Pada 5 Juli 1841m Thomas Cook, seorang pendeta Baptis dari Market Harborough di Midlands Inggris, mengatur perjalanan kereta untuk mengangkut 570 pendukung pantangan minuman keras sejauh 11 mil dari Leicester menuju pertemuan di Loughborough dan kembali dengan angkutan terbuka untuk satu shiling. Harganya sudah termasuk tiket dan makanan.
Cook, yang dibayar dari sebagian biaya yang dibebankan pada penumpang, mencatat, “Jadi, itulah dasar pemikiran darmawisata saya, dan gagasan sosial itu berkembang pada diri saya.”
Pada awal abad ke-21, Cook telah menjadi perusahaan konglomerasi jasa turisme dan perjalanan kelas dunia yang mempekerjakan 16.000 staf di 1.050 lokasi di seluruh dunia.
Tonggak Sejarah Thomas Cook
1808: Kelahiran Thomas Cook.
1841: Cook mengatur darmawisata pertamanya, perjalanan sehari bagi pendukung tidak minum minuman keras dari Leicester ke Loughborough.
1846: Cook mengalami kebangkrutan.
1851: Cook mengorganisasi kunjungan ke Great Exhibition di London untuk 165 ribu orang dari Midlands.
1855: Cook secara pribadi memimpin tur pertamanya ke Benua Eropa.
1866: Anak lelaki Cook, John Mason Cook, memimpin tur pertama Cook ke Amerika.
1872: Thomas Cook memimpin tur dunia pertama yang diadakan perusahaan ini.
1879: Thomas Cook pensiun.
1892: Thomas Cook meninggal dunia.
1899: John Mason Cook meninggal dunia
1928: Cucu laki-laki Thomas Cook menjual perusahaan kepada Wagons-Lits.
1948: Bagian Inggris dari perusahaan ini dinasionalisasi.
1972: Perusahaan diprivatisasi.
1992: Perusahaan dijual kepada konsorsium Jerman.
2007: Merger MyTravel disetujui.
Agen Perjalanan Pertama
Selama 3 musim panas berikutnya, Cook menyelenggarakan acara outing bagi kelompok-kelompok pantangan minuman keras dan anak-anak yang belajar di sekolah Minggu. Keberhasilan acara ini mendorong Midlands Counties Railway Company untuk menawari Cook sebuah rencana. Syaratnya ia yang memasok penumpangnya.
Cook memulai bisnis ini dengan namanya sendiri yang mengorganisasi darmawisata dengan kereta api untuk bersenang-senang dan mengambil persentase pendapatan dari penjualan tiket. Pada musim panas 1845, ia mengatur sebuah perjalanan untuk ratusan orang dengan kereta dari Leicester, Nottingham, dan Derby menuju Liverpool. Biaya tiketnya 15 shilling untuk penumpang kelas 1 dan 10 shilling untuk penumpang kelas 2.
Cook dengan cermat memeriksa rute terlebih dulu dan membuat buku pegangan perjalanan setebal 60 halaman. Ini menjadi brosur perjalanan yang pertama. “Iklan bagi perdagangan adalah uap bagi mesin,” ujarnya, dengan menyatakan bahwa misinya adalah mengadakan perjalanan yang “mudah, murah, dan aman bagi orang lain.” Ia juga menutup mata terhadap sebagian penumpang yang berlebih minum minuman keras, dengan alasan ini akan menjadi pelajaran bagi yang lain.
Didorong oleh keberhasilan ini, Cook mulai memasukkan akomodasi untuk acara-acara turnya sebagai bagian dari layanan. Namun, sebuah skema tahun 1846 untuk 350 orang dari Leicester ke tur Skotlandia mendatangkan kebangkrutan.
Bagi seorang lelaki yang alim, sederhana, dan terhormat seperti Cook ini pasti menimbulkan trauma. Namun reputasi dan senmangatnya cukup baik sehingga 5 tahun kemudian, ada 165 ribu pelanggan mendaftarkan diri untuk mengikuti tur Cook dari Miglands ke London. Dalam tur ini mereka menyaksikan Great Exhibition di Crystal Palace Hyde Park, dan diakomodasi di asrama dnegan biaya 2 shilling setiap malam.
Pada 1855, Cook menyelenggarakan tur kontinental pertama, menjalankan secara pribadi 2 kapal uap kayuh dari Harwich ke Antwerp, lanjut ke Brussels, Cologne, Frankfurt, Heidelberg, Strausbourg, dan akhirnya Paris untuk menyaksikan International Exhibition. Pihak-pihak yang ikut termasuk perempuan lajang tanpa pendamping, merasa tenteram karena reputasi perusahaan bertanggung jawab.
Pada 1865, Cook telah menghentikan penyelenggaraan “tur keliling besar” yang dia adakan secara pribadi, yang meliputi Eropa, Palestina, dan Mesir (Sungai Nil menjadi dikenal sebagai Kanal Cook). Ia melakukan kemitraan dengan putranya yang selalu berpikir komersial, John Mason Cook. Mereka mendirikan Thomas Cook & Son, agen perjalanan, dengan kantor di Fleet Street, London.
Cook dan istrinya mengelola sebuah hotel kecil yang sederhana di atas kantor. Di dalamnya terdapat toko yang menjual buku panduan, koper, teleskop, celana, dan kebutuhan turis lainnya. Turis juga bisa membeli “kupon hotel” yang bisa dipakai untuk menikmati hidangan di restoran atau tinggal selama satu malam di sebuah hotel. Perusahaan penyedia layanan tersebut harus memenuhi standarnya dan ada di daftar “persetujuan” Cook.
Keliling Dunia
Imajinasi tentang Inggris zaman Victoria menjadi tren karena adanya Great Exhibition. Selain itu komunikasi dalam bentuk pers dan telegraf serta berita-berita tentang kerajaan juga membuat banyak peminat darmawisata.
Hasrat orang Inggris untuk melihat sendiri dunia meluas hingga ke bekas koloninya di Amerika Utara. Pada tahun 1866, John Mason Cook membawa tur pertama seharga $250 ke Amerika Serikat.
Rencana perjalanan ini meliputi perjalanan selama sebulan menyeberangi Atlantik. Selama itu pelanggan dilayani dengan tiga kali 13-macam hidangan dalam sehari.
Di New York, mereka mengunjungi Sungai Hudson, Madison Avenue, dan Central Park. Sementara di Richmond, Virginia, mereka mengunjungi medan pertempuran Perang Saudara, di mana setahun setelah permusuhan berhenti, pemakaman masal masih digali dan tumpukan tulang manusia dan hewan berserakan. Di Washington, mereka mengagumi Gedung Capitol dan Gedung Putih lalu kembali melalui Vermont.
Namun pada 1871, kemitraan Anglo-American yang berlangsung singkat di bawah nama Cook, Son, & Jenkins tidak berhasil dan perusahaan segera kembali ke nama asalnya.
Pada usia 1872, Cook yang sudah berusia 63 tahun menjalankan sendiri tur dunia yang pertama kali. Biayanya 210 guinea untuk setiap kepala. Darmawisata selama 222 hari ini termasuk melintasi Atlantik dengan kapal uap, stagecoach melintasi Amerika, kapal uap berkayuh menuju Jepang, dan perjalanan darat melintasi India dan Tiongkok.
Saat itu, ada protes dari anggota masyrakat kelas atas yang telah lama menganggap perjalanan di Eropa sebagai milik mereka sendiri. pemukim Inggris di Florence mengeluh bahwa Cook membanjiri Benua Eropa dengan “setiap hal dari jenisnya yang rendah, vulgar, dan menggelikan.” Sementara itu John Ruskin dan Leslie Stephen menyebut turis yang dibawa Cook dengan sebutan cockney, yang artinya orang-orang pribumi di ujung London. Cook pun menjawab, “Bumi Tuhan , dengan segala kesempurnaan dan keindahannya, ada untuk manusia.”
Dari Perusahaan Keluarga ke Privatisasi
Cook diminta untuk mengundurkan diri pada tahun 1879. John Mason Cook, yang hubungan dengan Cook Senior sudah mendingin, memperluas perusahaannya ke transportasi militer dan jasa pos untuk Inggris dan Mesir. Ia juga membawa tur ke Timur Tengah.
Pada tahun 1890, ia dan putranya mendirikan Departemen Pangeran untuk menangani tur maharaja India ke Eropa. “200 pelayan, 50 pengurus keluarga, 20 juru masak, 10 gajah, 33 harimau jinak, 1.000 koper, dan sebuah senapan howitzer berukuran kecil” terbaca di salah satu inventori awal.
Pada 1898, enam tahun sesudah kematian ayahnya, John Mason Cook terkena disentri sewaktu mengatur kunjungan bagi Kaisar Jerman Wilhelm II ke Palestina. Ia meninggal tahun berikutnya.
Tiga anak lelakinya meneruskan perusahaan, mengorganisasi penyewaan udara pertama pada 1919, dari New York City ke Chicago, untuk menyaksikan pertarungan tinju kelas berat antara Jack Dempsey dan Gene Tunney. Mereka juga memperluas ke olahraga musim dingin dan tur dengan kendaraan bermotor.
Pada tahun 1929, dua orang putera John Mason Cook yang masih hidup secara tak terduga menjual perusahaan kepada satu-satunya pesaing internasional mereka, perusahaan Franco-Belgian Wagons-List, operator kereta Orient Express.
Pada tahun 1937, Thomas Cook beriklan dalam penerbangan tiga-hari dengan balon udara Zeppelin ke Rio. Walau mereknya masih hidup, sesudah kejatuhan Perancis pada 1940, kantor Paris dan bisnis Wagons-List jatuh ke tangan Jerman. Sementara itu aset Thomas Cook di Inggris diambil alih oleh pemerintah Inggris.
Pada 1941, tepat satu abad usia perusahaan, aset di Inggris dan namanya dijual kepada konsorsium 4 perusahaan jalur kereta api Inggris. Setelah itu perusahaan dinasionalisasi pada tahun 1948 sebagai bagian dari British Transport Commission.
Kembali ke Sektor Swasta
Pada dekade 1950-an, turisme udara ada dalam situasi yang lebih baik. Selain itu lebih dari 1 juta orang Inggris setiap tahun melakukan perjalanan berlibur ke luar negeri.
Saat ulagng tahun perusahaan ke-125 pada 1966, Thomas Cook menjadi organisasi perjalanan terbesar di dunia. Sayangnya keputusan untuk tidak memasuki pasar paket liburan murah yang sedang tumbuh ternyata berbiaya mahal bagi perusahaan.
Pada 1972, British Rail menjualnya kepada konsorsium Midland Bank, Trust House Forte, dan Automobile Association. Penjualan ini menandakan kembalinya kendali Thomas Cook ke sektro swasta. Ini terbukti menjadi penyelamat perusahaan, yang diorganisasi dan dibranding ulang sehingga selamat dari resesi tahun 70-an, tidak seperti beberapa perusahaan perjalanan besar lainnya.
Selama periode yang sama, di bawah undang-undang perbankan AS, operasi agen perjalanan Amerika milik Cook dijual kepada Dun & Bradstreet. Divisi ini berhasil baik dan pada 1989 dijual kembali kepada Crimson/Heritage seharga $1,3 milyar.
Baik dan buruknya perusahaan induk terbukti krusial bagi Thomas Cook, khususnya di Eropa. Pada 1992, Midland Bank menjual perusahaan kepada kelompok Jerman LTU dan Westdeutsche Landesbank. Akuisisi berikutnya mencakup perampingan anggaran dan Club 18-30, operator seks dan “pesiar minuman keras” (booze cruise) bagi orang dewasa muda dengan slogan iklan “Beaver Espana.”
Pada 1999, penggabungan JMC (John Mason Cook) membawa perusahaan ini kembali ke paket hiburan yang bersifat customized, termasuk pasar LGBT yang sangat menguntungkan bagi perusahaan. Pada 2007, Uni Eropa menyetujui merger dengan MyTravel yang menjadikan Thomas Cook perusahaan perjalanan terbesar kedua di Eropa (setelah kelompok Jerman TUI) dan terbesar ketiga di dunia.
Perusahaan ini seakrang dikenal sebagai Thomas Cook Group dengan kantor pusat di luar Inggris dan terdaftar di London Stock Exchange. Sebanyak 52% saham perusahaan ini dimiliki oleh kelompok ritel Jerman Karstadtquell dan 48%nya oleh pemegang saham MyTravel.
Selama lebih dari satu setengah abad yang lalu, pendeta baptis yang tidak merokok dan tidak minum minuman keras menemukan turisme dan memperoleh gelar “Grand Courier Extraordinary to the Human Race.” Hari ini, pengritiknya John Ruskin dan Leslie Stephen sangat mungkin mendapat pekerjaan dari memberi ceramah budaya kepada peserta tur Cook.
Pada awal abad ke-21, Cook telah menjadi konglomerat jasa turisme dan perjalanan kelas dunia yang mempekerjakan 16 ribu staf di 1.050 lokasi di seluruh dunia.