomposer
- Energi matahari → Tanaman berbiji → Burung pemakan tanaman biji → Ular → Musang → Dekomposer
- Energi matahari → Rumput → Kambing → Harimau → Dekomposer
Skema Rantai Makanan di Sungai
Banyak sekali ekosistem yang kita kenal di dunia ini, salah satunya adalah ekosistem yang berada di sungai. Ekosistem sungai termasuk ke dalam jenis ekosistem air. Ekosistem sungai memiliki arti sebagai ekosistem yang letaknya berada di perairan sungai.
Ekosistem sungai merupakan interaksi atau timbal balik semua makhluk hidup yang tinggalnya di kawasan sungai. Ekosistem sungai miliki wilayah yang meliputi hulu sungai, hilir sungai, badan sungai hingga muara sungai.
Ekosistem sungai mempunyai ciri khusus, yaitu sungai memiliki aliran air yang se arah, sehingga hal ini dapat memungkinkan terjadinya perubahan fisik dan juga kimia yang berlangsung secara terus menerus. Di bawah ini adalah contoh rantai makanan yang terdapat di sungai, diantaranya:
- Energi Matahari → Tumbuhan air → Kodok → Elang → Dekomposer
- Energi Matahari → Alga → Udang tawar → Ikan kecil → Ikan besar → Manusia → Dekomposer
Skema Rantai Makanan di Ekosistem Taiga
Rantai makanan merupakan fenomena alam yang selalu diamati didalam komunitas ekologi, dimana satu organisme yang dimakan anggota lain yang mempunyai perbedaan tingkat trofik yang lebih tinggi. Didalam rantai makanan bioma taiga terdapat eliran energi makanan dari satu organisme ke organisme selanjutnya.
Bentuk tumbuhan yang dominan ini dinamakan bioma terestrial yang mana bioma ini sering disebut dengan bioma konifer yang ditandai dengan daun yang hijau dan mempunyai bentuk kerucut berkanopi. Setelah kita tahu bahwa di dalam rantai makanan bioma taiga terdapat jalur energi makanan yang dilewatkan pada satu organisme ke organisme lainnya.
Beberapa energi dirubah menjadi biomassa, saat akan ada transfer diantara 2 tingkat trofik berturut-turut. Berikut ini adalah contoh yang terdapat dalam rantai makanan taiga:
- Tanaman → Serangga → Tarantula → Burung hantu → Pengurai
- Tanaman → Serangga → Tupai → Rubah → Kucing liar → Pengurai
Skema Rantai Makanan di Hutan Mangrove
Hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir yang unik dan juga rawan. Ekosistem hutan mangrove memiliki fungsi ekologis dan juga ekonomis. Fungsi ekologis dari hutan mangrove seperti sebagai pelindung garis pantai, sebagai habitat, tempat pemijahan, pencegah intrusi sir laut, pengatur iklim mikro dan masih banyak lagi.
Sedangkan untuk fungsi ekonominya sebgai penghasil keperluan industri dan keperluan rumah tangga. Sebagian manusia juga memenuhi kebetuhan hidupnya dengan menjadikan lahan mangrove sebagai tamabaj, industri, pemukiman dan yang lainnya.
Dampak ekologis akibar rusak dan berkurangnya ekosistem hutan mangrove adalah hilangnya beberapa jenis spesies flora dan fauna yang ada. Dalam jangka yang panjang dapat mengganggu kesimbangan ekosistem hutan mangrove khususnya ekosistem pada pesisir.
Disini kita akan membahas rantai makanan yang ada pada hutan mangrove, berikut ini rantai makanan yang terjadi di hutan mangrove, diantaranya sebagai berikut:
- Mangrove → Udang → Ikan pemakan udang (ikan kecil) → Ikan besar → Dekomposer
- Mangrove → Agale → Protozoa → Amphipoda → Ikan kecil → Ikan pemakan ikan kecil → Ikan besar → Dekomposer
Skema Rantai Makanan di Laut Dalam
Laut dalam adalah zona yang berada di bawah zona eufotik atau zona bercahaya yang mencakup kedalam zona batipelagis, abilsal dan hadal. Bagian ini terletak di laut dalam akan tetapi masih disinari oleh cahaya matahari. laut dalan nerupakan lapisan paling bawah dari lautan dengan kedalaman lebih dari 1828 meter.
Sangat sedikit sekali cahaya yang masuk ke area ini, sebagian besar dari organisme bergantung pada zon afotik. Berikut ini adalah rantai makanan yang berada di laut dalam, diantaranya adalah:
- Energi matahari → Alga – Ikan kecil → Ikan besar → Hiu → Pengurai
- Plankton → Ikan salmon → Ikan hiu → Pengurai
Skema Rantai Makanan di Rawa
Rawa adalah salah satu bagian bumi yang tergenang air dan letaknya lebih rendah dari daerah sekitarnya dan ditumbuhi dengan berbagai macam tumbuh tumbuhan. Air yang berada di daerah rawa biasanya dangkal sehingga banyak ditumbuhi beragam tumbuh tumbuhan seperti rumput rumputan, kayu ulin, eceng gondok, dan sebagainya.
Jenis dari rawa tersebut berbeda beda diantaranya adalah Rawa pantai yang terdapat dipinggiran pantai, rawa payau yang terdapat di muara sungai, rawa sungai yang terjadi karena pad abagian sngai terdapat lokasi yang rendah sehingga menjadikan sebuah genangan.
Rawa cekungan yaitu rawa yang berada di daerah- daerah cekungan tertentu yang selalu digenangi air, dan yang terakhir rawa danau yaitu rawa yang terjadi akibat pasang surut air pada danau.
Pada semua jenis rawa tersebut terdapat berbagai ekosistem yang hidup dan berkembang biak termasuk dengan rantai makanannya, rantai makanan inilah sebagai element penting akan keberlangsungan ekosistem yang ada pada rawa. Dan inilah contoh rantai makanan yang ada di rawa:
- Energi matahari → Alga → Ikan → Burung bangau → Pengurai
- Energi matahari → Ganggang → Ikan → Buaya rawa → Pengurai
Skema Rantai Makanan di Peternakan
Peternakan adalah sebuah tempat dimana terdapat suatu kehidupan yang berisi dengan beragam makhluk hidup yang diternakan atau dibudidayakan. Pengertian peternakan tidak hanya terbatas pada pemeliharaannya saja. Memelihara dan peternakan dibedakan tergantung dari tujuannnya
Kegiatan yang ada pada peternakan dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu golongan peternakan hewan berukuran besar seperti kerbau, sapi, kuda, sedang golongan kedua yaitu peternakan hewan kecil seperti ayam, bebek, angsa, kelinci dan yang lainnya.
Dalam Ekosistem yang ada di peternakan terdapat rantai makanan yang satu sama lain saling bergantungan, dan berikut skema rantai makanan yang ada di peternakan.
- Fungi, Bakteri, Algae → Cacing→Ayam → Manusia
Skema Rantai Makanan di Air Payau
Perairan payau merupakan badan air yang setengahnya tertutupu dan berhubungan langsung dengan laut terbuka, di pengaruhi oleh pasang surut, yang mana air tawar bercampur dengan air laut dari buangan air daratan, perairan terbuka yang mempunyai arus, dan juga terpengaruh oleh beberapa proses yang terjadi di darat.
Didalam ekosistem perairan payau ini mempunyai salinitas yang berada diantara salinitas air tawar dan salinitas air laut. Sehingga salinitas yang berada pada peraiaran payau tidak bisa kita tebak, dikarenakan air payau mempunyai salinitas yang fluktuatif.
Perubahan ini terjadi dikarenan adanya proses biologi didalam perairan payau dan juga interaksi diantara perairan tambak dengan perairang yang berada di sekitarnya. Berikut ini adalah contoh rantai makanan pada perairan payau:
- Energi matahari → Slga – Ikan kecil → Ikan besar → Burung → Buaya → Pengurai
- Plankton → Ikan kecil → Ikan besar → Pengurai
Skema Rantai Makanan di Pantai
Pantai adalah Pantai adalah sebuah bentuk geografis yang terdiri dari pasir, dan terdapat pada terpian laut. Daerah pantai menjadi sebuah batas antara daratan dan perairan laut. Panjang garis pantai dapat diukur dengan mengeliling seluruh pantai yang merupakan daerah teritorial suatu negara.
Di pantai terdapat banyak ekosistem yang sangat penting untuk dijaga keberadaannya yang satu sama lain saling saling menguntungkan. Ekosistem tersebut menjadi satu kesatuan dalam sebuah rantai makanan yang satu sama lainnya saling terikat. Berikut skema rantaai makanan yang ada di pesisir pantai.
- Rumput laut→ Udang→ Kepiting→ Burung Camar
- Sinar Matahari → Rumput Laut → Kelomang → Burung Camar