Tahukah kamu? Lebih dari 1,5 milyar gelas kopi diminum di seluruh dunia setiap harinya. Jumlah ini cukup untuk memenuhi hampir 300 kolam renang standar Olimpiade.
Kini kopi sudah menjadi industri yang mendunia. Kopi adalah komoditas kedua yang paling banyak diperjualbelikan di dunia. Tepat di bawah minyak bumi.
“Kopi adalah emas bagi orang-orang biasa. Selayaknya emas, kopi memberi perasaan mulia dan terhormat pada tiap orang.”
Abdul Kadir, penulis manuskrip sejarah kopi tertua, yakni tahun 1588
Awal mula ditemukannya kopi
Lebih dari 1200 tahun yang lalu, para pekerja keras berusaha terjaga di malam hari tanpa stimulan bernama kopi ini. Sampai seorang penggembala Arab bernama Khalid dan kawanan ternaknya menemukan biji kecil pengubah kehidupan yang satu ini.
Saat kambing-kambingnya merumput di lereng di Ethiopia, Khalid memperhatikan kambing-kambingnya menjadi lebih aktif setelah makan biji-bijian yang ada. Setelah itu, orang-orang bukan hanya memakannya mentah-mentah, namun merebusnya menjadi minuman bernama al-qahwa.
Para sufi di Yaman meminum al-qahwa untuk alasan yang sama seperti kita sekarang ini, agar bisa tetap terjaga. Al-qahwa membantu mereka berkonsentrasi berzikir di malam hari.
Kopi menyebar ke berbagai wilayah Islam, dibawa oleh pengembara, peziarah, dan pedagang. Kopi mencapai Mekkah dan Turki pada akhir abad ke-15. Kairo mulai mengenal kopi pada abad ke-16.
Pasqua Rosee, pedagang Turki, yang pertama membawa kopi ke Inggris pada tahun 1650. Ia menjual kopinya di sebuah “warung kopi” di George-yard, Lombard Street, London.
Delapan tahun kemudian, warung kopi lainnya dibuka di Cornhill dengan nama Sultaness Head. Lloyd’s of London, yang sekarang menjadi perusahaan asuransi terkenal, dulunya adalah sebuah warung kpi bernakma Edward Lloyd’s Coffee House.
Pada tahun 1700, ada sekitar 500 warung kopi di London dan sekitar 3.000 di seluruh Inggris. Warung-warung kopi ini dikenal dengan nama “universitas recehan” (penny universities) karena pengunjungnya bisa mendengarkan dan mengobrol dengan orang-orang berwawasan luas pada masanya dengan harga secangkir kopi.
Ditemukannya resep kopi cappuccino
Cara mengonsumsi kopi di Eropa diambil berdasarkan cara tradisional orang-orang Islam waktu itu: bubuk kopi, gula, dan air direbus bersamaan. Metode ini menyisakan banyak endapan kopi karena tidak disaring terlebih dulu. Pada tahun 1683, cara baru menyiapkan kopi ditemukan dan menjadi tren di warung kopi.
Kopi cappuccino terinspirasi dari Marco d’Avuano, pendeta ordo Capuchin, yang sedang bertempur melawan Turki memperebutkan Vienna pada tahun 1683. Setelah prajurit Turki mundur, penduduk Vienna membuat kopi dari karung-karung kopi Turki yang ditinggalkan.
Cita rasa kopi terlalu kuat bagi lidah penduduk Vienna. Mereka pun mencampurkannya dengan krim dan madu. Warna dari minuman kopi berubah menjadi coklat, mirip warna jubah Capuchin. Jadilah penduduk Vienna menamainya cappuccino untuk menghormati Marco D’Aviano. Sejak saat itu, cappuccino telah banyak diminum karena rasanya yang lebih lembut.