Sejarah Singkat Perkembangan Bahasa Indonesia yang Perlu Kamu Ketahui

SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA – Dalam perkembangan bahasa Indonesia tidak lepas dari semangat perjuangan para pahlawan di masa yang lalu, sehingga selaku generasi penerus bangsa kita mesti mengetahui sejarah perkembangan Bahasa Indonesia dengan lengkap serta tepat.

Bahasa Indonesia Berasal dari Bahasa Melayu

bahasa melayu asal mula bahasa indonesia
youtube.com

Seluruh pakar berpendapat bahwasanya bahasa Melayu adalah asal Bahasa Indonesia. Bahasa Melayu yang dimaksud yaitu bahasa yang dipakai di daerah Jambi hingga ke Palembang serta Pulau Bangka. Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukan prasasti-prasasti contohnya prasasti Karang Brahi tahun 688 (antara Jambi serta sunga Musi), prasasti Talang Tuwo tahun 684 (dekat Palembang, Prasasti Kota Kapur tahun 686 (Bangka) dan prasasti Kedukan Bukit tahun 683 (dekat Palembang).

Di dalam perkembangan Bahasa Indonesia yang asal-usulnya berasal dari bahasa Melayu banyak menerima unsur dari bahasa daerah serta menyerap kosakata atau sitilah bahasa asing. Bahkan bila kita membahas permasalahan iptek maka mau tidak mau kosakata bahasa asing banyak yang digunakan.

Hal tersebut tidak dapat terhindarkan dikarenakan awal perkembangan iptek itu berawal dari mancanegara, sehingga pada umumnya istilah bahasa asinglah yang banyak digunakan untuk mengungkap konse-konsepnya. Terserapnya istilah bahasa asing ke dalam suatu bahasa tidak dapat terhindarkan, penyebabnya yaitu karena tidak ada satu bahasa pun di dunia yang bisa menyempurnkana istilah yang dipakai tanpa tambahan dari bahasa lainnya, lain hal jika bahasa tersebut memang tidak bisa berkembang.

Mungkin kamu bertanya-tanya bahwasanya mengapa Bahasa Melayu menjadi asal usul dari Bahasa Indonesia. Kenapa tidak mempergunakan bahasa jawa sebagai bahasa pemersatu karena mempunyai jumlah penutur terbanyak serta memiliki kesusastraan yang cukup maju di zaman itu? Terdapat dua alasan yaitu Intralinguistik (kebahasaan) serta ekstralinguistik (luar kebahasaan).

1. Segi Intralinguistik (Kebahasaan)

pakaian adat melayu
denyutjambi.com

Dipilihnya bahasa Melayu dilihat dari segi intralinguistik yaitu, sebagai berikut:

  • Bahasa Melayu adalah bahaa yang tidak kaku (luwes) serta bukan bahasa yang tertutup. Jadi bisa menyesuaitkan dirinya dengan perkembangan zaman. Hal ini bisa dilihat dari terdapatnya beberapa kosakata, unsur-unsur bahasa serta istilah asing yang diperlukan.
  • Struktur bahasanya sederhana, tidak memiliki tingkat bahasa misalnya bahasa Bali, Sunda dan Jawa.

2. Segi Ekstralinguistik (Luar Kebahasaan)

pakiadan adat melayu
www.tabloidimaji.com

Pemilihan bahasa Melayu pun dilihat dari segi Ekstralinguistik yaitu, diantaranya:

  • Dipilihnya bahasa Melayu dikarenakan memiliki penutur yang sedikit sehingga tidak menyebabkan suku-suku besar yang berada di Indonesia contohnya Batak, Sunda serta Jawa akan merasa tersaingi ata terkalahkan. Mereka dengan senang hati menerima bahasa Melayu menjadi bahasa nasionalnya.
  • Ketika masa Sriwijaya, bahasa Melayu tidak hanya dipakai sebagai bahasa perhubungan melainkan digunakan untuk bahasa kebudayaan serta ilmu pengetahuan.
  • Penutur utama bahasa Melayu yaitu para pedagang yang sudah terbiasa berkenala ke daerah lain sehingga memberikan kemudahan dalam penyebaran bahasa ke seluruh Nusantara.
  • Bahasa Melayu sudah tersebar luas di seluruh Nusantara serta menjadi lingua franca. Hal ini dapat dibuktikan dengan ditemukan prasassti yang menggunakan bahasa Melayu Kuno seperti prasasti Bogor di Bogor pada tahun 942 dan prasasti Gandasuli tahun 623 di Jawa Tengah.

Kedudukan Bahasa Melayu Sesudah Kedatangan Kaum Imprealis

kedudukan bahasa melayu
damaruta.blogspot.com

Sebelum kedatangan kaum imprealis ke Indonesia keudukan bahasa Melayu terhormat dibandingkan dengan bahasa-bahasa lain. Bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa penghubung antar bangsa. Bahasa Melayu pun dipakai sebagai bahasa ilmiah serta bahasa kebudayaan. Namun, sesudah kedatangan kaum imprealis di Indonesia khususnya Belanda, kedudukan bahasa Melayu mulai tergeser ke tempat ke dua.

Bahasa Belandalah yang memiliki kedudukan tertinggi di Indonesia. Namun jika disimak lebih dalam selama 300 tahun penjajah Belanda di Indonesia tidak memiliki pengaruh bagi kebudayaan serta struktur masyarakat Indonesia.

Walaupun sudah ratusan tahun menguasai tanah Jawa. Namun kebudayaan Jawa tidak terlalu terpengaruh oleh kebudayaan Belanda. Sebabnya karena Belanda tidak mengajarkan serta menyebarkan bahasanya kepada masyarakat Indonesia. Sesungguhnya, jika penyebaran bahasa Belanda dilaksanakan maka akan memberikan keuntungan untuk kedua pihak.

Masyarakat Indonesia bisa mempelajari kemajuan barat dengan menggunakan Bahasa Belanda. Dan Belanda bisa menyambungkan tali kebudayaan dengan Bahasa Indonesia. Ikatan kebudayaan adalah ikatan yang akan abadi antara orang timur dan bangsa arab.

Pada umumnya orang Belanda tidak senang melihat orang Indonesia bisa berbahasa Belanda. Karena dapat mengurangi perbedaan antara bangsa Belanda dan bangsa Indonesia sehingga kedudukan Bangsa Belanda akan menghilang. Orang belanda takut apabila sama derajatnya dengan bangsa Indonesia.

Penyebaran Bahasa Belanda di kalangan Bangsa Indonesia pun bisa mendesak orang Belanda di dalam hal kesempatan mendapatkan pekerjaan di berbagai lini jabatan. Hal tersebut akan membangkitkan kesadaran Bangsa Indonesia akan harga dirinya. Bangsa Belanda sangat takut dengan hal tersebut.

Dr. Niewenshuiss, seorang idealis Belanda tak hanya melihat kepentingan sosial ini, namun pandangannya jauh ke depan. Menurutnya perkembangan tidur dan barat tidak selamanya akan berupa hubungan yang terjajah dan penjajah. Dia meyakini bahwa akan datang waktunya penjajahan akan putus, sebelum putusnya tali penjajahan maka hendaklah buat tali pengikat yang kuat misalnya kebudayaan.

Semangat Nasionalisme Memperkokoh Kedudukan Bahasa Melayu

semangat sumpah pemuda
andika-jati.blogspot.com

Sejalan dengan semakin marak nasionalisme pada tahun 1900-an. Kaum terpelajar serta pejuang mulai mendesak Bahasa Belanda dengan Bahasa Melayu. Masyarakat Indonesia dahulu yang tebilang gila dalam berbahasa Belanda kini telah meninggalkannya. Hal tersebut diakibatkan oleh sifat bangsa Belanda yang sangat sedikit memberi namun sangat banyak meminta.

Sehingga Bahasa Belanda tidak menjadi bahasa yang dibanggakan di negara Indonesia untuk selama-lamanya. Namun berbeda hal dengan bahasa Inggris yang semakin penting di Filipina.

Dengan perjuangan yang keras serta berbagai gagasan gemilang dari kalangan terdidik yang duduk di dewan rakyat, pada akhirnya pada tanggal 25 Juni 1918 mengeluarkan pernyataan bahwa Ratu Belanda memberikan kebebasan memakai bahasa Melayu di dalam perundang-undangannya.

Melalu pergerakan kaum nasionalis contohnya PNI, Indische Partid serta Budi Utomo memberikan andil yang besar dalam memperjuangkan bahasa Melayu untuk menjadi bahasa persatuan. Perlu juga diingat bahwa terdapat pula jasa surat kabar yang ikut dalam penyebaran bahasa Melayu, contohnya Perca bara, Cahaya Mulya, Matahari, Pelita Kecil, Slompret Melayu dan Bintang Timur.

Peredaran surat kabar yang menggunakan bahasa Melayu ini turut mengembangkan bahasa Melayu di golongan Masyarakat Indonesia. Tahun 1908 hingga tahun 1928 adalah masa-masa pencarian jati diri masyarakat di dalam ataupun di luar Indonesia.

Catatan-catatan Penting di Dalam Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia

kongres bahasa indonesia
wikipedia.com

Berikut ini ringkasan sejarah dari tahun ke tahun mengenai sejarah pengembangan Bahasa Indonesia yaitu sebagai berikut:

  • Di tahun 1901, CH.A. Van Ophujisen menyusun Ejaan Bahasa Melayu yang populer dikenal dengan ejaan Van Ophuijsen yang terdapat dalam kitab Logat Melayu.
  • Pada tanggal 28 Oktober 1928, ikrar Sumpah Pemuda tercetus.
  • Diselenggarakannya Kongres Bahasa Indonesia I di Solo, tanggal 25 sampai 28 Juni 1938.
  • Tahun 1942-1945 masa penjajahan Jepang.
  • Dirumuskannya Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara yang terkandung dalam UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus 1945.
  • Di tanggal 19 Maret 1947 dikeluarkan Ejaan Republik sebagai pengganti ejaan Van Ophuijsen.
  • Pada tanggal 28 Oktober hingga 2 November 1954 dilaksanakan Kongres Bahasa Indonesia II.
  • Di tanggal 16 Agustus 1972 diresmikan Ejaan yang telah disempurnakan oleh Presiden Republik Indonesia melalui Keppres No. 57 tahun 1972.
  • Seminar Politik Bahasa Nasionalis 1975 yang berisikan kebijaksanaan permasalahan kebahasaan di Indonesia.
  • Kongres Bahasa Indonesia III, 28 Oktober hingga 2 November 1978.
  • Diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia IV, 21 hingga 26 November 1983.
  • Dilaksanakan kembali Bahasa Indonesia V, 28 Oktober sampai 3 November 1988. Di kongres ini diadakan peluncuran buku Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) serta Tata Bahasa Baku Indonesia yang adalah hasil dari kerja Pusat Pembinaan serta Pengembangan Bahasa.

Itulah sekilas sejarah perkembangan Bahasa Indonesia yang perlu kita ketahui sebagai warga negara Indonesia. Sejarah panjang yang dilakukan para pahlawan kita dalam menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu. Mengharuskan kita sebagai generasi penerus bangsa harus bisa mencintai Bahasa Indonesia sebagai bahasa tanah air.