“Tumpuk dengan tinggi. Jual dengan rendah.”
King Kullen didirikan oleh putra imigran Irlandia di garasi kosong di pinggiran Queens, New York. Pemilik perusahaan tempat J. Cullen bekerja tidak terusik untuk menjawab suratnya yang mengusulkan cara baru menjual secara eceran. Ia pun memutuskan untuk mewujudkan ide supermarketnya itu dengan menjadi pengusaha. Dalam sehari, orang-orang berdatangan dari tempat yang jauh ke supermarket pertama di Amerika.
Tonggak Sejarah King Kullen
1916: Clarence Saunders membuka toko swalayan pertama di Memphis, Tennesse.
1930: Michael J. Cullen membuka toko King Kullen pertama di Queens, New York, yang mempromosikan gagasan toko swalayan pada skala raksasa—supermarket.
1935: Setelah kematian Michael J. Cullen, jandanya Nan mengambil alih kendali perusahaan.
1961: King Kullen menjual sahamnya kepada publik, namun keluarga Cullen mempertahankan controlling interest.
1983: Perusahaan kembali ke kepemilikan privat.
1995: Perusahaan membuka toko organiknya yang pertama, Wild by Nature.
Konsep swalayan dimulai oleh Clarence saunders, yang membuka toko Piggly Wiggly-nya pada 1916 di Memphis, Tennessee. Saunders melihat keunggulan komersial dengan mengizinkan pelanggan untuk mengambil barang dari rak ketimbang memesan dari pegawai yang ada di belakang meja.
Metode ini mempercepat layanan yang memungkinkan pengecer untuk menumpuk produk-produk berbobot dan terukur di rak pada malam hari. Sementara pelanggan membawa barang yang mereka beli kebagian depan toko pada siang hari. Metode ini memangkas biaya pekerja dan memungkinkan pembelian dalam jumlah banyak pada harga yang lebih rendah.
Saunders mendapat beberapa paten untuk tokonya. Piggly Wiggly tumbuh menjadi rantai toko waralaba yang mengilhami para peniru dan pesaing. Hasilnya, toko grosir swalayan menjadi pemandangan yang familiar di jalan-jalan utama Amerika Utara dan Kanada pada 1920-an.
Salah satunya adalah Kroger Stores di Herrin, Illinois, yang manajer penjualan umumnya adalah Michael J. Cullen.
Supermarket Lahir
Cullen bergabung dengna Great Atlantic & Pacific Tea Company sebagai kasir di usia 18 tahun. Ia bekerja di A&P selama 17 tahun sebelum pindah ke Kroger. Pada 1929, ia menulis surat kepada presiden Kroger yang berisi uraian tentang rencana lima “supermarket” dengna prinsip swalayan, cash & carry alias bayar dan bawa, “sangat besar ukurannya.”
Ia meyakini konsep ini mampu menghasilkan keuntungan yang jauh lebih tinggi dengan marjin yang jauh lebih rendah. Surat yang ditulis Cullen tidak pernah sampai ke presiden perusahaan itu. Gagasannya hilang di tangan seorang anak buahnya.
Tak gentar, Cullen keluar dari pekerjaannya dan memindahkan keluarganya ke Long Island. Di sana, ia menyewa garasi yang ditinggalkan dan tempat parkir seluas 6.000 kaki persegi yang berjarak beberapa blok dari distrik pertokoan utama di Jamaica Avenue di pinggiran Queens.
Pada 4 Agustus 1930, mereka membuka supermarket raksasa dengan prinsip swalayan dan cash and carry berdasarkan model dalam surat Cullen. Slogan toko yang diprklamasikan berbunyi “Tumpuk dengan tinggi. Jual dengan rendah.” Dengan semangat film King Kong, mereka menyebut toko ini King Kullen.
King Kullen menyediakan barang-barang hampir 1.000 jenis, termasuk aksesoris otomotif dan perangkat keras serta barang kebutuhan sehari-hari. Sejak hari pembukaan, pelanggan datang berduyun-duyun dari jarak 30 mil. Mereka tertarik oleh harga yang terjangkau, terutama oleh diskon yang diiklankan, dan juga parkir gratis.
Saat Depresi Besar semakin mendalam, pelanggan jadi lebih peka terhadap perubahan harga. King Kullen Grocery Company segera menghasilkan penjualan 20 kali volume pesaingnya yang terdekat dan mendapat pujian “Perusak harga terhebat di dunia.”
Pada saat Michael Cullen meninggal secara tiba-tiba pada 1935, 17 supermarket King Kullen secara kolektif menjalankan bisnis senilai $6 juta per tahun. Janda Cullen, Nan, mengambil alih kepemimpinan perusahaan.
Nan membukakan jalan bahwa sebagai pemilik pada akhir 1930-an, ia berhak memperoleh kenaikan gaji reguler, asuransi, dan liburan. Nan Cullen didukung oleh anggota keluarga Cullen dalam menjalankan perusahaan sehari-hari, yang pada 1940 telah mapan sebagai supermarket terkemuka di New York.
Bisnis Keluarga
Pada 1952, King Kullen mempekerjakan 1.000 orang di 30 toko yang berukuran dari 10.000 kaki persegi hingga 15.000 kaki persegi. Pada 1956, perusahaan juga menjadi rantai supermarket pertama di wilayah ini yang menawarkan kupon barang dagangan.
Keluarga Cullen mempertahankan controlling interest saat perusahaan menjual sahamnya kepada publik pada 1961. Rencana kepemilikan saham untuk karyawan juga diperkenalkan. Selain itu, saham ditawarkan di gerai supermarket. Dalam beberapa tahun berikutnya, keluarga Cullen menolak tawaran yang diajukan 2 calon pembeli.
Saat itu, daging menjadi bisnis inti perusahaan. Alasannya daging merupakan basis ruang makan keluarga dan para ibu rumah tangga akan membeli daging secara grosiran. Daging memang menyumbang 25% dari seluruh pendapatan.
Perusahaan juga menawarkan produk-produk dengan labelnya sendiri. Merek-merek yang mereka gunakan seperti King Kullen, Lady Nan, dan High Chief.
Setelah Nan Cullen pensiun, Presiden James A. Cullen melihat kebutuhan modernisasi. Ia memberi dukungan penuh pada tim manajemen muda yang dipimpin oleh Walter Miller. “Dalam waktu yang lama, kepala kita tersembunyi di dalam pasir,” kata Miller ke Progressive Grocer, “kami bukan benar-benar pedagang lagi… Cara kami sudah kuno. Kami punya banyak uang, tapi kami tidak membelanjakannya.”
Pada 1969, King Kullen berhenti menawarkan kupon barang dagangan dan secara serentak menetapkan harga barang pokok tertentu selama tiga minggu pada harga tahun 1931. Pelanggan 40 buah toko di Brooklyn,Queens, dan sepanjang Long Islan tetap loyal, seperti yang ditunjukkan oleh orang tua mereka.
Melampaui Grosir
Kepemimpinan Walter Miller terbukti. Pendapatan naik dari $100 juta ke $200 juta lalu $300 juta. Gudang dan termpat parkir bertambah besar, begitu pula dengan armada transporatasi.
Perusahaan membeli produk-produk non grosir seperti barang-barang otomotif, peralatan dapur, alat kecantikan, kartu ucapan, dan barang-barang lunak seperti kaos kaki, pakaian dalam, bantal, da sandal dari pedagang lain.
Perusahaan ini merupakan masyarakat kperasi di Inggris. Pada 1983, karyawan memegang sepertiga saham, yayasan keluarga Cullen seperlimanya, dan seluruhnya ada 300 pemegang saham. Perusahaan ini pun menarik diri dari Nasdaq dan menjadi privat lagi. Sampai saat ini, perusahaan masih tetap privat.
Pada awal resesi tahun 1990-an, King Kullen melakukan diversifikasi ke lini nonmakanan, seperti real estate, periklanan, dan pemrosesan data. Semua aktivitas ini bertindak secara vertikal di dalam perusahaan.
Dalam paruh pertama dekade yang sama, perusahaan menyerah terhadap tekanan kompetitif dan membuka 47 tokonya selama 24 jam kecuali pada hari Minggu. ATM, mesin faks, hidangan laut, salad bars, snack bars, dan gerai makanan menjadi standar.
Tahun 1995, di bawah tekanan Dana Conklin, putri sang chairman, King Kullen membuka toko Wild by Nature-nya yang pertama. Toko ini didedikasikan untuk makanan organik dan alamiah serta kosmetik yang tidak menggunakan sama sekali pewarna artifisial, bahan pengawet, maupun pembangkit selera.
Orisinal Sejati
Pengecer Amerika Utara dan Kanada terutama lebih berlingkup regional daripada nasional. Safeway dan Krogers (mantan majikan Michael J. Cullen), setelah mulanya menolak contoh yang dipelopori Cullen, ternyata termasuk imitator King Kullen yang paling awal sekaligus kompetitornya. Begitu juga Loblaw dan Sobeys.
Di Inggris, rantai eceran nasional seperti Sainsbury, Tesco, dan ASDA menggunakan banyak seklai teknik Cullen. Hal ini menimbulkan kontroversi tentang kemampuan mereka dalam mendikte syarat-syarat kepada pemasok, salinan karbon mereka, dan ancaman potensial yang mereka ajukan ke komunitas.
Di Amerika Serikat, isu-isu ini dicontohkan dengan sangat baik oleh Wal-Mart.
Hari ini, King Kullen masih tetap berada di bawah kendali keluarga Cullen. Tiga generasi telah melayani dan mengelola perusahaan. Ini lebih merupakan kisah evolusi daripada revolusi.
Pada 2007, Supermarket News memeringkat King Kullen di urutan 75 dalam Top 75 North American Food Retailers, berdasarkan penjualan tahun sebelumnya sebesar $800 juta. Berlawanan dengan merek-merek global yang muncul sebelum 1930-an, King Kullen hampir tidak keluar melewati Long Islan dan Staten Island.
Pada 1989, King Kullen menjejakkan kakinya di Suffern, New York, 20 mil utara New York City. Namun menarik dirik kembali dengan cepat. Walau begitu, inilah one stop shop yang mengubah cara kita menyuapi keluarga.
Smithsonian Institution menunjuk King Kullen sebagai supermarket pertama Amerika. Seperti film yang mengilhami namanya, supermarket ini telah berulang kali diciptakan ulang. Tetapi, bagi rakyat dan keluarga Long Island dan Staten Island yang loyal, kemurnian dan kesucian yang asli masih tetap ada.