Indonesia adalah negara dengan wilayah teritori yang sangat luas. Negara unik yang terdiri dari berbagai macam suku, budaya, bahasa, juga agama.
Tidak ketinggalan juga dengan keragaman sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif. Terbukti ada cukup banyak anak bangsa yang melahirkan karya-karya luar biasa yang juga diakui oleh dunia.
Sayangnya, tidak sedikit dari mereka yang tidak mendapat tempat, tidak mendapat dukungan, dan terkesan masih diragukan oleh pemerintahnya sendiri.
Kali ini Satu Jam akan mengulas orang-orang jenius di Indonesia tapi terpinggirkan oleh suatu hal yang konon katanya karena sebuah kepentingan.
Prof. Dr. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, Perfeksionis Teknik Mesin
Nama yang lebih akrab di telinga kita adalah BJ Habibie. Ia adalah seorang yang ahli di bidang teknik mesin. Dari beberapa keahliannya di bidang permesinan, ia kemudian lebih dikenal sebagai insinyur dirgantara.
Kemampuannya dalam membuat rancangan pesawat tak perlu diragukan lagi. Karirnya melejit saat ia bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm (MBB), sebuah perusahaan produksi pesawat terbang di Hamburg, Jerman.
Di Era pembangunan presiden Soeharto, Habibie dipanggil presiden untuk memproduksi pesawat di Indonesia dengan dibuatkan perusahaan negara (BUMN) bernama PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN), di Bandung.
Pesawat penumpang pertama yang dibuat Indonesia diberi nama N-250. Huruf N sendiri bermakna Nusantara. Artinya semua proses pembuatan, bahan, rancang, dan teknologi dibuat oleh anak bangsa.
Berbeda dengan pesawat sebelumnya yang bernama CN-235 di mana CN berarti CASA-Nusantara, yang dalam prosesnya melibatkan kerjasama dengan pemerintah Spanyol.
N-250 menjadi primadona saat pertama diluncurkan tahun 1995 sekaligus dipamerkan pada ajang Indonesian Air Show yang diikuti oleh negara-negara produsen pesawat terbang saat itu terutama Perancis dan Belanda.
Kehadiran N-250 berhasil menyita perhatian industri pesawat terbang dunia. Karena N-250 adalah pesawat pertama yang menggunakan teknologi fly by wire.
Fly by wire maksudnya sebuah sistem yang bisa memudahkan kinerja seorang pilot. Perlu kamu tahu bahwa pesawat menggunakan begitu banyak sistem hidrolis.
Saat itu untuk membelokkan pesawat harus dengan melihat banyak variabel seperti misal kemiringan pesawat, tekanan udara, hembusan angin, dll. Dengan adanya teknologi fly by wire kalau pilot ingin belok ya cukup belok saja.
Apabila terjadi ketidakseimbangan saat proses berbelok, maka fly by wire akan menyeimbangkan secara otomatis. Sistem ini sangat berperan besar meminimalisir terjadinya kecelakaan dan menurunkan resiko human error.
Perjalanan N-250 tidak lebih dari 1 tahun, sebelum akhirnya proyek ini berhenti mendadak. Alasan pemberhentian yang ada terlalu dibuat-dibuat. Akhirnya, sebagian besar beranggapan bahwa ada sebuah kepentingan dalam perjalanan ini.
Mungkin ada pihak yang tidak ingin N-250 bisa go public sekaligus menganggapnya sebagai ancaman bisnis. Bisa jadi, kan?
Dr. Warsito Purwo Taruno, Penemu Alat Ajaib yang Diakui Dunia
Sosok yang baru-baru ini ramai di bahas di jagad maya. Sosok jenius yang bernasib sama dengan para jenius lainnya. Terasingkan di negara sendiri.
Ia memulai studi di Universitas Gadjah Mada mengambil jurusan Teknik Kimia. Ia melanjutkan program belajar Teknik Kimianya di Jepang. S1 diambil di Tokyo International Japanese School pada tahun 1988.
Kemudian melanjutkan S2 di Shizouka University jurusan Chemical Engineering, lulus tahun 1992. Masih di universitas yang sama, Warsito kemudian meraih gelar M. Eng tahun 1994 dan gelar Ph.D Electronic Science and Technology tahun 1997.
Ada begitu banyak pengalaman Warsito dengan dunia kimia. Sampai akhirnya ia benar-benar tertarik dengan riset melihat objek yang tembus pandang, sekarang lebih dikenal dengan Tomografi.
Perjalanan studi dan risetnya membawa ia pada pencapaian yang menakjubkan. Ia menemukan alat yang bisa mengobati kanker otak dan kanker payudara tanpa perlu melakukan pembedahan dan kemoterapi yang bisa memakan biaya besar.
Alat temuannya sangat ramah baik dari segi penggunaan maupun segi biaya.
Mulanya, ia difasilitasi oleh negara melalui Kemenristekdikti dengan dibuatkan sebuah perusahaan dan diberikan pendanaan meski minim. Tapi seiring dengan perkembangan teknologi temuannya, disinyalir ada pihak-pihak yang khawatir ranah bisnisnya terusik.
Proses pengembangan alat yang diberi nama Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT) ini menjadi sangat terhambat karena regulasi dan perijinan.
Alat temuannya juga diprotes oleh Asosiasi Dokter. Pada tahun 2013 silam, ia pernah tidak diizinkan untuk menjadi pembicara di seminar Deteksi Dini Kanker yang diselengarakan di Hotel Sahid, Jakarta.
Merasa kurang diperhatikan negara, Dr. Warsito memilih untuk mengembangkan temuannya di luar negeri. Ada begitu banyak negara yang tertarik ingin mengembangkan teknologi Warsito.
“Warsawa adalah kota kelahiran Marie Curie, fisikawan, penemu Polon dan Radon, satu-satunya wanita yang meraih Nobel dua kali, pionir radio terapi 100 tahun lebih yang lalu. Sekarang, kami memulai pelatihan ECCT internasional pertama untuk pengobatan kanker dari tempat pertama kali Curie Intitute of Oncology, Warsawa didirikan,” tulis Warsito dalam akun Facebooknya.
Setelah menggelar pelatihan di Polandia, ilmu teknologi antikanker Warsito sudah ditunggu-tunggu di Kanada, AS, Australia, Singapura, Malaysia, Sri Lanka, Rusia, Dubai, Arab Saudi sampai India.
Indra Sjafri, Sentuhan Tangan Emas
SIapa yang tidak kenal dengan nama satu ini? Pria yang lahir di Batang Kapas, Pesisir Selatan, Sumatera Barat pada 2 Februari 1963 ini adalah mantan pemain sepak bola yang kemudian menjadi arsitek kesuksesan timnas U-19 (tim yang kemudian mendapat julukan Garuda Muda).
Karier
Ia pernah bermain membela PSP Padang pada 1980-an sebagai pemain, juga sebagai pelatih. Sempat vakum dari lapangan hijau, coach Indra memilih untuk bekerja sebagai pegawai di sebuah kantor pos di Sumatera Barat.
Tak bertahan lama sebagai pegawai kantor pos, Indra ditarik untuk membantu PSSI sebagai instruktur dan pemandu bakat sjak Mei 2009. Sejak di sini lah Indra melakukan tour keliling Indonesia untuk mengumpulkan bakat-bakat muda. Sampai akhirnya pada awal 2013 ia diangkat sebagai pelatih timnas U-19.
Kejuaraan AFF U-19
September 2013 adalah tahun yang menggembirakan bagi sejarah sepakbola Indonesia. Tim Garuda Muda berhasil menjuarai kompetisi ini setelah mengalahkan tim kuat Vietnam melalui drama adu pinalti.
Permainan apik tim Garuda Muda tak lepas dari polesan strategi Indra Sjafri.
Kualifikasi AFC U-19
Indonesia berada di Grup G dan bertemu dengan Korea Selatan pada pertandingan terakhir di grup ini. Pertandingan di helat pada 12 Oktober 2013 di GBK.
Korea Selatan adalah tim favorit yang telah menjuarai Piala Asia sebanyak 12 kali. Keberhasilan Tim Garuda mengalahkan Korea Selatan dengan skor 3-2 berhasil mengantarkan Indonesia mengikuti ajang bergengsi Piala Asia 2014 yang digelar di Myanmar.
Semuanya Berakhir
Indonesia tersingkir dari Piala Asia setelah kalah 0-1 dari Australia. Apa yang dilakukan Indra dan tim sudah maksimal.
Usaha tim Garuda Muda untuk kembali tampil di ajang internasional tetap dilakukan saat menyambut ajang Piala Dunia U-19 di New Zealand. Namun lagi-lagi Indonesia belum beruntung.
Kegagalan dalam target-target besar ini menyebabkan Indra SJafri diberhentikan oleh PPSI sebagai pelatih timnas muda.
PSSI mendapat banyak cacian dan kritikan dari masyarakat Indonesia secara luas atas keputusannya memberhentikan Indra.
Dream team pada Garuda Muda pun satu per satu menghilang. Dan semua berakhir seperti tidak pernah terjadi apa-apa.
Ricky Elson, Mobil Listrik dan Impian Indonesia
Tahun 2013 silam adalah tahun yang menjadi harapan bagi Indonesia dalam membuat sebuah terobosan di bidang otomotif.
Ricky Elson adalah pemuda yang hati nuraninya penuh ingin mengangkat nama Indonesia. Melalui kemampuannya dalam mengutak-atik teknologi motor penggerak listrik.
Ia yang merancang mobil listrik Selo dianggap sebagai inisiator mobil listrik nasional.
Ricky menempuh pendidikan di Jepang, memulai karir juga di Jepang. Selama 14 tahun bekerja di sebuah perusahaan di Jepang, Ricky telah menghasilkan belasan karya yang juga sudah dipatenkan di Jepang.
Pada 2013 ia pulang ke tanah air dan mengembangkan mobil listrik pertama Indonesia, dengan dukungan penuh dari BUMN yang saat itu berada di bawah komando Dahlan Iskan.
Prototype yang sudah sempurna keluar pada akhir 2013.
Mobil Selo dipamerkan dalam KTT APEC yang digelar di Bali dan mendapatkan apresiasi negara-negara anggota APEC.
Hambatan muncul saat mengurus perizinan. Ada dugaan beberapa pihak tidak ingin Selo tampil secara resmi. Karena kemunculannya bisa menjadi ancaman bagi pihak-pihak yang sudah lama menguasai industri dan pasar otomotif Indonesia.
Selo dianggap tidak lolos uji emisi, tidak layak jalan, dan tidak memenuhi standar.
Lama tidak mendapatkan kepastian, akhirnya Ricky memilih untuk kembali ke perusahaan tempat ia bekerja sebelumnya di Jepang.
Sirna sudah harapan Indonesia berjaya di negeri sendiri.
Prof. Khoirul Anwar Sang Penemu Teknologi 4G
Beberapa tahun silam kita sangat heboh dengan teknologi 3G. Hampir semua perusahaan seluler tanah air menjadikan 3G sebagai bahan komersil. Tapi tak butuh waktu lama sampai akhirnya muncul teknologi pita lebar yang lebih baik; 4G.
Penemu teknologi ini adalah orang Indonesia yang mengambil studi di Jepang.
Ada begitu banyak anak bangsa yang menjadi orang sukses dengan berbagai temuannya di Jepang. Salah satunya adalah Khoirul Anwar.
Ia juga yang menemukan teknologi Fast Fourirer Transform (FFT). Yaitu FFT kecil dan FFT Besar (dua pada transmitter dan dua para reciever). Teknologi ini mendapat pernghargaan dari Radio and Wireless Symposium (RWS) pada tahun 2006 di California.
Ini adalah temuan yang menjadi cikal-bakal teknologi 4G. Hasil temuannya ini berhasil memecahkan berbagai masalah yang selama ini muncul pada teknologi nirkabel. Karena temuannya ini, ada begitu banyak ide yang akhirnya bisa dikembangkan lebih lanjut.
Teknologi FFT telah dipatenkan di Jepang pada 2005.
Munculnya Teknologi 4G
Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) tanpa Cyclic Prefix (CP) adalah tekonologi baru yang juga ditemukan oleh Khoirul.
Dalam dunia wireless, OFDM selalu membutuhkan CP. Ini adalah satu paket yang tak bisa dipisahkan. Tapi, keberadaan CP pada OFDM menjadikan OFDM boros energi (tidak efisien).
Khoirul bersama kawan-kawannya di Jepang berhasil menciptakan tenologi OFDM yang lebih bagus dan bisa bekerja secara maksimal tanpa CP.
Temuan Khoirul Anwar ini kemudian mendapatkan penghargaan Young Scientist Encouragement Award pada event Institute of Electrical and Electronics Engineers Vehicular Technology Conference (IEEE VTC) 2010-Spring yang digelar ada bulan Mei 2010, di Taiwan.
Kini hasil temuan yang telah dipatenkan itu digunakan oleh sebuah perusahaan elektronik besar asal Jepang. Khoirul berhasil mematahkan anggapan yang awalnya tidak mungkin di dunia telekomunikasi.
OFDM tanpa CP ini kemudian lebih dikenal dengan teknologi 4G.
Ingin Pulang ke Tanah Air
Khoirul Anwar mempunyai kehidupan di Jepang. Ia tinggal di Nomi, Ishikawa. Ia tinggal bersama istri dan 4 anaknya. Ia merasa belum ada pihak di Indonesia yang bersedia menerima keberadaannya.
Dalam sebuah wawancara ia mengatakan bahwa yang ia cari ketika nanti kelak kembali ke Indonesia bukan soal uang.
“Kalau uang sih, rasanya sulit di Indonesia mempekerjakan saya dengan gaji yang sama seperti di Jepang. Saya tidak melihat ke soal uang, tetapi melihat tempat kerja yang bisa pas buat saya, bisa fokus dalam mengabdikan ilmu di Indonesia, misalnya bekerja di Universitas yang besar seperti ITB,” katanya.
Informasi yang berhasil dihimpun Satu Jam, pemerintah Jepang memang tak pernah membatasi anggaran penelitian yang dilakukan oleh Khoirul. Berapapun anggaran yang dibutuhkan Khoirul dalam mengembangkan teknologi selalu dipenuhi oleh Jepang. Termasuk urusan gaji.
Orang sejenius ini belum berhasil “dipulangkan” untuk mengembangkan negaranya sendiri. Sedih ya.