“Kita tidak membuat film untuk menghasilkan uang, kita menghasilkan uang untuk membuat lebih banyak film.”
Walt Disney
Walt Disney Company memulai kehidupannya sebagai Disney Brothers Cartoon Studio. Perusahaan ini didirikan oleh Walt dan Roy Disney serta animator Ub Iwerks pada 16 Oktober 1923.
Hari ini, Disney termasuk 30 korporasi penyusun Dow Jones Industrial Average. Disney juga sudah menjadi korporasi media dan hiburan senilai $34 milyar, salah satu yang terbesar di dunia.
Perusahaan ini menjadi barometer bagi sensitivitas perusahaan dan masyarakat perihal kedalaman seninya. Disney telah menciptakan masterpiece yang menjangkau milyaran anak-anak, dan juga orang dewasa.
Tonggak Sejarah Disney
1901: Kelahiran Walt Disney.
1923: Disney Brothers Cartoon Studio didirikan.
1925: Perusahaan berubah nama menjadi Walt Disney Studios.
1928: Film Mickey Mouse ketiga buatan Disney, Steamboat Willie, sangat populer.
1937: Film animasi panjang pertama buatan Disney diluncurkan, Snow White and the Seven Dwarfs.
1940: Fantasia, yang dianggap karya terbaik Disney, diluncurkan.
1955: Pembukaan Disneyland di California selatan.
1957: Perusahaan menjual sahamnya kepada publik.
1966: Walt Disney meninggal dunia.
1971: Pembukaan Disney World di Florida.
1984: Michael Eisner menjadi CEO dan mengakhiri periode kemerosotan.
1994: The Lion King diluncurkan, menjadi film dengan pemasukan tertinggi kedua sepanjang masa pada waktu itu.
1995: Toy Story, film animasi-komputer yang pertama, diluncurkan.
2005: posisi Eisner sebagai CEO digantikan oleh Robert Iger.
Walter Elias Disney dilahirkan dari orang tua Irlandia-Kanada dan Jerman-Amerika di Chicago pada 5 Desember 1901. Masa-masa awal kehidupannya dibentuk oleh hubungannya dengan kakak lelakinya, Roy, dan dengan ayah yang yakin bahwa anak-anak harus belajar tentang nilai kerja keras.
Ia menghabiskan beberapa tahun di kawasan pertanian di marceline, Missouri. Saat usia 7 tahun, ia menjual gambar pertamanya (gambar kuda) seharga 25 sen.
Selama bersekolah di Chicago, ia justru tidur di dalam kelas dan membuat gambar sketsa di buku latihannya. Ia membalik-balik halamannya sehingga gambar itu seolah-olah bergerak. Dalam satu kesempatan, ia menggambar kartun untuk tukang cukur sekembalinya dari potong rambut.
Pekerjaan pertamanya adalah menggambar slide untuk biro iklan di Kansas City. Di slide ini, Disney menciptakan versi hewan yang diidealisasi, yang ia kenali dari tanah pertanian semasa ia masih kanak-kanak. Ada kuda-kuda yang menampilkan peran heroik, sapi-sapi yang mengunyah sambil melamun, ayam betina yang meletakkan seonggok telur setelah menghabiskan makanan ajaib.
Di malam hari, di “studio”-nya yang terletak di sebuah garasi, ia menghabiskan waktu berjam-jam membujuk sepasang tikus (yang benar-benar hidup) agar keluar dari lubangnya supaya ia bisa menggambarnya.
Pribadinya yang introvert menyimpan bakat obsesif untuk bisa merauh sukses yang spektakuler, atau gagal.
Mickey dan Kawan-Kawan
Perusahaan pertama Disney yang membuat film animasi berakhir bangkrut. Ketika keluarganya pindah ke pantai pasifik, ia tetap tinggal di Kansas City. Untuk mencari nafkah, ia bekerja sebagai juru potret bayi.
Pada 1923, Roy menjual alat pengisap debu di Los Angeles dan meminjami Walt sejumlah uang untuk bergabung dengannya.
Walt menempuh perjalanan menuju California dengan mengenakan sweater dan celana panjang tua. Ia hanya membawa koper yang penuh berisi alat-alat gambar.
The Disney Brothers Cartoon Studio—namanya diganti pada 1925 karena desakan Walt menjadi Walt Disney Studios—membuat serial gambar bisu Alice in Wonderland. Dalam karya ini, manusia ditampilkan dengan karakter-karakter kartun.
Tahun-tahun ini adalah masa-masa perjuangan. Kedua bersaudara ini seringkali hanya mendapat sepotong daging sehari, dan berbagi di antara mereka.
Mereka kemudian mengikat kontrak untuk membuat animasi Oswald the Rabbit. Namun kehilangan kontrak tersebut saat distributor New York menolak ide Disney untuk membuat perbaikan.
Dalam perjalanan malam hari pulang dari New York, ia mendapat karakter yang didasarkan pada seekor tikus yang tinggal di kantor Disney. Dia menamainya Mortimer. Istrinya, Lillian, menyarankan cari nama lain yang kurang formal.
Dua gambar pertama yang dibuat Disney, melukiskan karakter Mickey, seekor tikus yang bertingkah seperti manusia, diacuhkan oleh Hollywood. Gambarnya yang ketiga, Steamboat Willie, ia buat jadi film bisu.
Namun setelah itu ditemukan film bersuara. Kakak beradik ini mengumpulkan uang untuk menambahkan rangkaian adegan dalam filmnya. Termasuk konser panik dan xilofon solo di gigi sapi yang terkejut.
Film itu diputar pertama kali di New York City pada 1928 dan menimbulkan sensasi. Pada akhir 1929, Disney sudah membuat 15 fitur Mickey Mouse dan memulai serial baru yang disebut Silly Symphonies. 1929 juga menjadi tahun terakhir Disney menggambar sendiri untuk filmnya.
Selepas itu, begitu penulis lelucon menyetujui ceritanya, sebuah tim “animator” menggambar awal dan akhir dari setiap gerakan. Para inkers meletakkan segiempat seluloid pada masing-masing gambar dan membuat garis pinggir dengan tinta.
Gerakan diciptakan dengan menumpuk ribuan gambar transparan ini di atas latar belakang yang dicat untuk kemudian diambil gambarnya dengan kamera.
Para pekerja yang berkarya dengan bersungguh-sungguh ini tak akan tahu bagian yang orang lain kerjakan sampai bertahun-tahun kemudian. Sebagaimana diamati oleh majalah Time pada 1931:
“Kartunis Walter Disney, 30, tipis dan gelap, tidak memberi publisitas pada teman kerjanya. Dialah sang pencipta-asli dan sejauh ini dunia mengenalnya sebagai kreator tunggal apa yang dilakukan Mickey Mouse.”
Para penggemar Mickey di antaranya adalah Presiden Amerika Serikat Franklin D. Roosevelt, diktator Italia Benito Mussolini, dan Raja Inggris George V, yang menonton di bioskop hanya jika Mickey tampil.
Tikus yang merdeka ini ditemani oleh Goofy, anjing setia yang terus ketiban sial, serta Donald Duck yang mudah marah namun tak ada bandingannya. Karakter ini diduga campuran dari orang-orang yang tidak pernah disukai oleh kreatornya.
Snow White dan Fantasia
Disney adalah seorang investor dalam teknologi. Ia adalah salah satu pelanggan pertama pionir elektronika, Bill Hewlett dan David Packard. Ia juga memiliki intuisi bisnis yang cerdik sekaligus pengambil risiko yang berhitung pada skala epik.
Gambar animasi pertamanya yang paling panjang, Snow White and the Seven Dwarfs, melibatkan ratusan staf selama tiga tahun untuk menggambar dan memotret 250.000 gambar. Biaya produksi yang dikeluarkan sebesar $1,6 juta.
Saking besarnya risiko yang Disney ambil, pesaingnya menyebut ini “Disney’s folly” alias ketololan Disney. Roy Disney sendiri yang mengelola keuangan perusahan mengatakan, “Kami telah membeli seluruh undian terkutuk ini.”
Pada 1937, Snow White menjadi film dengan pendapatan tertinggi sepanjang masa hingga munculnya Gone With the Wind pada tahun 1939. Karya mengesankan Frank Churchill, komposer soundtrack film ini, memainkan peran kunci dalam keberhasilan ini.
Disney sendiri memelihara hasratnya untuk mengamnimasikan opera yang “serius.” Jika menengok ke tahun 1929, ia telah mengubah Danse Macabre karya saint-Saens menjadi Silly Symphony. Ketika sang legenda Leopold Stokowski meminta agar diizinkan untuk menjadi konduktor musik untuk film pendek Mickey Mouse, The Sorcerer’s Apprentice, Disney setuju. The Sorcerer’s Apprentice ini adalah salah satu segmen dari animasi Fantasia.
Banyak di antara 1.200 staf di studio baru Disney senilai $3 juta di Burbank (yang sebagian besar belum pernah menyaksikan konser musik klasik) ragu-ragu dalam memproduksi Fantasia. Mereka khawatir karya-karya besar musik klasik diterjemahkan ke layar lebar stereofonik animasi dengan cara yang tidak pantas.
Disney sendiri tidak peka terhadap sejarah kebudayaan. Namun sentuhan emas animatornya yang dipadukan dengna Bach, Wagner, Beethoven, Schubert, Dukas, Mussorgsky, bahkan Stravinsky membuat penonton menghembuskan napas.
“Para pengritik mungkin menyesalkan hilangnya cita-rasa Disney,” tulis Time mencatat pemutaran perdananya pada 1940, “namun perjalanan bergaya Mickey ke dalam bentuk seni yang abadi daro Aeschylus ke Richard Wagner selalu diimpikan.”
Fantasia adalah karya terbaiknya dan merupakan bukti dari pernyataannya bahwa “Seni itu tidka pernah sadar. Hal-hal yang hidup jarang direncanakan seperti itu.”
Populis Besar
Biaya pembuatan Fantasia, digabung dengan biaya tinggi Pinocchio, Bambi, dan Dumbo, membuat perusahaan berutang banyak. Saat Disney memecat tenaga kerja hingga separuh pada 1941, para animator melakukan pemogokan dan mengunci pintu masuk studio. Ini menyakitkan hati sang pendirii.
Disney telah memasukkan sentimen anti perserikatan pekerja dala Alice’s Eggplant pada awal 1925. Belakangan ia memberi kesaksian yang menentang pengaruh sayap-kiri dalam serikat kerja. Hanya setelah Pearl Harbor ia mengizinkan studio untuk membuat film propaganda untuk pemerintah.
Dengan berakhirnya perang, Disney, masih congkak walau sudah hampir bangkrut. Ia berujar, “Kita melewatinya dengan kaviar. Mulai sekarang dengna kentang tumbuk dan kuah daging.”
Hingga kematiannya pada 1966, Disney dan perusahaannya menciptakan banyak sekali karya yang populis, dengan memadukan animasi, aksi petualngan, dan dokumenter alam. Misalnya saja Cinderella, Peter Pan, Lady and the Tramp, The Living Desert, Treasure Island, Swiss Family Robinson, 20,000 Leagues Under the Sea, dan The Incredible Journey.
Pada pertengahan 1950-an, lebih dari sepertiga penduduk dunia telah menyaksikan setidaknya salah satu dari 657 film Disney. Sebagian besar di antaranya diisi suara dalam 14 bahasa. Semua film ini berperan dalam meledaknya penjualan merchandise Disney di seluruh dunia.
Disneyland, sebuah taman bermain, sudah dirancang sejak 1936. Karya monumental ini dibuka pada 1955 di Anaheim, California selatan. Dalam dua tahun, Disneyland sudah mendapat 10 juta pengunjung.
Pada tahun 1957 itu pula, perusahaan menjual sahamnya untuk publik. Pada 1960, Sleeping Beauty gagal mencetak box-office. Namun lima tahun kemudian Mary Poppins, yang dibintangi Julie Andrews, memecahkan rekor box–office di seluruh dunia.
Saat Disney meninggal dunia pada 15 Desember 1966, beredar rumor bahwa jasadnya dibekukan secara kriogenik sebagai persiapan bila ia kembali.
Disney Setelah Walt
Sejak kematian pendiri dan tenaga penggerak perusahaan ini, Disney dihadapkan dengan pertanyaan apakah perusahaan harus mempertahankan keunikan visinya. Jika jawabannya ya, bagaimana caranya.
Pada tahun 1971, Disney World dibuka di Florida. Pada tahun itu juga Roy Disney meninggal dunia.selama 13 tahun berikutnya perusahaan ini dipimpin oleh tiga orang CEO.
Putra Roy Disney, Roy Edward Disney, mengundurkan diri dari perusahaan, disebut-sebut karena masalah manajemen dan penurunan mutu. Pada 1980, Disney bisa dibilang kurang berhasil. “Sebagian dari kami dalam bisnis film,” katanya, “dan sebagian bekerja untuk Disney.”
Pada 1984, perusahaan hampir diambil alih oleh Saul Steinberg. Pada tahun itu juga, Ron Edward Disney sebagai pemegang saham besar, menggusur menantu Disney, Ron W. Miller, sebagai CEO dan menggantinya dengnan Michael Eisner.
Pada 1957 itu juga, Touchstone Films dibentuk dan membuat filmnya yang pertama, Splash, yang disusul pada 1086 oleh film hit Down and Out in Beverly Hills. Pada waktu yang bersamaan, karya klasik Disney dikeluarkan lagi secara cerdik dalam format video.
Di bawah Eisner, Disney kembali ke jalurnya semula. The Little Mermaid (1989) disusul dengan Beauty and the Beast pada 1991. Tahun berikutnya, Euro Disney (kini Disneyland Resort Paris) dibuka di Perancis.
Alladin, yang terkenal pada 1993, dibintangi Robin Williams, pilihan yang inspiratif untuk mengisi suara Genie. Eisner sendiri saat itu menjadi eksekutif dengan gaji tertinggi di dunia. The Lion King (1994) menjadi film animasi tradisional yang mendatangkan pemasukan tertinggi dalam sejarah, dan film dengan pemasukan tertinggi kedua sepanjang masa (sampai tahun itu).
Pada 1995, Toy Story, film animasi pertama yang dibuat dengan komputer, menjadi film dengna pemasukan tertinggi pada tahun itu. Pada 1996, perusahaan membeli TV ABC seharga $19 milyar. Pada 2001, Disney mengambil jaringan program dan TV kabel Fox Family senilai $3 milyar.
Pada 2005, Eisner mundur dari jabatannya sebagai CEO. Robert Iger menggantikan posisinya dan Roy E. Disney kembali bergabung dengna perusahaan.
Tahun berikutnya, Disney membeli Pixar (pembuat Toy Story) senilai $7,4 milyar. Pirates of Caribbean: Dead Man’s Chest menjadi satu-satunya film ketiga dalamsejarah yang pemasukannya melebihi $1 milyar. Pada tahun itu juga, Steve Jobs dari Apple menjadi pemegang saham individual terbesar di Disney.
Pada tahun 2013, Frozen muncul, menjadi film animasi dengan pemasukan tertinggi sepanjang sejarah. Film ini juga menuai pujian dan disebut-sebut sebagai film terbaik sejak era renaisans perusahaan.
Posisi Disney ini unik di tengah industri hiburan di seluruh dunia, dan menjadi fenomena korporat. Tidak seperti pencipta mereka Walt, yang kenyataannya dikremasi, karakter-karakter ciptaannya tak pernah mati.