Budidaya ikan lele cukup menggiurkan. Sehingga banyak kalangan yang mencoba melakukan penelitian untuk mendapatkan benih unggul. Tidak hanya itu, berbagai cara budidaya pun dilakukan. Salah satunya yaitu ternak lele kolam terpal. Dengan begini, kita tidak perlu menggali tanah untuk membuat kolam, sehingga lebih praktis. Yuk disimak cara ternak lele kolam terpal berikut ini.
Konstruksi Kolam
Kolam yang akan kita gunakan untuk ternak lele yaitu kolam terpal. Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika memilih ternak lele kolam terpal diantaranya: mencuci bagian dalam kolam terpal dengan sabun hingga bau lem atau pun bahan kimia yang dapat membahayakan lele hilang. Bilaslah hingga bersih dan keringkan selama seharian. Kemudian isilah kolam terpal tersebut dengan air hingga tinggi air mencapai 20cm. Biarkanlah kolam terpal tersebut terisi air selama satu minggu agar terbentuk lumut dan tumbuh fito plankton. Setelah terbentuk lumut, tambahkan air hingga ketinggian 80cm.
Pemilihan Benih Unggul
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, kita perlu memilih benih yang unggul. Ciri-ciri benih yang unggul yaitu: benih sangat aktif melakukan oksigenisasi, agresif, gesit dan cerah, memiliki ukuran yang sama dan warnanya sedikit lebih terang.
Penebaran Benih
Untuk ukuran kolam 2m x 1m x 1m kita dapat menebarkan benih lele sebanyak 1000 ekor dengan ukuran 1,5 – 2 inci. Sebelum menebarkan benih ke kolam budidaya, maka harus dilakukan terlebih dahulu penyesuaian. Caranya:
- Siapkan ember.
- Isilah ember dengan air kolam yang akan dijadikan budidaya lele.
- Masukan benih lele ke dalam ember yang berisi air kolam.
- Biarkan benih di dalam ember tersebut selama 30 menit untuk melakukan penyesuaian dan menghilangkan stres.
- Tebarlah benih ke dalam kolam budidaya.
Tips untuk mengurangi tingkat kesetresan benih, maka penebaran benih dilakukan pada pagi atau malam hari, karena di waktu ini air relatif stabil.
Pengaturan Kualitas Air
Air di kolam akan berkurang karena adanya proses penguapan. Maka sangat diperlukan untuk menambahkan air ke posisi normal yaitu tinggi air mencapai 80 cm. Kualitas air terbaik bagi lele yaitu berwarna hijau. Karena lele tidak menyukai air jernih. Jika air berubah menjadi merah, itu pertanda lele siap dipanen.
Pakan
Pemberian pakan dilakukan sehari tiga kali yaitu pada pukul 07.00 (pagi hari), 17.00 (sore hari) dan 22.00 (malam hari).Namun hal ini tidak mutlak, bisa saja pemberian pakan dilakukan empat kali dalam sehari. Pakan yang diberikan yaitu jenis sentrat ikan 781-1 yang mengandung protein 35%, karbohidrat 15-25%, lemak 10-16%, vitamin dan mineral. Perlu diingat, pemberian pakan juga jangan berlebihan untuk menghindari berbagai penyakit akibat pakan yang mengendap.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan budidaya lele dan volume produksi. Sehingga jangan pernah menganggapnya sepele. Hama yang biasa mengganggu yaitu burung pemakan ikan, berang-berang, kucing dan lainnya. Adapun penyakit yang menyerang lele yaitu virus dan bakteri. Untuk pencegahan dari hama, kita dapat memberikan penghalang sehingga hewan pemangsa ikan tidak dapat masuk ke kolam. Untuk pencegahan dari penyakit, dapat diberikan obat-obatan yang dijual di pasaran.
Panen
Panen dapat dilakukan setelah mencapai 90 hari. Proses panen juga tidak melulu harus dipanen semuanya. Kita dapat menyortirnya dengan memilih ikan yang layak dijual ataupun dikonsumsi yang memiliki ukuran sekitar 4 hingga 7 ekor per kilonya. Atau bisa juga sesuai keinginan pembeli. Untuk lele yang masih kecil, dapat dipelihara kembali.