SEGITIGA BERMUDA – Segitiga bermuda merupakan tempat yang paling misterius di dunia. Wilayah laut berada dalam garis imajiner yang menghubungkan tiga titik yakni Puerto Rico, Bermuda dan Miami di Amerika Serikat. Wilayah ini terkenal angker karena banyak insiden hilangnya pesawat dan kapal dimasa lalu.
Banyaknya kapal-kapal yang tenggelam di wilayah ini membuat Segitiga Bermuda juga dijuluki kuburan kapal. Ada sekitar 300 bangkai kapal di wilayah Segitiga Bermuda, sehingga lokasi ini menjadi situs kapal karam terbesar di dunia. Banyak sekali pandangan yang menjelaskan kenapa kapal-kapal tersebut hilang secara misterius di perairan ini.
Menurut penelitian ilmiah kapal-kapal yang tenggelam di wilayah ini disebabkan oleh posisi Segitiga Bermuda berada di Samudera Atlantik di mana arus gulf stream menarik kapal-kapal ke perairan lebih dangkal.
Saat ini area terjadinya kecelakaan kapal di masa lalu justru menjadi tempat penyelaman yang menakjubkan berkat airnya yang dangkal dan jernih. Para penyelam bisa menyelam di antara lambung-lambung kapal tua dan relik-relik bersejarah.
Bangkai Kapal di Dasar Laut Segitiga Bermuda
Salah satu kapal tenggelam yang paling terkenal adalah Cristobal Colon. Bangkai kapal Cristobal Colon merupakan bangkai kapal terbesar yang ditemukan di wilayah Bermuda. Kapal mewah milik Spanyol ini baru saja selesai dibuat tahun 1923 dan menjadi kapal paling cepat di eranya.
Kapal ini melayani pelayaran rute New York ke Amerika Tengah, sampai akhirnya tenggelam pada tahun 1936 menabrak terumbu karang. Kapal ini bisa ditemukan di kedalaman 16 meter, puing-puing kapal ini menyebar di area 9.000 meter persegi di bawah laut Bermuda.
Kapal yang Karam di Laut Segitiga Bermuda
Selain kapal Cristobal Colon ada juga kapal perang milik Prancis, L’Herminie, yang tenggelam pada tahun 1863. Kapal ini menjadi salah satu tempat yang menarik bagi para penyelam. Kapal yang memiliki 3 layar ini mengalami kecelakaan ketika akan kembali ke Prancis. Saat ini kapal L’Herminie terbaring di bawah laut Bermuda.
Kuburan Kapal di Laut Bermuda
Salah satu bangkai kapal yang bersejarah adalah kapal Mary Celestia. Kapal milik Amerika ini memiliki kincir angin di bagian sampingnya. Kapal yang disewa selama Perang Saudara Amerika ini digunakan untuk menyelundupkan amunisi, senjata, perlengkapan dan makanan untuk para tentara di selatan.
Kapal yang memiliki panjang 68 meter ini tenggelam pada tahun 1838 setelah terkena karang di dekat pantai selatan. Saat ini bangkai kapal ini bisa dilihat di kedalaman 16 meter di bawah laut. Para penyelam biasanya menjelajah di sela-sela kincir air kapal Mary Celestia.
Para Penyelam di Laut Bermuda
Di tengah berbagai kisah mistis yang ada di kawasan Bermuda ternyata menjadi tujuan menarik bagi para wisatawan yang suka dengan menyelam. Para wisatawan dari luar daerah yang sengaja datang ke lokasi Bermuda untuk melihat bangkai-bangkai kapal yang menjadi museum alami bawah laut.
Salah satu lokasi wisata selam favorit di Bermuda adalah tempat karamnya kapal Colon Cristobal yang menjadi bangkai kapal terbesar di bawah laut Bermuda.
Salah Satu Bangkai Kapal di Laut Bermuda
Banyaknya kapal-kapal yang karam di wilayah laut Bermuda menjadikan berkah tersendiri bagi ekosistem bawah laut. Bangkai kapal tersebut bisa menjadi tempat berlindung bagi aneka biota laut. Selain itu kapal-kapal tersebut menjadi sebuah terumbu karang buatan yang bisa membantu melestarikan ekosistem bawah laut.
Fakta Ilmiah Kawasan Segitiga Bermuda
Ada sebagian orang yang menyebutkan bahwa area Bermuda merupakan “Segitiga Setan, “Limbo the Lost” dan yang paling tenar adalah “Segitiga Bermuda”. Tempat ini semakin tenar ketika lima pesawat yang dipiloti penerbang terlatih tiba-tiba hilang di Segitiga Bermuda. Padahal cuaca sedang cerah.
Dari kejadian itulah muncul berbagai dugaan yang mengarah pada hal mistis. Padahal dugaan-dugaan tersebut tak memiliki dasar apapun. Seiring berkembangnya teknologi, hilangnya kapal dan pesawat di kawasan ini sudah mulai diketemukan.
Penyebab utama hilangnya kapal dan pesawat yang melintas karena adanya gelombang Gulf Stream yang sangat cepat. Gelombang ini bisa menelan serpihan pesawat, kapal beserta penumpangnya tanpa meninggalkan sisa sedikitpun.
Laut di Segitiga Bermuda memiliki kedalaman sampai 30.000 meter yang memiliki kondisii topografinya bisa “menelan” kapal sampai tidak bisa diketemukan.
Misteri Lorong Waktu dan Medan Magnet
Lorong Waktu
Setiap dari kita pasti sudah sering mendengar mengenai keanehan dan cerita mistis yang terdapat pada segitiga bermuda.
Banyak teori dan penelitian yang sudah dilakukan, namun hasil pasti yang mampu memjawab semua teka-teki ini masihlah belum pasti.
Oleh karena sangatlah wajar apabila misteri segitiga bermuda terus menjadi topik yang hangat dan ramai untuk dibicarakan.
Sangat banyak sekali peristiwa dan kabar mengenai hilangnya sebuah pesawat atau kapal-kapal yang melintasi daerah ini, sudah banyak para ilmuan yang mencoba menjawab semua tragedi ini dengan penjelasan yang ilmiah, namun sayang sekali lagi mereka semua masih belum bisa memberikan jawaban yang pasti akan hal tersebut.
Terdapat suatu fenomena yang sangat mengejutkan, dimana suatu ketika telah ditemukan awak kapal yang sempat hilang bersama dengan kapal yang ia kendarai di tempat yang lain.
Tentu hal ini mengundang banyak tanya dari seluruh dunia, apakah mungkin sebenarnya di segitiga bermuda itu terdapat sebuah lorong waktu?
Sebuah lubang yang bisa menyedot orang dan benda lalu memindahkannya ke tempat lain dalam jangka waktu tertentu.
Fakta-fakta berikut ini akan semakin membuat anda bingung dan penasaran dengan apa yang sebenarnya ada di segitiga bermuda itu.
Pada tahun 1954 tepatnya di lautan Karibia, dua orang pilot balon udara yang bernama Norton dan Rogan sedang mengikuti kontes balon udara bersama dengan 50 konsestan lainnya dalam acara kompetisi balon udara Internasional.
Pada hari diadakannya kontes tersebut, cuaca dan udara sangatlah cerah, namun apa yang terjadi sungguh sangat mencengangkan, tiba-tiba balon yang dikendarai oleh Norton dan Rogan hilang secara tiba-tiba.
Lalu satu fakta unik dan yang sangat membingungkan ialah, pada tahun 1990, tepatnya di permukaan lautan Cuba, balon udara yang dikendarai oleh Norton dan Rogan kembali ditemukan.
Pada saat itu pemerintahan Cuba sangat ketakutan dan kawatir, mereka mengira balon udara yang tiba-tiba ditemukan di permukaan lautan Cuba adalah senjata rahasia pemerintahan Amerika yang sengaja dikirim untuk menyerang mereka.
Berdasarkan kesaksian dari salah seorang pilot Cuba Agelon of Major mengatakan bahwasannya, sekitar 1 menit sebelum balon itu keluar langit begitu bersih dan cerah, namun tiba-tiba balon udara raksasa muncul dari atas langit di permukaan perairan Cuba.
Saat militer laut Cuba melihat balon udara yang mencurigakan tersebut, mereka segera mengambil inisiatif untuk segera menembak balon tersebut.
Namun mereka memilih menunggu dan membiarkan balon udara ini mendarat di permukaan laut Cuba.
Ketika balon tersebut telah mendarat, maka dengan seketika mereka menemukan 2 sosok pengemudi balon udara tersebut, lalu tahukah anda siapa 2 orang yang ada di dalam balon udara tersebut?
Ya mereka adalah Norton dan Rogan.
Seketika Norton dan Rogan pun diselamatkan oleh angkatan laut Cuba dan kemudian diadili atas tindakan mereka yang secara tidak sengaja telah masuk ke dalam batas militer wilayah perairan Cuba.
Setelah diminta untuk berbicara, maka Norton dan Rogan pun menjelaskan, bahwasannya mereka berdua hanyalah mengikuti suatu kompetisi balon udara Internasional yang dilakukan di Puerto Rico, dan mereka mengatakan bahwasannya mereka tidak mengetahui bahwasannya waktu telah berlalu sepanjang 36 tahun.
Mereka hanya menjelaskan bahwasannya ketika mereka sedang mengikuti kompetisi dan sedang berada di udara mereka merasakan adanya arus listrik yang melewati tubuh mereka dan semuanya terjadi dalam sekejap saja, warna menjadi abu-abu dan dengan cepat mereka berada di Cuba.
Salah seorang penyelidik dari Chicago, Carl ‘Al Gore membenarkan apa yang dikatakan oleh Norton dan Rogan, dan dia menemukan bukti bahwa mereka berdua memang benar-benar berpartisipasi di dalam perlombaan balon udara Internasional yang dilakukan di Puerto Rico.
Sungguh menarik bukan?
Itulah salah satu fenomena yang terjadi di segitiga bermuda, lalu apakah anda percaya dengan adanya lorong waktu?
Anda boleh percaya dan boleh juga tidak.
Gas Metana di Laut, Pintu Gerbang Alien
Bumi yang kita tinggali ini memang sebuah tempat yang luas, dengan beraneka macam fenomena yang terjadi di dalamnya. Karena luasnya inilah, belum tentu seseorang dapat berkeliling mengunjungi semua kawasan di dunia.
Dunia ini adalah tempat dimana banyak sekali hal-hal yang menakjubkan sekaligus menawarkan pemandangan indah. Namun tidak melulu soal keindahan dan keelokan pemandangannya, namun juga dengan begitu banyak misteri di dalamnya.
Ada kalanya misteri-misteri yang ada di dunia ini bisa dijelaskan dengan ilmu pengetahuan. Namun beberapa lainnya terkadang tidak dapat diungkap, baik secara nalar maupun ilmu pengetahuan. Hingga membuat Anda bertanya-tanya, fenomena apakah yang sedang terjadi?
Salah satu misteri di dunia yang sampai saat ini belum pernah terpecahkan dari masa lampau hingga era modern ini ialah misteri Segitiga Bermuda. Kawasan yang terletak di perairan Samudera Atlantik, antara Miami, Puerto Rico dan kepulauan Bermuda ini dianggap sebagai tempat paling aneh dan misterius di muka Bumi.
Banyak fenomena-fenomena yang tidak dapat dijelaskan oleh akal sehat, seperti hilangnya benda-benda yang melintasi daerah ini secara misterius. Karena itulah banyak yang menyebut dan menjuluki kawasan Segitiga Bermuda sebagai segitiga setan ataupun daerah berhantu.
Hal tersebut bukanlah omong kosong. Karena sejarah mencatat banyak sekali kejadian-kejadian yang melibatkan kapal, pesawat dan benda-benda lain yang mengarungi Segitiga Bermuda lalu tiba-tiba raib. Juga sisa-sisa seperti bangkai kapal yang karam di dasar laut Bermuda yang jumlahnya ratusan menjadi bukti.
Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Misteri apa yang ada di bawah Segitiga Bermuda sehingga banyak benda hilang disana? Apakah ada makhluk asing yang menjaga tempat ini? Itu semua adalah beberapa pertanyaan yang sering mengemuka terkait kejanggalan Segitiga Bermuda ini?
Gas Metana di Laut
Setelah sekian lama muncul bermacam teori tentang Segitiga Bermuda, salah satunya yakni teori bahwa kawasan Segitiga Bermuda merupakan sumber gas metana terbesar yang ada di Bumi. Teori ini mengemuka ketika beberapa tahun lalu diadakan riset di daerah jauh dari Segitiga Bermuda.
Tepatnya tahun 2015, para peneliti tengah mengadakan penelitian di lepas pantai Norwegia. Adapun objek yang diteliti adalah kawah di Laut Barents. Mereka memperkirakan bahwa kawah yang terbentuk ada kemungkinan karena ledakan gas metana.
Sebagai informasi, gas metana adalah sebuah senyawa gas yang punya daya kuat dan serta berbahaya. Bahkan ada yang menganggap gas metana lebih berbahaya dari gas lain semisal CO2. Mediapun santer menyangkut pautkan penemuan ini dengan fenomena yang terjadi di Segitiga Bermuda.
Mereka berpendapat bahwa di dasar Segitiga Bermuda juga terdapat sumber gas metana. Gas metana yang keluar dari lubang-lubang di dasar laut membuat ledakan yang keras dan membentuk gelembung gas yang digadang-gadang dapat dengan cepat menenggelamkan kapal atau apapun yang melintas diatasnya.
Dugaan ini bukan tanpa alasan. Sebab jauh sebelum penelitian tahun 2015, tepatnya tahun 1981 juga terdapat sebuah uji coba di Segitiga Bermuda yang kala itu ditarik kesimpulan sementara bahwa di kawasan Segitiga Bermuda terdapat sejumlah besar kandungan gas metana.
Penelitian yang terjadi baru-baru ini dapat dibilang masuk akal. Sebab penghasil gas metana terbesar di Bumi selain pada lapisan es dan lapisan tanah adalah samudera atau laut. Meskipun pendapat ini disanggah oleh seorang ahli geofisika bernama Carolyn Ruppel. Menurutnya, fenomena tersebut mustahil terjadi.
Gas metana memang banyak terdapat di dasar laut. Namun Ruppel berpendapat bahwa ledakan dengan skala besar yang disebabkan oleh gas, yang terjadi dahulu kala ketika masih berada di zaman es hingga kini belum pernah terjadi lagi.
Teori Pusaran Air di Segita Bermuda
Juru bicara National Oceanic and Atmospheric Administration (NOOA) Amerika, mengatakan “Lautan adalah tempat yang misterius bagi manusia, dan saat keadaan cuaca buruk akan mengakibatkan navigasi ikut memburuk. Hal itu tentu sangat mematikan.
Dan saya tidak mendapati adanya daerah yang paling banyak menghilangkan pesawat dan kapal selain dari area Segitiga bermuda.” terangnya kepada publik saat itu.
Segitiga Bermuda memang gak pernah habis untuk dibahas. Banyak fenomena dan kejadian yang “tak masuk” di akal terjadi di tempat ini, mulai dari: misteri menghilangnya pesawat, kapal-kapal besar, sampai dengan para penyelam profesional.
Semua fenomena dan kejadian tersebut selalu menimbulkan banyak teori. Salah satunya adalah teori bahwa pulau ini menjadi markas besar setan dan para pemujanya. Beberapa bahkan menyebut kalau pulau ini menjadi tempat Iblis dan Dajjal.
Tapi di sub-bab ini saya gak bakal membahas tentang teori-teori mistis tersebut. Melainkan teori ilmiah tentang adanya pusaran air raksaksa pada area ini. Yuk kita mulai.
Kalau kamu lihat di peta dunia, segitiga bermuda terletak antara pulau Bermuda, Florida (Miami), dan Puerto Rico (San Juan).
Hal ini menunjukan kalau Segitiga Bermuda terletak di area laut bebas dan berinteraksi langsung dengan samudera Atlantik, sehingga cuaca dan keadaan perairan Bermuda lebih mudah berubah-ubah.
Fenomena-fenomena alam sangat mudah terjadi di area seperti ini, termasuk fenomena pusaran air. Yang mana keadaan ini bakal menelan segala benda yang ada di sekelilingnya.
Dan lebih dari itu, pusaran air yang terjadi di Segitiga Bermuda gak seperti pusaran air di area-area lain. Pusaran air pada area Bermuda -jauh- lebih besar dan lebih kuat kekuatannya.
Seperti yang dikutip dari Wikipedia, bahwa penyebab hilnagnya kapal dan pesawat-pesawat secara misterius adalah pusaran air, yakni di dalam perairan Bermuda terkandung gas metana yang sangat besar jumlahnya.
Dan sebagaimana yang kamu tau, kalau gas metana ini dapat membuat air mendidih dengan cepat. Aktibatnya terjadi perubahan temperatur yang sangat cepat, dari semula air dingin menjadi air panas.
Kemudian kondisi tersebut bakal menyebabkan air dengan cepat menguap. kemudian daerah yang airnya telah menguap bakal kosong. kemudian daerah yang kosong itu bakal narik air di area sekitarnya dan terjadilah pusaran air yang besar.
Begitulah proses terjadinya pusaran air di area Bermuda.Hal ini telah dikemukakan langsung oleh Badan Penyelidikan Geologi Amerika Serikat pada tahun 1981.
Senada dengan itu, Bill Dillon dari United State Geological Survey pernah menerangkan bahwa:
“Di dalam area perairan Segitiga Bermuda memang terdapat gas metana, atau lebih tepatnya tambang metana. Selain itu, tambang metana tidak hanya ada di perairan Bermuda saja tapi juga wilayah-wilayah tepi pesisir benua. Gas metana ini bisa muncul secara tiba-tiba dan mengakibatkan para Pilot atau Nahkoda kehilangan kendali navigasi.” pungkasnya.
Bill menambahkan, kalau “Kejadian seperti ini sudah sering terjadi di laut Kaspia, dimana gas metana ini telah menyebabkan banyak korban jiwa dan menghilangkan kilang pengeboran minyak di daerah sekitar.”
Lubang Biru
Lubang Biru merupakan sebuah fenomena alam yang ditampilkan melalui adanya sebuah lubang besar yang ada di dasar lautan. Lubang Biru ini juga menjadi nama lain dari Segitiga Bermuda, karena di kawasan Segitiga ini terdapat lubang besar yang dalam.
Secara teori, Lubang Biru ini terbentuk dari peristiwa erosi batuan karbonat, sehingga dari atas terlihat seperti lingkaran biru dimana semakin ke dalam akan terlihat semakin gelap. Namun Lubang Biru ini lebih memiliki sisi keindahan, karena akan seperti mata bumi yang indah.
Lubang Biru yang ada di Segitiga Bermuda ini juga terbentuk dari peristiwa alam. Yakni blue hole (Lubang Biru) ini muncul karena adanya pengaruh kekuatan arus yang sangat besar serta memiliki daya serap yang tinggi.
Lubang Biru ini jugalah yang membuat pesawat yang melintas di atasnya menjadi terserap masuk ke dalam lubang. Padahal jarak pesawat dengan lubang adanya puluhan kilometer, namun tingginya daya serap Lubang Biru memang tidak bisa ditampik lagi.
Ketika dilihat dari atas, Lubang Biru ini akan tampak seperti sebuah lubang yang sangat besar dan sangat dalam. Warna biru yang ditampakkan adalah hasil pemantulan sinar matahari dengan kombinasi air laut.
Lautan Iblis
Lautan Iblis digadang-gadang menjadi julukan paling relevan bagi kawasan Segitiga Bermuda. Para peneliti percaya jika di dalam kawasan Segitiga ini ada kerajaan iblis yang memakan banyak tumbal manusia. Sehingga sekali melintas di kawasan Segitiga ini, dipastikan tidak akan pernah kembali lagi.
Keterkaitan Lautan Iblis dengan kawasan Segitiga ini adalah tentang kepercayaan masyarakat tentang adanya Dajjal yang mendiami lubang misterius ini. Dajjal tersebut adalah seorang Raja Iblis yang sudah bersiap akan muncul di hari akhir nanti.
Lautan Iblis ini merupakan sebuah kerajaan yang dihuni banyak iblis. Hal ini sangat dipercaya oleh masyarakat karena adanya cerita yang berkembang bahwa sering muncul naga merah yang menyerang kapal-kapal yang melintas di dekat black hole ini.
Salah satu bukti bahwa di dalam Segitiga Bermuda tersebut terdapat kerajaan iblis dibuktikan dengan salah satu percobaan seorang ahli ruqiah yang berkomunikasi dengan jin. Jin yang selalu membantunya dalam meruqiah para pasiennya. Dalam komunikasi tersebut, jin mengakui kebenaran bahwa ada kerajaan iblis dalam Segitiga Bermuda itu. Sehingga benar adanya jika Segitiga Bermuda juga disebut dengan Lautan Iblis.
Jin tersebut juga menyatakan bahwa di dalam Segitiga Bermuda berdiri sebuah kerajaan iblis terbesar di dunia. Kerajaan tersebutlah yang menyebabkan pesawat dan kapal yang melintas di sekitarnya menjadi hilang beserta awak penumpangnya tanpa jejak sedikit pun. Jin itu juga menyatakan bahwa Lautan Iblis ini mengerahkan semua rakyatnya untuk menghadang para pesawat dan kapal yang melintas di sekitar Segitiga Bermuda. Para awak penumpang yang hilang tersebut selanjutnya dijadikan sebagai budak oleh iblis-iblis tersebut.
Jin yang diajak komunikasi tersebut menyatakan dengan gambling bahwa secara ilmiah, kerajaan jin memang bisa terbentuk di lautan. Apalagi lautan tersebut adalah lautan tersebut terjadi di pertemuan kondisi panas dan kondisi dingin. Dan Segitiga Bermuda menjadi tempat yang dimaksud. Sehingga jelas bahwa Segitiga Bermuda memang benar-benar Lautan Iblis yang berbahaya.
Bukti lain tentang Lautan Iblis di Segitiga Bermuda adalah tentang pernyataan Syeikh Muhammad Isa Dawuud dari Mesir dalam bukunya yang berjudul “Dajjal akan Muncul dari Kerajaan jin di Segitiga Bermuda”. Di dalam bukunya menceritkan bahwa akan ada Dajjal yang muncul dari kerajaan Jin yang berpusat di Segitiga Bermuda. Syeikh juga menyatakan bahwa kawasan Segitiga Bermuda memang menjadi kawasan paling ujung dunia yang dilarang untuk didekati.
Monster Laut Penghuni Segitiga Bermuda
Dari berbagai macam literatur dan sejarah dari masa lalu menyatakan bahwa misteri Segitiga Bermuda mempunyai hubungan dengan legenda mengerikan tentang mahluk purba jaman dahulu yang misterius.
Kawasan laut tersebut sangat misterius itu menaungi lautan Sargasso yang telah lama terkenal sebagai lokasi yang ditempati oleh berbagai jenis mahluk-mahluk misteri.
Sargasso memiliki panjang kurang lebih 3.650 KM dan lebarnya 1.825 KM yang mitosnya telah menjadi habitat dari hewan raksasa sejenis naga laut.
Tepat pada abad ke-16, Olaus Magnus pernah menciptakan sebuah peta laut dengan nama Carta marina, peta tersebut menerangkan dengan jelas bahwa terdapat seekor naga merah yang sedang menyerang kapal.
Titik dimana naga tersebut berada merupakan laut Sargasso di Bermuda. Lalu, apakah memang Segitiga Bermuda adalah sarang dari naga laut raksasa yang suka memakan kapal dan pesawat terbang?
Sedikit cerita mengentai monster laut, yakni mahluk mistis penghuni lautan ini diyakini memiliki ukuran yang sangat besar. Monster laut juga dikatakan memiliki wujud beraneka ragam, meliputi dari naga laut hingga monster memiliki lengan banyak.
Seperti yang telah dijelaskan, mahluk yang memiliki wujud mulus atau bersisik ini seringkali digambarkan mengancam kapal-kapal laut dengan menyemburkan air.
Mengenai definisi mengenai monster sebenarnya bersifat subyektif, mungkin beberapa dari monster laut tersebut adalah hewan-hewan laut biasa yang dikenal secara ilmiah namun hal tersebut kadang dilebih-lebihkan. Seperti paus dan jenis cumi-cumi raksasa dan cumi-cumi kolosal.
Kisah monster laut hampir bisa ditemukan semua budaya yang mempunyai kedekatan dengan laut. Contohnya misalkan Avenius menceritakan bahwa pada perjalanan penjelajahan Kartago bernama Himilco, ada seekor monster keluar dari kedalaman laut dan mahluk buas tersebut berena perlahan dibawah kapal yang sedang bergerak pelan.
Kisah lain juga diceritakan oleh Sir Humprey Gilbert, dia mengklaim bahwa pernah menjumpai monster yang wujudnya mirip seperti singa dengan mata yang membelalak. Dalam perjalanan pulangnya setelah secara resmi St. Johns Newfoundland mengklaim mahluk tersebut miliki Inggris.
Kisah lainnya mengenai perjumpaan dengan monster laut tersebut dimulai dari pada awal bulan Juli 1734, seorang misionaris Denmark – Norwegia yang bernama Hans Egede melaporkan bahwa dalam perjalanannya menuju Gothaab/Nuuk di Pesisir Barat Greendlan dia mengamati sesosok mahluk yang sanga menyeramkan.
Mahluk tersebut tidak menyerupai apapun dengan apa yang pernah mereka pernah lihat sebelumnya. Monster ganas tersebut mengangkat kepalanya dengan sangat tinggi sehingga tampak lebih tinggi dari menara pengintai tiang kapal.
Wujudnya kurang lebih seperti ini, memiliki kepala kecil dan memiliki tubuh tubuh pendek berkeriput. Mahluk ganas tersebut menggunaan siripnya yang besar untuk mendorong tubuhnya didalam air. Lalu para awak kapal melihat ekornya yang lebih panjang dibandingkan dengan kapalnya.
Segitiga Bermuda Lokasi Lidah Samudera
Banyak hal yang menjadikan Segitiga Bermuda menjadi begitu sangat mengerikan ialah bagaimana banyak sekali kisah kapal laut dan pesawat terbang yang melintas diatasnya hilang sekejap seperti ditelan bumi entah kemana.
Oleh karena itu munculah salah satu teori yang diduga sebagai penyebab terjadi hilangnya kapal dan pesawat bahwa Segitiga Bermuda merupakan sebuah lidah samudera.
Banyak sekali para peneliti yang meyakini bahwa di bawah lautan Segitiga Bermuda ada sebuah palung raksasa yang nampak menyerupai seperti jurang besar, sehing hal tersebut dapat membahayakan apapun yang melintas diatasnya, terutama kapal laut yang rawan tenggelam.
Meski demikian teori tersebut belum bisa dibuktikan secara ilimiah karena hingga saat ini belum ada yang berani menyelam kedasar bawah Segitiga Bermuda dan tidak dijamin kembali dengan selamat.
Nah, itulah ulasan singkat tentang teori pusaran air di area Wilayah Bermuda. Sementara cukup sampai di sini dulu ya.
Oh ya terkait banyaknya teori-teori tentang Segitiga Bermuda saat ini, kamu pasti punya pendapat dan tanggapan tersendiri mengenai hal ini.
Yuk, berbagi tanggapan dan diskusi tentang teori pusaran air Segitiga Bermuda di kolom komentar.
atau untuk kamu yang -mungkin- baru denger tentang teori pusaran air ini, dan mau tau lebih dalam tentang teori ini bisa juga bertanya melalui kolom komentar.