Usia Indonesia kini telah lebih dari 70 tahun, memang benar bangsa ini memiliki akar sejarah ratusan tahun lamanya. Dan selama 40 tahun terakhir, Indonesia telah ‘sampai’ di luar angkasa.
Setidaknya, lewat beberapa satelit milik Indonesia yang mengorbit di tapal batas bumi, di luar angkasa. Satelit sebagai bagian dari kesatuan alat komunikasi telah berkembang di dunia sejak tahun 1957, pertama kalinya dengan Sputnik buatan Uni Soviet.
Sekira 20 tahun kemudian, tahun 1976 meluncurlah ke luar angkasa satelit milik Indonesia. Berikut beberpa sejarah dan ulasan mengenai satelit – satelit milik Indonesia.
Palapa A1
Program Satelit Palapa dimulai pada tahun 1975 dengan kontrak dari Huges Space and Communication Inc (sekarang Boeing Satellite Systems). Satelit pertama ini dirancang untuk mengonsentrasikan silyalnya di seluruh kepulauan Indonesia.
Diluncurkan di Kennedy Space Center, Amerika Serikat pada 8 Juli 1976. Layanan sinyal stasiun ini adalah sinyal telepon, faksimile dan televisi. Memiliki 12 transponder dengan kapasistas 6000 sambungan pembiacaraan dan 12 kanal televisi.
Palapa A2
Satelit kedua milik Indonesia ini diluncurkan pada 11 Maret 1977 dan berhenti beroperasi pada tahun 1987. Kemampuan dan fungsinya sama seperti satelit Palapa A1.
Namun, satelit ini seperti menjadi penyambung karena satelit Palapa A1 hanya beroperasi hingga tahun 1983. Kemudian peluncuran satelit – satelit berikutnya juga memakai prinsip yang sama.
Palapa B1
Satelit ini dimiliki oleh Perumtel (sekarang Telkom Indonesia), diluncurkan pada 18 Juni 1983. Pada tahun 1991 kepemilikannya diambil alih oleh Satelindo PT Pasifik Satelit Nusantara dan berganti nama menjadi Palapa Pasifik 1.
Satelit Palapa B1 berhenti beroperasi pada bulan Oktober tahun 1995.
Palapa B2P
Nah, kalau satelit yang satu ini memiliki cara kerja yang sedikit berbeda dengan satelit – satelit sebelumnya. Palapa B2P dapat mengitari orbit geosynchronous, artinya satelit ini bergerak dari barat ke timur menyesuaikan kecepatan rotasi bumi.
Satelit Palapa B2P dilucurkan pada 22 Maret 1987 dan berhenti beroperasi pada tahun 1996.
Palapa B2R
Pada tanggal 14 April 1990 satelit Palapa B2R diluncurkan, kelak satelit ini akan berhenti beroperasi pada tahun 2000. Uniknya, pada tahun 2001 satelit ini dimiliki oleh operator Amerika Serikat dan namanya diganti menjadi NewSat 1.
Palapa B4
Satelit Palapa B4 ini dimiliki oleh Perumtel Satelindo dan digunakan sebagai alat komunikasi. Diluncurkan pada tanggal 14 Mei 1992 dengan launcher Delta 7925 dan berhenti beroperasi pada tahun 2005.
Telkom 1
Satelit ini memiliki nama lain A2100A, dibuat oleh Lockheed Martin Commercial Space Systems untuk Telkom Indonesia. Satelit ini diluncurkan dengan launcher Ariane 5 pada tanggal 13 Agustus 1999 dan berhenti beroperasi pada tahun 2006.
Telkom 2
Satelit Telkom 2 ii diluncurkan dengan tugas utama menggantikan satelit Palapa B4. Diproduksi dengan biaya 170 juta dolar AS dan sekitar 70% kapasitas transpondernya disewakan kepada pihak luar.
Kapasitas sisanya 30% digunakan untuk menunjang komunikasi SLI dan SLJJ. Satelit ini diluncurkan pada 16 November 2005 dan masih beroperasi hingga saat ini.
Telkom 3S
Nah, inilah satelit terbaru milik Indonesia yang akan diluncurkan pada akhir tahun 2016 ini dengan launcer Ariane 5. Satelit ini dapat mencakup area ASEAN, Papua Nugini dan Australia bagian Utara.
Pembuatan satelit ini dilakukan dengan kerjasama antara Telkom dan Thales Alenia Space dengan nilai kontrak 199,7 juta dolar Amerika Serikat. Satelit ini akan menjadi satelit ketujuh milik Indonesia yang masih beroperasi hingga saat ini.