Cerita Misteri Lawang Sewu Semarang – Cerita seram lawang sewu sangat terkenal di seluruh indonesia dan bangunan yang sangat unik ini memiliki Lawang atau Pintu Seribu.
Tapi, benarkah jumlah pintu di Lawang Sewu mencapai 1000?? Sebenarnya, Lawang Sewu sama halnya seperti Kepulauan Seribu yang jumlah pulaunya tidak sampai 1000, tapi hanya ada 342 buah pulau.
Cerita Misteri Lawang Sewu Semarang
Begitu juga dengan Lawang Sewu yang hanya memiliki 429 pintu dengan 1200 daun pintu bahkan lebih. Sebagian pintunya mempunyai 2 daun pintu, sebagian lagi mempunyai 4 daun pintu, yang terdiri dari 2 buah daun pintu jenis ayun dengan engsel, ditambah lagi dengan 2 buah daun pintu jenis pintu geser.
Bangunan Lawang Sewu pada masa penjajah belanda saat itu disebut Wilhelminaplein. Dijuluki sebagai Lawang Sewu atau dalam bahasa Indonesia berarti Seribu Pintu, karena bangunan ini benar-benar memiliki pintu yang jumlahnya sangat banyak.
Sejarah Lawang Sewu semarang
Bangunan bersejarah Lawang Sewu Semarang, Jawa Tengah ini, tentunya sudah seringkali terdengar di telinga masyarakat, khususnya warga semarang dan sekitarnya.
Tapi tidak sedikit juga orang yang mengetahui jika simbol seribu pintu gedung peninggalan pemerintah kolonial Belanda itu menyimpan banyak cerita tersembunyi.
Sebagai gedung yang merupakan pusat pemerintah Belanda pada masa itu, Lawang Sewu merupakan sebuah ikon penting yang ada di Kota Semarang. Berdasarkan sejarahnya, bangunan megah ala Eropa ini adalah bekas kantor pusat Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), jawatan kereta api Belanda yang beroperasi di Semarang.
BJ Ouendag dan Prof Jacob F Klinkhamer (TH Delft) merupakan sang arsitek yang berdomisili di Amsterdam pada tahun 1903 silam. Gedung yang memiliki keunikan bentuk arsitektur ini, pembangunannya bahkan memakan cukup waktu lama.
Dimulai pada tanggal 27 Februari 1904 – 01 Juli 1907. Nama Lawang Sewu karena gedung ini dibuat dengan bangunan banyak pintu, terbagi menjadi empat gedung, A sampai gedung D. Bangunan yang menjadi saksi bisu kelamnya masa penjajahan masyarakat Indonesia masa itu, membuat Lawang Sewu menjadi tempat yang penuh misteri khususnya di wilayah Jawa Tengah.
Terlebih, bangunan tersebut juga menjadi saksi bisu sejarah tempat bertempurnya para pahlawan tanah air untuk mengusir para serdadu Jepang yang terakhir berkuasa. Termasuk saksi bisu ribuan pejuang Indonesia yang disiksa dan di bunuh di lokasi tersebut.
Cerita Misteri Lawang Sewu
Berdasarkan pengakuan warga sekitar lokasi Lawang Sewu, ribuan makhluk gaib bermukim di gedung empat lokal tersebut. Bahkan, ada setiap titik-titik tertentu, mulai dari pintu utama, lokasi penjara berdiri, bagian sumur tua, lorong-lorong, penjara jongkok, ruang utama serta di bagian ruang penyiksaan.
Bukan suatu rahasia lagi jika Cerita Misteri Hantu seperti genderuwo, kuntilanak,misteri hantu berwujud seperti para tentara Belanda, serdadu Jepang dan hantu wanita nonik Belanda sangat kental terdengar di sejumlah lokasi 1000 pintu tersebut.
“Yang paling horor adalah di lokasi pembantaian, baik pada masa penjajahan Belanda maupun Jepang, ” kata Soeranto, adalah seorang warga Semarang yang mengaku pernah tinggal bertahun-tahun di pelataran gedung Lawang Sewu sebelum dipugar.
Menurutnya, ruang penyiksaan dan penjara bawah tanah merupakan hal yang masih kerap menjadi misteri bagi para pengunjung. Ada sebuah penjara berdiri yang terletak di bawah tanah. Konon, penjara bawah tanah itu merupakan tempat para tahanan di masukkan dan berdesak-desakan hingga akhirnya meninggal dunia.
Selain penjara berdiri, kata beliau, ada juga penjara jongkok yang menghiasi sisi misteri gedung Lawang Sewu tersebut. Menilik sejarahnya, di penjara berdiameter 1,5 meter persegi dan tinggi sekitar 60 cm menjadi saksi bisu sadisnya para serdadu Jepang membantai para tahanan.
“Konon, ratusan tahanan yang dimasukkan harus berjongkok dalam pernjara tersebut dan berdesakan. Lalu penjara akan di isi dengan air hingga sebatas leher kemdian di tutup dengan jeruji besi, ” kata Soeranto.
Tak hanya memiliki penjara berdiri dan jongkok, bangunan ini juga punya sebuah ruang penyiksaan. Ruang penyiksaan ini, menurut cerita, adalah ruang pemasungan kepala para tahanan di masa penjajahan saat itu.
Apabila pengunjung memasuki area ini, tentunya akan melihat alat pemasung serta rantai yang masih tersisa. Para pengunjung yang datang bisa merasakan suasana yang sangat mencekam di dalam lokasi ini, tutur sang juru kunci.
Pemugaran Gedung Lawang Sewu
Kisah-kisah misteri di sejumlah lokasi itu banyak diakui dunia membuat Gedung Lawang Sewu banyak dikunjungi wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri. Kini, ikon Kota Semarang itu terus dilakukan pemugaran oleh PT KAI daop IV Semarang selaku pihak pengelola.
Sehingga sejumlah fasilitas yang ada, seperti kereta asli peninggalan Belanda dan fasilitas zaman dulu itu kembali direvitalisasi.
Menurut Manajer Museum PT KAI Sapto Hartoyo, meski Lawang Sewu terus dilakukan renovasi, namin renovasi itu tidak menghilangkan nuansa asli gedung seribu pintu dengan berbagai cerita misteri yang melatarinya.
Jadi pemugaran yang terus dilakukan dengan pengecatan dan perbaikan, tidak membuat keaslian warna dan bentuk bangunan Lawang Sewu berubah.
Gedung yang saat ini telah dikelola dengan rapi oleh pemerintah itu tidak lagi dikesankan angker. walau hal itu menjadi ikon tersendiri kota Semarang. Karena, lokasi itu telah disulap menjadi obyek wisata kota yang paling diminati.