Tahukah Kamu Tahapan Karier Rio Haryanto Sebelum Mengikuti Ajang Kejuaraan Bergengsi Formula 1?

Beberapa minggu lalu pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga mengumumkan bahwa pembalap ternama Indonesia, Rio Haryanto dipastikan dapat mengikuti ajang bergengsi kejuaraan balap mobil Formula 1. Perjuangan yang dilakukan Rio bersama tim untuk melobi pemerintah dan para pengusaha membuahkan hasil yang positif. Tak luput juga dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia.

Namun, perjuangan Rio tidak langsung menuju F1, banyak biaya yang sudah dikeluarkan untuk menuju F1. Tak hanya itu saja, banyak perlombaan balap yang sudah dilalui oleh Rio. Berbagai perlombaan tersebut tentu saja berbuah hasil yang manis sehingga Rio mampu menuju ke titik ini, yaitu formula 1. Apa saja perlombaan yang sudah diikuti Rio haryanto dalam karier profesionalnya?

Gokart (1999-2008)

Selasar.com

Awal karier Rio Haryanto adalah mengikuti kejuaraan gokart pada tahun 1999. Pada saat itu, Rio masih berusia sangat muda, yaitu enam tahun. Hal ini sama dengan jejak yang sudah dilalui kakak-kakanya, yaitu Roy haryanto dan Ryan Haryanto. Pada awal kompetisi, Rio sudah menunjukkan bakatnya sebagai pembalap mobil.

Hal ini terbukti dengan didapuknya Rio sebagai juara nasional gokart kelas kadet pada tahun tersebut. Maka tidak heran jika Ikatan Motor Indonesia menganugrahi penghargaan sebagai Atlet Gokart Terbaik Junior pada tahun 2005 dan 2006.

Bakat Rio Haryanto semakin terlihat tidak hanya di kancal nasional, namun juga dikancah internasional dalam perlombaan yang ia ikuti, yaitu Asian Karting Open Championship seri 1 di sirkuit Guia, Makau, Cina. Dalam ajang perlombaan tersebut, Rio berhasil menyabet juara pertama.


Lomba Balap Mobil Seri Asia (2008-2009)

selasar.com

Karier Rio haryanto tidak hanya berhenti di ajang balap Asian Karting Open Championship saja. Setelah mengikuti kejuaraan tersebut dan menjadi juara pertama, Rio lantas melanjutkan kariernya di ajang balap Asian Formula Renault Challenge dan Formula Asia 2.0.

Disini Rio merasakan mobil balap yang sesungguhnya. Namun, terdapat perbedaan yang sangat signifikan terhadap mobil yang dikendarai oleh Rio. Hal ini tak lantas menjadi penghambat bagi Rio untuk meraih juara. Dalam ajang Asian Formula Renault Challenge, Rio berhasil mengikuti 10 kali balapan. Dalam ajang balapan tersebut, Rio berhasil mencatatkan sekali pole position, dua kali lap tercepat, tiga kali naik podium, dan dua kali memenangi kejuaraan. Dari hasil tersebut, Rio berhasil menduduki peringkat keenam.

Dalam ajang balap Formula Asia 2.0, Rio Haryanto terhitung mengikuti balapan lebih banyak dibandingkan sebelumnya. Tercatat ada 13 balapan yang diikuti Rio dalam ajang ini. Dari ajang tersebut, Rio berhasil mencatatkan namanya menjadi peringkat ketiga, tepat di belakang pembalap ekspatriat Eropa Felix Rosenqvist dan Matthias Beche.

Selain kedua kejuaraan balap tersebut, Rio juga mengikuti ajang balap mobil lainnya, yaitu Australian Drivers Championship (tergabung dalam tim PHR Scuderia dan Astuti Motorsport), Asian Renault Challenge (tergabung dalam Asian Racing Team), Formula BMW Europe (tergabung dalam tim Scuderia Coloni), dan Formula BMW Pacific (tergabung dalam Team Meritus).

Dari beberapa ajang yang diikuti Rio, Formula BMW Pacific menjadi target utama Rio. Dari balapan tersebut, Rio berhasil mengikuti 15 kali balapan dengan poin yang dikumpulkan sebanyak 250. Hal ini menjadikan Rio menduduki peringkat pertama dalam ajang balap mobil tersebut.


Balap Mobil Seri GP3 (2010-2011)

inspirasi-online.com

Setelah sukses mengikuti berbagai ajang di Asia, Rio Haryanto melebarkan sayapnya demi meraih mimpi dengan mengikuti ajang GP3 Europe Series 2010. Dalam ajang kejuaraan balap mobil tersebut, pencapaian terbesar Rio adalah berhasil menduduki peringkat keenam dan menjadi pembalap terbaik di timnya, yaitu Manor Racing. Prestasi ini lah yang mungkin menjadikan pertimbangan Manor merekrut Rio menjadi pembalap F1.


Ajang Balap Mobil Seri GP2 (2012-2015)

smeaker.com

Sukses di ajang balap mobil GP3, Rio Haryanto menaikkan levelnya dengan mengikuti GP2 pada tahun 2012 hingga 2015. Namun, perjalanan Rio dalam mengikuti kejuaraan GP2 tidak berjalan dengan mulus. Banyak hambatan yang ia dapatkan yang mengakibatkan Rio terpuruk di posisi bawah.

Hal ini tidak mematahkan semangat Rio. Pada tahun 2015, titik balik karier Rio kembali. Rio berhasil menunjukkan hasil positif bersama tim Campos Racing. Hasil positif tersebut menjadikan Rio pilihan dari Manor Racing untuk mengikuti ajang balap F1.


Ajang Balap Mobil Tertinggi F 1

autonetmagz.com

Setelah sukses bersama Campos Racing pada tahun 2015, Rio Haryanto diminati kembali oleh Manor Racing untuk mengikuti ajang balap bergengsi, yaitu Formula 1. Perjalanan Rio untuk mengikuti F1 juga tidak berjalan dengan mulus. Hal ini disebabkan oleh peraturan yang mengharuskan Rio menyediakan dana sebesar 15 juta Euro untuk bisa tampil di F1.

Berbagai usaha yang dilakukan Rio untuk bisa mengumpulkan dana tersebut dengan melobi pemerintah dan para pengusaha Indonesia. Dari usahanya, Rio berhasil mengumpulkan dana dan mengikuti Formula 1 bersama Manor Racing pada tahun 2016.