“Dan aku melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali melihat pemandangan seperti hari ini. Dan aku lihat ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita.”
Mereka bertanya, “Kenapa para wanita menjadi mayoritas penghuni neraka ya Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Disebabkan kekufuran mereka.”
Ada yang bertanya kepada beliau, “Apakah para wanita itu kufur kepada Allah?”
Beliau menjawab, “(Tidak, melainkan) mereka kufur kepada sumi dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang istri kalian pada suatu waktu, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan dihatinya) niscaya ia akan berkata, ‘Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu.” (HR Bukhari dan Muslim).
Sabda Rasulullah diatas dapat kita lihat dengan jelas dari kalangan masyarakat sekitar. Tak sedikit istri yang tidak bersyukur kepada suami. Biasanya berkaitan dengan materi.
“Tuh lihat Mas, tetangga sebelah yang pegawai baru saja sudah bisa beli mobil Inova. Mas yang sudah 10 tahun loyal pada perusahaan masa gak bisa beli xenia. Mas minta bonus yang besar dong dari perusahaan,” begitu contoh istri yang tidak bersyukur kepada suami.
Rezeki tidak harus selalu banyak. Rezeki banyak tak menjamin kebahagiaan keluarga kecilmu. Sebagai seorang istri kamu harus pandai memanajemen penghasilan suami agar bisa mencukupi kebutuhan keluargamu.
Sesedikit apapun penghasilan suami akan cukup untuk memebuhi kebutuhan hidup. Namun sebanyak apapun penghasilan suami tak akan cukup menuruti gaya hidup yang tidak ada habisnya.
Lihatlah suamimu seperti dalam situasi berikut ini. Maka kamu akan bersyukur kepada Allah yang telah memberikan suami yang bertanggung jawab.
Lihatlah Betapa Lelapnya Tidur Sumimu
Laki-lakimu tidur dengan pulas dan mendengkur. Bisa kamu bayangkan betapa lelah tubuh suamimu bekerja di luar. Membanting tulang dan memeras keringat demi sesuap nasi untuk keluarga.
Belum lagi persaingan dunia kerja semakin lama semakin tak memiliki perikemanusiaan. Rekan kerja yang gemar menjilat, atasan yang seenaknya sendiri, klien yang minta aneh-aneh, dan lain-lain.
Bukan hal yang mudah berjuang dalam lingkungan kerja seperti ini. Namun laki-lakimu mampu bertahan demi penghidupanmu dan keluargamu.
Lihatlah Wajahnya yang Semakin Banyak Guratan Keriput
Kamu mungkin kebakaran jenggot saat melihat bayangan wajahmu di cermin dengan banyak guratan keriput. Ada banyak waktu melakukan perawatan kecantikan di klinik estetika ataupun salon untuk menyamarkan guratan ini.
Namun tak demikian dengan suamimu. Semakin hari guratan keriput ini semakin banyak. Seiring semakin beratnya tanggung jawabnya dalam keluarga. Cicilan KPR yang belum lunas, cicilan mobil memanggil, biaya masuk SD favorit mahal, dan sebagainya.
Guratan keriput ini adalah bukti cintanya pada keluarga. Kamu harus menghargainya dengan memberikan pelayanan terbaik untuk suamimu.
Lihatlah Sorot Matanya yang Teduh
Sorot matanya yang teduh selalu membuatmu nyaman saat disampingnya dari awal pernikahan sampai detik ini. Laki-lakimu siap melakukan apapun untuk menghapus air mata kesedihanmu.
Ia juga tampil berwibawa di hadapan anak-anak sehingga pantas menjadi teladan bagi mereka.
Bersyukurlah memiliki suami yang selalu ada di saat kamu membutuhkannya. Berikan dia kenyamanan sehingga sorot mata yang teduh tersebut tidak cepat pudar.
Lihatlah Senyum Lembutnya
Mungkin suamimu tak lagi pandai membuatkan puisi yang membuatmu merasa sebagai perempuan paling bahagia di dunia. Senyumnya juga tak mempesona seperti saat ia muda.
Namun senyumannya tetap lembut. Kelembutan yang menggambarkan ketulusan atas semua pengorbanannya untuk keluarga.
Bersyukurlah laki-lakimu tak menebar senyuman genit untuk menggoda gadis-gadis belia yang usianya jauh lebih muda dibandingkan usiamu.