Metode yang Digunakan Oleh Psikolog Dalam Penelitian Perkembangan Manusia

Bagaimanakah para peneliti mempelajari perkembangan manusia? Manusia tumbuh dan berubah sejak lahir sampai penghujung usia. Peneliti mempelajari semua aspek perkembangan, termasuk fisik, kognitif, emosional, dan sosial.

Seperti kebanyakan penelitian, studi psikologi perkembangan dimulai dengan hipotesis. Hipotesis adalah pernyataan yang bisa diuji yang menggambarkan apa yang peneliti  harap bisa temukan dala satu penelitian.

Misalnya, penelitian gender  dan cacat pembelajaran bisa dimulai dengan sebuah hipotesis bahwa jenis kelamin tertentu akan lebih dipengaruhi cacat belajar.

Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis bidang yang diamati, mengumpulkan informasi dan data tentang topik tersebut, mengambil kesimpulan berdasarkan data penelitian, lalu memperluas teori perkembangan yang sudah ada.

Mari kita lihat bagaimana beberapa metode penelitian yang psikolog gunakan untuk menginvestigasi berbagai aspek dalam perkembangan manusia.

Beberapa Tipe Penelitian Perkembangan Manusia

Ada beberapa cara untuk melakukan penelitian psikologi. Beberapa jenis yang paling sering dilakukan di antaranya:

Penelitian CrossSectional

Penelitian cross-sectional dilakukan dengan mengamati kelompok orang yang berbeda dari berbagai rentang usia. Misalnya saja, seorang peneliti bisa mengukur atau mengobservasi sekelompok remaja dan membandingkan data tersebut dengan informasi yang sudah dikumpulkan tentang kelompok orang dewasa.

Manfaat dari penelitian jenis ini adalah dapat dilakukan dengan relatif cepat. Data penelitian dikumpulkan pada waktu yang sama.

Namun data tersebut dikumpulkan dari berbagai generasi yang mengalami pengalaman budaya yang sama. Alhasil kejadian tersebut bisa memberikan peran perkembangan yang berbeda sehingga menjadi sulit menentukan apakah satu fenomena ditentukan oleh pengalaman atau proses penuaan.

Penelitian Longitudinal

Penelitian longitudinal dilakukan dengan meneliti individu-individu dalam kelompok yang sama dalam periode waktu yang diperpanjang.

Mula-mula, data dikumpulkan permulaan penelitian. Lalu data tersebut dikumpulkan secara berulang-ulang sepanjang waktu penelitian. Dalam beberapa kasus, penelitian longitudinal bisa berlangsung selama beberapa dekade.

Kelebihan dari penelitian longitudinal adalah membuat peneliti  bisa mengamati perubahan sepanjang waktu. Namun penelitian longitudinal membutuhkan waktu yang cukup lama dan seringkali cukup mahal.

Karenanya, penelitian longitudinal seringkali hanya memiliki sedikit subjek penelitian. Sulit  mengaplikasikan hasil penelitian ini untuk masyarakat, yang populasinya jauh lebih besar.

Kekurangan lainnya adalah terkadang partisipan keluar dari penelitian, membuat ukuran sampel mengecil dan mengurangi jumlah data yang dikumpulkan.

Penelitian Korelasional

Penelitian korelasional ditujukan untuk menentukan apakah perubahan dalam satu variabel menimbulkan perubahan dalam variabel lainnya. Dalam penelitian jenis ini, peneliti bisa mengamati hubungan antarvariabel. Namun peneliti tidak bisa mengontrol variabel tersebut.

Misalnya, peneliti bisa mengamati apakah keberhasilan di SD menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik di SMA dan universitas. Para peneliti bisa mengumpulkan data dan mengamati variabel, namun mereka tidak memanipulasi satu  variabel pun.

Perlu diperhatikan bahwa penelitian korelasional bisa menemukan hubungan antar variabel, namun bukan berarti sebab akibat. Hanya karena dua atau lebih variabel saling berhubungan, bukan berarti perubahan dalam satu variabel menyebabkan perubahan dalam variabel lainnya.

Eksperimentasi

Eksperimen dilakukan dengan memanipulasi dan mengukur variabel-variabel. Metode penelitian ini adalah yang paling ilmiah, namun sulit untuk dilakukan kalau variabel-variablenya abstrak atau konsep internal.

Kekurangan lainnya adalah beberapa variabel tidak bisa diteliti melalui eksperimen karena alasan etis. Contohnya adalah pengaruh dari kekerasan terhadap pertumbuhan anak-anak.

Pengumpulan Data

Begitu jenis penelitian yang akan digunakan sudah ditentukan, langkah berikutnya adalah menentukan cara mengumpulkan informasi. Ada beberapa metode penelitian berbeda yang digunakan dalam penelitian psikologi perkembangan.

Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kelemahannya sendiri-sendiri. beberapa pendekatan yang sering dilakukan adalah observasi, studi kasus, dan kuesioner.

Observasi

Ada dua tipe observasi. Tipe pertama dilakukan dengan mengamati subjek dalam lingkungan laboratorium.

Kelebihan dari tipe ini adalah situasi bisa dikontrol oleh peneliti. Kekurangannya adalah kondisinya bisa jadi tidak alamiah dan subjek penelitian sadar kalau sedang diteliti.

Tipe kedua adalah observasi alamiah. Tipe ini membuat peneliti bisa meneliti partisipan dalam kondisi yang sebenarnya ada di dunia nyata.

Kelebihan observasi alamiah adalah peneliti bisa mengamati perilaku seperti yang sebenarnya terjadi. Kekurangannya adalah peneliti tidak bisa mengendalikan di luar variabel yang bisa memengaruhi perilaku.

Studi Kasus

Studi kasus adalah analisis mendalam terhadap individu tertentu. Metode penelitian ini memberikan banyak informasi tentang seseorang, namun hasilnya seringkali sulit digeneralisasi untuk populasi yang lebih besar.

Karena alasan ini, studi kasus paling sering digunakan dalam penelitian klinis atau kasus di mana aspek tertentu dalam kehidupan partisipan tidak bisa diduplikasi.

Kuesioner

Kelebihan kuesioner adalah memberikan cara yang mudah dan cepat untuk mengumpulkan banyak informasi. Kekurangannya adalah mengurangi keragaman, kreativitas, dan individualitas respon.

Pada  kasus-kasus saat subjek tidak bisa mengisi kuesioner, misalnya balita, pertanyaan sering diajukan melalui wawancara yang terstruktur.