Matinya Si Nabi Palsu Musailamah Al Kadzdzab di Perang Yamamah

Perang Yamamah merupakan perang yang menitik beratkan kepada terbunuhnya Musailamah Al Kadzdzab. Tahukah kamu siapakah orang laknatullah ini?

Dalam kitab Futuh al-Buldan oleh al-Baladzuri, Hal: 100. Musailamah Al Kadzdzab adalah orang yang hidup pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang diberikan usia yang panjang yaitu sampai 150 tahun.

Dikisahkan dalam buku tersebut bahwa Musailamah Al Kadzdzab adalah seorang pendusta yang mengaku bahwa dirinya adalah seorang Nabi pada masa hidupnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Inilah alasan kenapa dia dijuluki Al Kadzadzab (pendusta).

Perang Yamamah terjadi dalam beberapa hari. Pada saat itu kaum muslim dipimpin oleh Khalid bin Walid radhiallahu ‘anhu berhasil memukul mundur pasukan kafir yang berjumlah antara 40-60 orang. Namun perang ini terus saja berlanjut di keesokan paginya.

Pada keesokan harinya kaum kafir dibawah komando Musailamah Al Kadzdzab berhasil mengumpulkan pasukan sebanyak 100.000 yang posisi mereka berada diatas angin sehingga berhasil menekan pasukan kaum muslimin yang hanya 12.000 orang saja.

Namun tidak sampai disitu saja, kaum muslimin yang dipimpin oleh Khalid bin Walid berhasil mengobarkan api semangat jihad dan terus menyerang pasukan kaum kuffar.

Perang di Yamamah
kisahmuslim.com

Pada situasi yang sangat genting Tsabit bin Qais memotivasi dirinya dan kaum muslimin dengan mengatakan,

“Alangkah buruknya yang kalian biasakan (perbuat) ini wahai kaum muslimin. Ya Allah, aku berlepas diri dari apa yang mereka orang-orang Yamamah perbuat. Dan aku mohon maaf Mu atas apa yang diperbuat kaum muslimin”.

Kemudian ia berperang hingga menemui ajalnya.

Perjuangan kaum muslimin tidak sampai disitu saja, meskipun kaum kuffar tersebut berhasil memojokkan pasukan yang dibawah kendali Khalid bin Walid. Api semangat jihad terus bergelora di hati para kaum muslimin.

Hingga tibalah seorang budak hitam dari kalangan Anshar bernama Wahsyi bin Harb berhasil membunuh  Musailamah Al Kadzdzab si Nabi palsu.

Tewasnya Musailamah meruntuhkan moral pengikutnya. Kebanggaan dan kesombongan mereka serta merta luruh, larut dalam situasi itu. Mereka seolah-olah tersadar dari sihir, bingung tak berbuat sesuatu pun.

Akhirnya mereka menyerah. Setelah sejumlah 21.000 dari mereka tewas dalam pertempuran. Dan ada yang mengatakan 500 atau 600 atau bahkan 1200 kaum muslimin syahid. Jumlah korban yang besar.

Demikianlah kisah perang yang terjadi di Yamamah. Adapun pesan yang diambil dari kisah ini adalah tak seorangpun yang dapat menggantikan posisi Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam setelah dia wafat.

Karena sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah nabi yang terkahir dan tidak ada nabi setelah beliau wafat.

Sehingga dengan begitu ketika terdengar oleh sahabat tentang orang yang mengaku Nabi maka tiada cara selain membunuhnya, memeranginya atau dia kembali kepada ajaran islam.