SIKLUS BATUAN – Batuan adalah salah satu elemen yang terdapat di dalam alam raya ini. Batuan ialah merupakan salah satu elemen abiotik yang terdapat atau berada di tengah- tengah ekosistem alam ini. Seperti yang sudah kita ketahui bersama batuan itu merupakan salah satu elemen-elemen yang sangat dibutuhkan sekali oleh manusia.
Maka dari itu batuan ini sangat penting sekali bagi manusia, karena batuan ini dibutuhkan oleh manusia dalam berbagai bentuk, misalkan seperti membangun sebuah gedung atau rumah, membangun bendungan air, membuat sarana dan pra sarana umum, sampai-sampai atau mempercantik bangunan.
Batu- batuan yang memiliki berbagai macam jenis ini mempunyai segudang atau banyak sekali manfaat-manfaatnya masing- masing.
Apakah diantara kalian ada yang mengetahui bahwa batuan yang terdapat di Bumi ini tidak terbentuk begitu saja? Batuan yang terdapat didalam bumi ini bisa berbentuk karena adanya sebuah metode peredaran. Disini peredaran ini menggambarkan awal mula akan terjadinya batuan sampai menjadi batuan yang utuh.
Baiklah, adanya kesempatan seperti ini tentunya saya tidak akan menyianyiakan kesempatan emas ini untuk membahas dan menjelaskan tentang metode-metode terjadinya siklus batuan. Yuk, langsung saja kita simak penjelasan dibawah ini.
Siklus Batuan
Sebelum kita memasuki ke dalam pembahasan tentang metode-metode terjadinya siklus batuan, sungguh lebih baik jikalau diri kita ini mengetahui dan memahami tentang apa itu siklus batuan terlebih dulu.
Siklus batuan ini ialah merupakan sebuah siklus atau peredaran yang menerangkan batuan dari awal mula terbentuknya bebatuan atau sebelum terbentuknya bebatuan (berwujud magma), lalu setelah itu mendapati modifikasi, mendapati transportasi, dekomposisi, bahkan sampai berupah dan menjadi jenis batuan lain dan kembali beralih menjadi seperti magma kembali, dan seterusnya tetap seperti itu.
Sesuai dengan layaknya proses atau metode terjadinya hujan yang turun ke bumi, begitu juga dengan batuan. Setidaknya terdapat beberapa metode atau proses dari siklus batuan ini. Metode siklus ini mencantumkan tiga pokok jenis atau macam-macam batuan.
Macam-macam jenis batuan ini adalah batuan sedimen, batuan beku, dan batuan yang terakhir adalah metamorf. Dari ketiga jenis batuan tersebut ternyata didalamnya terjadi satu peredaran yang sama peredarannya, dikatakan dengan kata lain bahwa ketiga dari jenis batuan ini terbentuk saling beriringan.
Berikut dibawah ini akan ada pembahasan tentang proses ataun metode siklus batuan.
1. Magma Mengalami Kristalisasi
Pertama kali terjadinya batuan ini ialah disebabkan adanya magma. Magma disini ialah merupakan salah satu bahan utama pembuatk batuan. Pertama kali Terbentuk atau terlahirnya batuan ini karena pada awalnya diawali oleh adanya magma yang melakoni metode kristalisasi.
Ada pun magma ini tidak dapat kita jumpai di semua kawasan-kawasan bumi, namun pada umumnya keberadaan magma ini terbentuk di sepanjang batasan lempeng bumi atau alam.
Lalu untuk magma yang membeku akan menghasilkan sebuah mineral atau krisat (hal tersebut diberi nama kristalisasi). Magma yang membentuk menjadi kristal ini sama halya seperti air yang ditiriskan hingga menjadi sebuah es.
Biasanya untuk magma yang mengkristal ini bisa kita jumpai pada gunung-gunung yang berapi dan pada gunung-gunung yang mengalami erupsi. Biasanya magma yang keluar dari perut bumi atau dalam gunung akan membeku dengan sendirinya sesudah sampai ke ratasan bumi.
Untuk magma yang membeku ini akan menghasilkan sebuah jenis batuan, jenis batuan tersebut adalah batuan beku. Biasanya untuk magma yang membekunya sesudah tiba pada ratasan bumi ini maka magma tersebut akan membentuk menjadi batuan beku yang jenis batuan tersebut adalah ekstrusif.
Sedangkan untuk magma yang membeku tetapi belum tiba pada ratasana tau permukaan bumi ini maka akan membentuk menjadi batuan namun memiliki jenis yang berbeda, yaitu jenis intrusif. Akan tetapi, semua jenis atau tipe batuan yang memang dibentuk karena adanya pembekuan-pembekuan magma maka disebut dengan sebutan batuan beku.
2. Mengalami Pengangkatan
Lalu setelah batuan- batuan beku yang sudah jadi atau terbentuk taedi maka seiring waktu berjalan dengan sendirinya maka batuan tersebut akan mengalami yang namanya proses atau metode pelapukan. Batuan yang mendapati metode pelapukan yang paling cepat dan paling utama ialah batuan yang membeku [ada ratasan bumi (batuan ekstrusif).
Jenis batuan-batuan seperti in akani lebih cepat mendapati sebuah proses atau metode pada pelapukan karena terhampar dengan cara langsung oleh kondisi cuaca didalam bumi dan juga pada atmosfer bumi, agar proses pada pelapukan tersebut akan lebih cepat apabila dibandingkan dengan yang berada di bawah ratasan bumi.
Walaupun seperti itu, bukan berarti untuk jenis batuan yang terdapat di ratasan bumi ini tidak dapat mendapati pelapukan. Batuan yang terdapat di bawah ratasan atau permukaan tanah akan tetap dapat menjumpai sebuah pelapukan yang normal dan baik.
Akan tetapi selain dari itu, batuan tersebut harus menjumpai sebuah metode pengangkatan ke ratasan tanah terlebih dahulu. Batuan yang terdapat di dasar ratasan atau permukaan bumi harus terangkat terlebih dahulu ke permukaan bumi melewati metode-metode tektonik.
Lalu setelah itu lapisan batuan yang terapat di atasnya harus hilang terlebih dahulu melalui proses atau metode erosi. Sesudah berada di permukaan bumi inilah proses pelapukan batuan dimulai.
Yang akan terjadi pada pelapukan batuan ini bisa terjadi karena adanya beberapa bantuan dari fisik dan bantuan kimia yang bisa diakibatkan oleh hubungan ait, udara, ataupun hubungan-hubungan pada organisme tertentu. Sesudah batuan tersebut menjadi lapuk karena adanya air, angin, gletser dan lain-lain sebagainnya, kemudian batuan beku tadi akan menjadi sebuah material sedimen melewati sebuah metode yang disebut dengan erosi.
3. Mengalami Erosi
Sesudah mendapati metode atau proses pelapukan dan pengangkatan, maka proses-proses selanjutnya yang harus dilewati yaitu erosi. Yang paling banyak berperan didalam proses erosi ini adalah air. Yang mana air itu mengalir dari sungai, aliran air dari sungai tersebut merupakan salah satu hal yang paling cepat mengakibatkan proses erosi terjadi.
Arus-arus air yang mengalir itu akan mengangkat material-material pelapukan batu mengarahkan kepada tempat lain. Selain dari air, ada juga yang mengangkat meterial-material lainnya yaitu angin ataupun gletser yang mengangkat material-material lainya.
4. Pembentukan Batuan Sedimen
Lama kelamaan material-material dari pelapukan batuan beku yang sudah terangkat oleh air dan gleteser maka material dari pelapukan batuan beku tersebut akan membekas pada suatu tempat dan jumlahnya akan bertambah semakin banyak.
Mengapa demikian? Karena semakin banyaknya jumlah batuan-batuan yang mengendap ini, dampaknya semakin lama akan semakin mengeras dan bertambah keras. Karena pengerasan tersebut yang akan membuat terjadinya batuan yang mana batuan itu disebut dengan batuan sedimen.
Penerangan secara ilmiah ini membahas tentang pembentukan batuan sedimen yang lebih keilmuan, didalam material sedimen muda akan menimbun endapan-endapan dengan waktu yang agak lama. Lalu setelah itu tekanan-tekanan yang akan dihasilkan akan membikin endapan-endapan lama ini menjadi padat.
Ketika aliran air bergerak atau beranjak dan masuk ke dalam sebuah material sedimen, maka mineral kalsit dan mineral silika yang terlarut akan tertimbun dan mengisi rongga-rongga menemani butir yang bekerja sebagai semen yaitu melekatkan butiran-butiran sedimen antar satu dengan butiran-butiran sedimen lainnya.
5. Batuan Sedimen Berubah Menjadi Batuan Metamorf
Batuan sedimen ini banyak dijumpai di bawah peratasan bumi. Selain itu Batuan beku intrusif juga terdapat di bawah peratasan bumi. Ketika batu yang terdapat di bawah peratasan bumi ini tidak terbuka ke atas peratasan bumi ketika metode pengangkatan, maka batuan-batuan tersebut akan terpendam lebih dalam lagi.
Semakin dalam terkubur, maka akan semakin tinggi juga kemungkinan untuk terhampar temperatur hawa dan juga tekanan-tekanan tinggi yang akan dihasilkan oleh kompresi atau pemadatan tektonik dan sumber energi panas yang berasal dari dalam perut bumi yang pada akhirnya bisa merubah batuan tersebut.
Batuan yang sudah beralih di bawah perataran bumi yang diakibatkan paparan tekanan-tekanan, suhu, dan juga dengan kontak magma, yang mana kontak magma ini disebut dengan sebutan batuan metamorf atau malihan.
____________________________________________
Demikianlah penjelasan tentang sikus bebatuan yang mana pembahasan tersebut sangat penting sekali untuk menambah ilmu pengetahuan pada diri kita, terimakasih sudah membaca dan semoga pembahasan ini sangat bermanfaat!