Suku Cia-cia- Indonesia memang negeri yang memiliki beragam suku dan budaya, termasuk bahasa daerahnya. Di Kepulauan Buton, Sulawesi Tenggara tepatnya di kota Bau-bau, terdapat sebuah suku, yakni Suku Cia Cia, yang menggunakan aksara Hangul yang merupakan huruf abjad yang digunakan di Korea Selatan untuk menuliskan bahasa daerahnya.
Sejak tahun 2008, aksara Korea bahkan diajarkan kepada anak-anak sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA. Awalnya, suku Cia Cia menggunakan aksara Hangul karena untuk melestarikan bahasa daerahnya. Bahasa Cia Cia jika ditulis dalam abjad Melayu banyak kata-kata yang tidak dapat ditulis dan jika ditulis dengan aksara Arab gundul akan berubah maknanya. Untuk mencegah punahnya bahasa lokal ini, maka huruf abjad Korea ini yang digunakan untuk menuliskannya.
Pemkot Bau-Bau akhirnya bekerja sama dengan Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa) untuk menggelar Simposium Internasional Pernaskahan Nusantara. Pemerintah Kota Bau-Bau bekerja sama dengan Hunminjeongeum Research Institute, lembaga riset bahasa Korea, untuk menyusun bahan ajar kurikulum muatan lokal mengenai bahasa Cia Cia dengan huruf Korea pada anak sekolah. Sejak saat itulah nama Cia Cia populer di Korea.
Saat ini, papan nama jalan di kota Bau-Bau juga banyak yang memakai abjad Hangul. Beberapa siswa, guru, masyarakat suku Cia Cia, serta pihak Pemkot Bau-Bau pernah diundang langsung ke Korea untuk mendemonstrasikan kemampuan menulis huruf Hangul untuk bahasa Cia-Cia. Bahkan, beberapa guru dari Korea didatangkan langsung ke Bau-Bau untuk mengajarkan huruf Hangul. Para guru ini menyempurnakan kurikulum serta menjadi pembuka jalan untuk dibangunnya Pusat Kebudayaan Korea.