Pokémon Go menjadi tren baru di pertengahan 2016 ini. Sejak trailernya diluncurkan tahun lalu, game ini sudah ditunggu-tunggu penggemarnya.
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=2sj2iQyBTQs]
Seminggu sejak peluncurannya, Pokémon Go sudah diunduh lebih dari 10 juta pengguna. Angka ini melewati pengguna harian Twitter. Rata-rata waktu penggunaan Pokémon Go bahkan melewati Facebook, Snapchat, Instagram, dan WhatsApp.
Pokémon Go ini menjadi hit terbesar sejak kemunculan aplikasi smartphone.
Bahkan walau belum diluncurkan di Indonesia, sudah banyak pengguna smartphone yang memainkan game ini. (APK Pokémon Go dapat diunduh di tautan ini)
Tren ini tentu menguntungkan Nintendo sebagai pemegang hak cipta permainan berikon Pikachu ini. Sejak peluncuran game ini, saham Nintendo naik lebih dari 53%. Nilai perusahaannya bertambah US$ 9 milyar hanya dalam beberapa hari saja.
Namun, tahukah kamu siapa tokoh di balik Pokémon Go?
Namanya John Hanke. Pokémon Go adalah buah dari ambisi dan kerja kerasnya selama 20 tahun ini. Bukan waktu yang singkat, butuh banyak tahapan alias “kenaikan level” untuk bisa mencapai prestasi ini.
Dalam status facebooknya, penulis kisah entrepreneur, Roger James Hamilton menguraikan kenaikan level yang John jalani sampai akhirnya meluncurkan Pokémon Go.
Kenaikan level pertama: Pada tahun 1996, saat masih menjadi mahasiswa, John ikut menciptakan MMO (massively multiplayer online game) yang pertama, yakni “Meridian 59”.
Dia menjual game ini ke 3DO untuk mengejar hasratnya yang lebih besar: memetakan dunia.
Kenaikan level ke-2: Pada tahun 2000, John meluncurkan “Keyhole” yang menghubungkan peta dengan fotografi udara. Keyhole menjadi peta udara 3 dimensi pertama yang terhubungkan dengan GPS secara online.
Kenaikan level ke-3: Pada tahun 2004, Google membeli Keyhole. John Hanke membantu Google untuk mentransformasi Google menjadi “Google Earth”. Pada saat itulah John memutuskan untuk berfokus menciptakan games berbasis GPS.
Kenaikan level ke-4: John menjalankan tim Google Geo dari tahun 2004 sampai 2010. Tim inilah yang membuat Google Maps dan Google Street View.
Pada level inilah, dia mengumpulkan tim yang kelak akan menciptakan Pokémon Go.
Kenaikan level kelima: Pada tahun 2010, John meluncurkan Niantic Labs sebagai start-up yang didanai Google untuk menciptakan game berbasis peta.
“It’s this idea that there’s stuff about the world that’s really cool but even though it’s on the internet, it’s hard to know when you’re actually there.”
John Hanke
John menjelaskan alasan dia menamai perusahaannya ini Niantic.
“Niantic adalah nama dari kapal pemburu paus yang ada saat demam emas. Karena berbagai peristiwa, kapal ini terdampar di pantai. Kecelakaan ini terjadi pada banyak kapal lainnya juga. Selama bertahun-tahun, San Francisco dibangun dari kapal-kapal ini. Kamu bisa saja berdiri di atasnya, dan kamu tidak tahu sama sekali.”
Kenaikan level tahap 6: Pada tahun 2012, John kemudian menciptakan MMO berbasis letak geografis Niantic yang pertama, bernama “Ingress”.
John mengutarakan, “Saya selalu berpikir kamu bisa membuat game yang mengagumkan menggunakan semua data geo yang kita miliki. Saya melihat smartphone menjadi lebih dan lebih hebat. Saya pikir waktunya akan tiba saat kamu benar-benar bisa memainkan game berbasis petualangan di dunia nyata.”
John juga menjelaskan, “Dalam Ingress, aktivitasnya dibuat di dalam dunia nyata dan di dalam smartphone-mu. Inspirasinya berasal dari sesuatu yang dulu selalu saya impikan saat pulang pergi dari rumah ke Google.”
Kenaikan level ketujuh: Pada tahun 2014, Google dan Pokémon Company bekerja sama melakukan lelucon April Mop. Pada hari itu para pengguna Google Map bisa menemukan makhluk-makhluk Pokémon di peta.
Lelucon ini langsung viral. Keberhasilan ini menginspirasi John bahwa ia mungkin bisa mengubahnya menjadi game yang sesungguhnya.
Kenaikan level ke-8: John memutuskan untuk membuat Pokémon Go berdasarkan titik-titik lokasi yang sudah diibuat oleh para pemain Ingress. Lokasi-lokasi paling populer dari Ingresslah yang menjadi Pokéstop dan gym di Pokémon Go.
“Ada portal di Antartica dan di Kutub Utara, dan sebagian besar titik di antaranya,” ujar John.
John mengatakan, “Pokéstop diajukan oleh pengguna, jadi jelas titik tersebut berdasarkan tempat-tempat yang orang-orang kunjungi. Kami menghabiskan dua setengah tahun melacak semua tempat yang para pemain pikir harus dikunjungi untuk bermain Ingress, beberapa tempatnya sangat terpencil.”
Kenaikan level ke-9: John mengumpulkan pendanaan $25 juta dari Google, Nintendo, Pokémon Company, dan berbagai investor lainnya dari Desember 2015 sampai Februari 2015 untuk mengumpulkan tim berisi 40 orang lebih. Tim inilah yang bertugas meluncurkan Pokémon Go tahun ini.
Kenaikan level ke-10: John dan timnya meluncurkan Pokémon Go pada 6 Juli di Amerika Serikat, Australia, dan New Zealand.
Sejak peluncurannya, saham Nintendo sudah naik $9 milyar. Aplikasi Pokémon Go sudah menghasilkan lebih dari $2 juta dalam in-app purchase. Ini membuatnya tampak seperti fenomena Sangkuriang, kesuksesan dalam semalam.
Namun kesuksesan satu malam dari Pokémon Go ini sudah menghabiskan usaha John Hanke selama 20 tahun. Selama 20 tahun inilah, dia memiliki visi besar berupa game yang melapisi sluruh dunia.
Selama proses itu, dia tidak tahu bentuk seperti apa hasilnya kelak. Pada setiap langkah, dia hanya berfokus pada kenaikan level berikutnya, layaknya para pemain game Pokémon Go.
“At each new level, he had new powers, new team members, and new items in his inventory…” Roger John Hamilton
Apakah kamu seperti Joh, yang memperlakukan perjalanan hidupmu seperti permainan MMO yang besar?
Tetap pertahankan visi akhirnya di dalam pikiranmu, tapi setiap harinya, termasuk hari ini, fokuslah hanya pada naik level.
Seperti kata pendiri supermarket Walmart, Sam Walton, “Like most overnight success, it was about twenty years in the making.”