Surat Al-Fatihah (pembukaan) adalah surat yang pertama dalam Al-Quran. Surat ini diturunkan di Mekkah dan memiliki 7 ayat. Surat Al-Fatihah adalah surat pertama diturunkan secara lengkap di antara surat-surat yang ada di dalam Al-Quran. Surat ini disebut dengan Al-Fatihah (pembukaan), karena dengan surat inilah dibuka dan dimulainya Al-Quran.
Surat Al-Fatihah juga dinamakan sebagai Ummul Quran (Induk Al-Quran) atau Ummul Kitab (Induk Al-Kitab) karena surat Al-Fatihah merupakan induk dari semua isi Al-Quran. Surat Al-Fatihah juga dinamakan sebagai As-Sab’ul Matsaani (tujuh yang berulang-ulang) karena jumlah yang tujuh ayat dan dibaca berulang-ulang dalam sholat.
Dari semua nya itu surat Al-Fatihah juga memiliki keutamaan tersendiri loh, mau tahu? Disimak ya.
Rukun Sholat
Surat Al-Fatihah adalah termasuk dalam rukun sholat. Sholat tidak sah kecuali dengan membaca surat Al-Fatihah.
Diriwayatkan oleh Bukhari, 756 dan Muslim, 394 dari Ubadah bin Somit r.a. sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda:
لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ
“Tidak (sah) shalat bagi orang yang tidak membaca Fatihatul Kitab (Al-Fatihah).”
Imam An-Nawai rahimahullah pun mengatakan bahwa, “Hadits ini menunjukkan sebuah kewajiban tentang membaca surat Al-Fatihah dan itu adalah suatu keharusan. Sholat tidak sah kecuali dengan membacanya. Lain halnya, jika seseorang tidak mampu membacanya.
Ini adalah mazhab Maliki, Syafii, dan mayoritas para ulama dari kalangan para sahabat, tabi’in dan generasi setelahnya.
Surat Paling Mulia
Surat Al-Fatihah adalah surat paling mulai di dalam Al-Quran. Hal ini sama dengan apa yang diriwayatkan oleh Tirmizi, no. 2875 dan dishahikannya. Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa sesungguhnya Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam berkata kepada Ubay bin Ka’ab:
أَتُحِبُّ أَنْ أُعَلِّمَكَ سُورَةً لَمْ يَنْزِلْ فِي التَّوْرَاةِ وَلَا فِي الْإِنْجِيلِ وَلَا فِي الزَّبُورِ وَلَا فِي الْفُرْقَانِ مِثْلُهَا ؟ قَالَ : نَعَمْ ، يَا رَسُولَ اللَّهِ ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : كَيْفَ تَقْرَأُ فِي الصَّلَاةِ ؟ قَالَ : فَقَرَأَ أُمَّ الْقُرْآنِ . فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : (وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ مَا أُنْزِلَتْ فِي التَّوْرَاةِ وَلَا فِي الْإِنْجِيلِ وَلَا فِي الزَّبُورِ وَلَا فِي الْفُرْقَانِ مِثْلُهَا) صححه الألباني في صحيح الترمذي
“Apakah engkau suka aku ajarkan kepadamu surat yang belum diturunkan di Taurat, Injil, Zabur tidak juga dalam Al-Furqan sepertinya?” Dia menjawab, “Ya. Wahai Rasulullah.” Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Bagaimana anda membaca dalam shalat?” Beliau menjawab, “Membaca Ummul Qur’an (Al-Fatihah).” Maka Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Demi jiwaku yang ada ditangan-Nya. Tidak diturunkan dalam Taurat, Injil, Zabur tidak juga dalam Al-Furqan (surat) semisalnya.” (Hadits ini dishahihkan Al-Albany dalam shahih Tirmizi)
Assab’ul Matsani
Surat Al-Fatihah adalah Assab’ul Matsani (tujuh yang diulang-ulang). Allah SWT berfirman di dalam Al-Quran: “Dan sesungguhnya kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al-Quran yang agung.” (Quran Surat Al-Hijr 87)
Diriwayatkan oleh Bukhari, no. 4474 dari Abu Said bin Al-Mualla, ” Sesungguhnya Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda kepadanya:
لَأُعَلِّمَنَّكَ سُورَةً هِيَ أَعْظَمُ السُّوَرِ فِي الْقُرْآنِ قَبْلَ أَنْ تَخْرُجَ مِنْ الْمَسْجِدِ) ثُمَّ أَخَذَ بِيَدِي فَلَمَّا أَرَادَ أَنْ يَخْرُجَ قُلْتُ لَهُ : أَلَمْ تَقُلْ لَأُعَلِّمَنَّكَ سُورَةً هِيَ أَعْظَمُ سُورَةٍ فِي الْقُرْآنِ ؟ قَالَ : (الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ، هِيَ السَّبْعُ الْمَثَانِي ، وَالْقُرْآنُ الْعَظِيمُ الَّذِي أُوتِيتُهُ) .
“Aku akan ajarkan kepadamu suatu surat yang paling utama dalam Al-Qur’an sebelum engkau keluar dari masjid.” Kemudian beliau memegang tanganku. Ketika ingin keluar (masjid) saya katakan kepada beliau, “Tidakkah engkau mengatakan kepada saya akan mengajarkan kepadaku surat yang paling agung dalam Al-Qur’an?” Beliau menjawab, “Al-Hamdulillahi rabbil’alamin (Al-Fatihah), dia adalah As-Sab’ul Matsani (tujuh ayat yang diulang-ulang) dan Al-Qur’anul Azim yang diberikannya.”
Al-Hafidz pun pernah berkata, “Ada perbedaan dalam maknanya, dikatakan ‘Al-Matsani’ karena diulang pada setiap rakaat. Ada juga yang mengatakan karena memuji kepada Allah Ta’ala atau karena memang dikhususkan untuk umat ini, dimana (tidak diturunkan) pada umat sebelumnya.”
Terkandung Doa yang Bermanfaat
Tahukah kamu bahwa sebenarnya di surat Al-Fatihah mengandung doa yang paling bermanfaat loh. Syaikh Ibnu Taimiyah rahimahullah pernah mengatakan, “Saya renungkan doa yang paling bermanfaat adalah permintaan bantuan untuk menggapai keridhaan-Nya. Kemudian saya lihat ada pada surat Al-Fatihah pada ayat “Iyyakana’budu wa iyyaka nasta’in (Hanya kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan)” (Madarijus Salikin, 1/78)
Cahaya bagi Umat Islam
Satu lagi keutamaan surat Al-Fatihah, surat ini juga disebut sebagai dengan cahaya. Karena di dalam surat ini terdapat petunjuk bagi seorang muslim dalam semua urusannya. Jika kamu mengkaji lebih dalam surat Al-Fatihah ini, maka kamu akan mendapatkan banyak sekali faedah dan petunjuk di dalamnya. Oleh karena itu, sebagian ulama juga telah menulis kitab yang khusus manafsirkan surat Al-Fatihah. Para ulama juga mengeluarkan mutiara hikamahnya yang berisi pelita yang dapat menerangi kehidupan kamu.
Ibnu Abbas -radhiyallahu ‘anhu- berkata,
بَيْنَمَا جِبْرِيْلُ قَاعِدٌ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَمِعَ نَقِيْضًا مِنْ فَوْقِهِ فَرَفَعَ رَأْسَهُ فَقَالَ: هَذَا بَابٌ مِنَ السَّمَاءِ فُتِحَ الْيَوْمَ لَمْ يُفْتَحْ قَطُّ إِلاَّ الْيَوْمَ فَنَزَلَ مِنْهُ مَلَكٌ فَقَالَ: هَذَا مَلَكٌ نَزَلَ إِلَى اْلأَرْضِ لَمْ يَنْزِلُ قَطُّ إِلاَّ الْيَوْمَ فَسَلَّمَ وَقَالَ: أَبْشِرْ بِنُوْرَيْنِ أُوْتِيْتَهُمَا لَمْ يُؤْتَهُمَا نَبِيٌّ قَبْلَكَ: فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَخَوَاتِيْمَ سُوْرَةِ الْبَقَرَةِ لَنْ تَقْرَأَ بِحَرْفٍ مِنْهُمَا إِلاَّ أُعْطِيْتَهُ
“Tatkala Jibril duduk di sisi Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- , maka ia mendengarkan suara (seperti suara pintu saat terbuka) dari atasnya. Maka ia (Jibril) mengangkat kepalanya seraya berkata, “Ini adalah pintu di langit yang baru dibuka pada hari ini; belum pernah terbuka sama sekali, kecuali pada hari ini”. Lalu turunlah dari pintu itu seorang malaikat seraya Jibril berkata, “Ini adalah malaikat yang turun ke bumi; ia sama sekali belum pernah turun, kecuali pada hari ini”. Malaikat itu pun memberi salam seraya berkata, “Bergembiralah dengan dua cahaya yang diberikan kepadamu; belum pernah diberikan kepada seorang nabi sebelummu, yaitu Fatihatul Kitab, dan ayat-ayat penutup Surat Al-Baqoroh. Tidaklah engkau membaca sebuah huruf dari keduanya, kecuali engkau akan diberi“. [HR. Muslim dalam Shahih-nya (806), dan An-Nasa’iy (912)]