Salah satu prinsip dasar membentuk karakter anak adalah dengan membangun kepercayaan serta tanggung jawab anak. Jika anak sudah percaya dengan orang tua, lingkungan atau pun pengasuh kedua selain orang tua, maka anak akan berlaku sesuai dengan karakter yang semestinya dan tidak mencari-cari perhatian dengan melakukan keonaran atau tindakan yang tidak sesuai dengan norma.
Nah, seperti yang dikatakan di atas, di sinilah anak butuh peran orang tua, selain itu pengasuh kedua selain orang tua pun berpengaruh. Salah satu contoh pengasuh kedua ini adalah guru. Percaya atau tidak, guru adalah sosok yang diidolakan oleh anak-anak, bahkan ada yang bilang bahwa kata-kata guru itu seperti mantra yang diucapkan oleh para dewa.
Kok bisa sih ada yang beranggapan seperti di atas? Soalnya, anak-anak itu lebih nurut dengan gurunya ketimbang dengan kedua orang tuanya. Tapi nggak jarang juga lho murid yang benci dengan gurunya dan nggak mau denger apa yang gurunya omongin, termasuk saat jam pelajaran. Hal ini wajar sekali terjadi sih, soalnya banyak guru juga yang kata-katanya nyakitin hati muridnya.
Padahal ya, anak-anak itu sangat suka jika gurunya mengatakan kata-kata yang positif kepadanya, walaupun hanya berupa kata-kata yang sederhana. Nah, apa saja sih kata-kata yang disukai anak-anak ini? Langsung kita lihat yuk, ulasannya!
Assalamua’laikum
Siapa sih yang nggak senang didoakan ketika bertemu dengan seseorang? Tentunya kita saja merasa senang kan diperlakukan seperti itu. Selain merasa diperhatikan, kita pun merasa dihormati oleh orang yang berpapasan dengan kita, begitupula dengan anak-anak.
Diberi ucapan salam saja anak-anak amat senang, apalagi kalau kita mengucapkan salamnya sambil menepuk lembut pundaknya atau membelai kepalanya. Wah, kalau kita jadi guru seperti itu, yang ada semua murid akan selalu rindu untuk kembali ke sekolah, karena ada sambutan hangat yang ia dapatkan saat menginjakkan kaki di sekolah.
Apa Kabar?
Setelah mengucapkan salam, kita pun bisa melanjutkannya dengan menanyakan kabar. Coba perhatikan deh, kalau kita menanyakan kabar kepada anak, maka kita akan melihat perubahan pada raut wajahnya. Kita pun bisa melihat binar kebahagiaan di mata anak yang kita sapa. Sederhana kan? Kata-katanya pun nggak rumit.
Beda cerita kalau kita ketemu anak dan kita langsung menanyakan apakah ia sudah mengerjakan PR atau belum. Wah, kalau kita melakukan ini, maka muka anak tiba-tiba akan tertekuk, panik dan merasa bersalah. Kejadian seperti ini akan terjadi jika yang kita sapa adalah anak yang belum mengerjakan PR.
Terima Kasih
Kata-kata ajaib berikutnya yang sangat disukai anak adalah kata terima kasih. Sekecil apapun tindakan kebaikan yang dilakukan anak, maka kita jangan sungkan dan jangan ragu mengucapkan terima kasih. Secara tidak langsung, kata terima kasih merupakan bentuk apresiasi kepada anak.
Jika anak sering mendengarkan kata ini, maka mereka akan selalu termotivasi melakukan kebaikan. Bukankah kita sebagai orang dewasa pun demikian? Senang jika hasil kerja kita diapresiasi oleh orang lain.
Maaf, Ya?
Ketika kita minta maaf ke anak, maka sesungguhnya kita telah mencontohkan ke anak bagaimana caranya minta maaf. Dan di posisi apapun kita, kalau kita salah ya kita perlu minta maaf.