TEMBOK BERLIN – Tembok Berlin telah runtuh 25 tahun yang lalu. Peristiwa tersebut menjadi penanda jatuhnya komunisme dan pendahuluan reunifikasi di Jerman pada tahun 1990. Tanggal runtuhnya tembok yang memisahkan antara Jerman Barat dan Jerman Timur ini selalu dirayakan dengan mengelar konser, simposium serta acara pelepasan balon di malam hari.
Runtuhnya Tembok Berlin berawal dari perubahan politik radikal di Jerman Timur pada tahun 1989 dimana pengaruh Uni Soviet mulai berkurang. Kondisi mulai berubah ketika pada tanggal 9 November 1989 pemerintahan Jerman Timur memperbolehkan warganya untuk leluasa pergi ke wilayah Jerman Barat.
Mendengar pengumuman tersebut membuat warga sangat antusias untuk memanjat dan menghancurkan Tembok Berlin. Itulah sepenggal sejarah keruntuhan Tembok Berlin. Tetapi ada beberapa fakta sejarah lain yang perlu kamu tahu tentang Tembok Berlin. Berikut ulasannya.
Perlindungan terhadap Fasisme
Tanggal 13 Agustus 1961 sekitar pukul 1.00 dini hari pemerintah Jerman Timur menutup perbatasan sektor timur Berlin yang dikuasai oleh Soviet dan sektor barat yang dikuasai sekutu. Dalam beberapa minggu, para pekerja sudah membuat barikade sepanjang 155 kilometer yang mengelilingi Berlin Barat.
Tembok Berlin mempunyai tinggi 3,6 meter hanyalah bagian luar pertahanan, sedangkan bagian dalamnya terdapat kawat berduri serta pagar besi dan menara pengawas. Pemimpin komunis saat itu Walter Ulbricht mengatakan Tembok Berlin sebagai tembok protektif anti-fasis. Walaupun kenyataan sebenarnya adalah untuk mencegah gelombang warga menuju Jerman Barat.
Musim Pelarian
Walaupun Tembok Berlin dijaga dengan ketat, tetapi banyak warga yang tetap nekat melarikan diri dengan cara menggali terowongan, berenang, memanjat atau bahkan terbang melewati tembok tersebut. Sebagian warga ada yang menggunakan jaringan bawah tanah Berlin, ada juga yang menggunakan paspor palsu demi bisa keluar.
Ada juga yang menggali terowongan dengan dibantu orang yang ada di seberang tembok. Terdapat satu kasus dimana sebuah keluarga berhasil melarikan diri kendaraan cable car.
Tembok Kematian
Menurut Riset Historis Pusat Postdam, ada sekitar 136 orang yang kehilangan nyawanya di sepanjang Tembok Berlin. Banyak anak-anak dan wanita yang menjadi korban. Beberapa orang ditembak dan sebagian lainnya mati karena tenggelam di Sungai Spree.
Korban terakhir dari Tembok Berlin adalah Chris Gueffroy, dia ditembak mati sebilan bulan sebelum Tembok Berlin diruntuhkan.
Pidato Reagan
Selama 28 tahun berdiri, Tembok Berlin menjadi salah satu simbol penindasan komunis. Pada tahun 1887, Presiden Ronald Reagan berpidato mendesak Mikhail Gorbachev agar meruntuhkan Tembok Berlin. Tetapi Mikhail Gorbachev tidak menganggap serius ucapan Reagan. Tetapi hal sebaliknya terjadi pidato dari Mikhail Gorbachev mampu mengangkat moral masyarakat di barat Kota Berlin.
Keruntuhan Tembok Berlin
Pada malam hari, tanggal 9 November 1989, media informasi di Jerman Barat menyiarkan berita bahwa komunis mencabut larangan bagi warga Jerman Barat untuk bepergian. Berita tersebut membuat warga Jerman Timur bergerak memadati perbatasan untuk merayakan kebebasan dengan saudara mereka di Jerman Barat.
Kediktatoran komunis hilang beberapa bulan setelah runtuhnya Tembok Berlin. Pada 3 Oktober 1990, Jerman Timur dan Barat bersatu menjadi satu negara kesatuan.
Cuilan Tembok Berlin Menyebar ke Seluruh Dunia
Setelah Tembok Berlin Runtuh, kepingan dari tembok ini dengan cepat menyebar ke seluruh dunia. Salah satunya ada di sebuah kasino di Las Vegas. Selai itu, cuilan dari tembok ini juga ditemukan di Vatican Gardens, Vatican City. Tepatnya di sebuah taman anggun yang menjadi tempat bermeditasi Paus. Konon, dinding itu merupakan sumbangan dari direktur Ferrari pada tahun 1994. Ia memenangkan lelang di Monte Carlo tahun 1990.
Sekarang sudah tahu kan tentang sejarah tembok berlin. Jangan lupa baca juga artikel Tempat Wisata Bersejarah di Kota Berlin