Saat menikah, tentu pasangan suami istri merasa saling jatuh cinta. Sayangnya dalam perjalanan rumah tangga, seringkali perasaan jatuh cinta ini terkikis oleh cobaan yang menerpa. Bisa saja pasangan ini berpikir, “Bisa gak ya kita berdua kayak dulu lagi?” Namun perasaan ini jarang tersampaikan. Seringkali hanya dipendam tanpa pasangannya ketahui.
Kabar baiknya, ternyata ada penelitian yang menunjukkan bahwa perasaan jatuh cinta itu bisa dipercikkan kembali pada tiap pasangan. Caranya pun sederhana: persering tatapan mata alias kontak mata antara suami dan istri.
Rata-rata orang menatap mata lawan bicaranya 30-60% dari total waktu mengobrol. Intensitas sebanyak ini tidaklah cukup untuk membuat orang jatuh cinta. Itulah sebabnya jika suami istri jarang menatap mata saat mengobrol, rasa cinta akan banyak terkikis.
Penelitian efek tatapan mata terhadap perasaan cinta
Sejak masih mahasiswa, Isaac Michael “Zick” Rubin, psikolog sosial, sangat ingin mengukur sesuatu yang sangat misterius: cinta. Pada saat sudah menjadi peneliti di Harvard, ia mengembangkan pengukuran psikometrik untuk menentukan seberapa besar rasa sayang yang ada pada tiap pasangan. Psikometrik ini kini dikenal sebagai Skala Rubin dan digunakan oleh banyak psikolog sosial untuk menentukan perasaan terhadap satu sama lain.
Dalam risetnya terhadap “Pengukuran Romantisme Cinta,” Zick Rubin mendapati 2 hal:
- Orang-orang yang larut dalam cinta itu memandang satu sama lain lebih banyak
- Orang yang sedang jatuh cinta lebih lambat berpaling dari pasangannya saat ada orang lain memanggilnya
Rubin menguji hal ini lewat satu percobaan. Dia bertanya ke pasangan-pasangan agar dia bisa mengukur seberapa besar rasa cinta pada pasangan ini. Hasilnya, dia bisa tahu perbandingan rasa cinta tiap pasangan. Gampangnya, Rubin tahu skor rasa cinta tiap pasangan.
Setelah itu, para pasangan ini diminta untuk menunggu di satu ruangan. Mereka diberi tahu “penguji akan datang sebentar lagi untuk memulai eksperimen.” Tanpa mereka ketahui, sebenarnya eksperimen sudah dimulai.
Kamera tersembunyi merekam seberapa banyak waktu yang orang-orang ini gunakan untuk menatap pasangannya. Semakin tinggi skor rasa cinta satu pasangan, semakin lama pasangan ini menghabiskan waktunya untuk saling bertatapan mata. Begitu pula kebalikannya, semakin rendah skornya, tatapan matanya pun semakin jarang.
Untuk itulah, sebenarnya perasaan cinta bisa “direkayasa” dengan menatap mata. Salah satu saja, suami atau istri, yang mempersering menatap mata pasangannya, keduanya seakan merasa sedang jatuh cinta lagi. Persering menatap mata saat suami dan istri sedang mengobrol.
Namun, jangan buat perubahan yang terlalu drastis. Tingkatkan intensitas menatap mata secara perlahan. Jangan ubah hanya dalam sehari. Pasanganmu akan merasa tidak alamiah. Bahkan ia akan merasa seperti sedang dimangsa singa!
Tips mengembalikan perasaan cinta pada suami istri lewat tatapan mata
Tatapan matamu perlu menyampaikan pesan mendalam tanpa perlu kata-kata. Tatapan matamu perlu menyampaikan cinta tanpa mengucapkan “I love you.” Bagi suami, tataplah mata istrimu sambil mengungkapkan hal ini (tanpa kata-kata, hanya dari tatapan mata), “Hai Bidadari Cantik, aku terpikat padamu. Akalku terbius oleh tingkah lakumu.” Begitu pula istri, ungkapkan hal ini tanpa kata-kata, hanya dari tatapan mata, “Aku terjerat olehmu. Sudah tak sabar rasanya aku ingin diperlakukan sangat istimewa olehmu malam ini.”
Tataplah suami/istrimu dengan mata yang hangat. Tentu hampa rasanya menatap dengan tatapan kosong. Agar semakin menimbulkan getaran cinta, pupil matamu harus membesar. Pupil membesar saat kamu menatap hal yang kamu suka atau sedang membayangkan hal menyenangkan. Oleh karena itu, ada trik yang bisa kamu lakukan:
- Lihat terlebih dahulu bagian tubuh di suami/istrimu yang paling kamu sukai, baru tatap matanya
- Atau, kamu bisa juga merasakan betapa kamu mengagumi pasanganmu dan betapa bahagia kamu bisa bersamanya
Beranikan diri untuk menatap mata pasanganmu. Bukan alisnya. Bukan juga hidungnya. Tatap langsung ke bola matanya yang berwarna cokelat. Berpura-puralah kalau kamu mengagumi syaraf optic di balik bola matanya.
Dalam film The King and I ada ungkapan, “Whistle a happy tune, and you will be happy.” Bertingkahlah selayaknya kamu sedang bahagia, dan hatimu pun akan ikut bahagia. Begitu pula dalam dinamika rumah tangga, beri isyarat kalau kamu berdua sebenarnya sedang jatuh cinta, maka pasanganmu pun akan merasa jatuh cinta lagi.
Perasaan yang dulu pernah ada akhirnya bisa terpercik kembali.