Budidaya Lele sangkuriang dengan teknik pembesaran menggunakan kolam terpal merupakan cara ternak ikan lele konsumtif dengan biaya cukup murah dibandingkan kolam semen.
Sebelum membahas cara ternaknya kamu juga harus tahu dulu Lele Sangkuriang itu apa? Hehe. Lele Sangkuriang (Clarias Sp) merupakan jenis yang ikan yang termasuk dalam famili Claridae dan Genus Clarias. Jenis ikan lele ini saudara dekat dengan ikan lele dumbo sehingga ciri-ciri marfologinya hampri sama. Lele sangkuriang juga merupakan hasil perkawinan silang lele dumbo antara induk betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan generasi keenam (F6).
Kelebihan Menggunakan Kolam Terpal
Pembuatan kolam terpal dapat kamu lakukan di perkarangan ataupun di halaman rumah. Lahan yang digunakan juga lahan yang belum dimanfaatkan atau lahan yang telah dimanfaat. Keuntungan dari kolam terpal adalah terhindar dari hewan pemangsa ikan, hewan piaran, dan ular sawah. Kolam terpal juga dilengkapi pengatur volume air yang sangat bermanfat untuk pemanen dan juga dapat membantu penyesuaian pada ketinggian air sesuai usia ikan.
Kontruksi Kolam
Tahap utama dalam budidaya ikan lele adalah wadah budidaya yang baik itu kolah tanah maupun kolam terpal. Sebelum kamu memasang kolam terpal sebaiknya cuci terlebih dahulu dengan sabun untuk menghilangkan bau lem atau bahan kimia yang dapat membunuh benih ikan. Setelah itu, pada bagian dalm terpal dapat dibersihkan dan dikeringkan selama satu hari, kolam diisi dengan air hingga 20 cm.
Setelah air terisi diamkan selama 10 hari untuk proses pembentukan lumut dan pertumbuhan fito plankton.
Dalam proses pendiaman selama satu minggu penuh, kamu harus memasukkan daun-daun seperti singkong atau pepaya. Hal ini betujuan agar air berwarna hijau. Air hijau berguna untuk mencegah bau yang disebabkan oleh penguapan air kolam.
Pemilihan Benih Unggul
Benih unggul dapat kamu lihat dengan memperhatikan beberapa ciri-ciri berikut:
- Benih terlihat aktif melakukan oksigenasi.
- Gesit, agresif dan cerah.
- Ukurannya sama rata.
- Warna sedikit lebih terang.
Penebaran Benih
Siapkan benih kurang lebih 1000 ekor sangkurang uk. 3 inci. Untuk ukuran kolam 3m x 4m x 1,5m. Jika kamu ingin membudidayakan ikan dalam jumlah besar maka penebaran benih dapat kamu akumulasikan dengan perbandingan sesuai ketentuan diatas. Bibit yang baru dibelijangan langsung dimasukkan ke dalam wadah atau kolam untuk budidaya, tapi harus melewati beberapa tahap perendaman yang dapat menyesuaikan benih ikan dengan air di tempat baru.
Ikuti Langkah Berikut ini:
- Siapkan bak besar.
- Masukan air kolam yang akan dijadikan budidaya ikan ke dalam bak.
- Masukkan benih lel yang akan ditebar.
- Diamkan selama kurang lebih dari 30 menit. Hal ini bertujuan agar benih ikan melakukan penyesuaian dengan air kolam untuk budidaya. Serta menghilangkan stres pada ikan setelah dipindahkan dari habitat penangkaran dan masuk ke tempat baru.
- Setelah 30 menit benih dapat langsung ditebar ke dalam kolam ikan.
Penebaran Sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau malam hari, karena pada waktu tersebut kondisi air relatif stabil.
Penyortiran
Setelah lele berumur lebih dari 1 bulan, kamu perlu menyortir ikan dengan menggunakan bak penyortir berukuran 12 cm.
Alasan dilakukannya penyortiran dikarenakan ikan yang lebih kecil akan sulit mendapatkan makanan sehingga membuat pertumbuhannya tidak stabil dan bisa juga menjadi makanan bagi ikan-ikan yang berukuran lebih besar. Oleh karena itu, kamu harus menyiapkan dua kolam yang mempunyai ukuran sama untuk memisahkan ikan yang sudah dilakukan penyortiran.
Jika tidak memiliki lahan yang luas kamu dapat membuatnya dengan ukuran yang lebih kecil, untuk ikan yang berukuran kecil hasil sortiran. Karena hanya ikan berukuran kecil saja yang harus dipindahkan ke dalam kolam sortiran.
Pengaturan Kualitas Air
Air kolam akan berkurang selama proses penguapan maka air harus kamu tambahkan sampai tingkat air kembali ke posisi normal. Pada tingkat air 20 cm pada bulan pertama, 40 cm bulan kedua dan 80 cm pada bulan ketiga.
Warna air yang terbaik bagi ikan lele berawarna hijau yang menunjukkan bahwa kualitas air baik untuk ikan. Ketika air berubah menjadi merah, menunjukkan bahwa ikan sudah dewasa dan siap untuk panen.
Pakan
Pakan dilakukan tiga kali dalam sehari yaitu pada pukul 07.00-08.00 pagi, 17.00-18.00 sore dan malam 21.00-22.00. Makanan juga tidak harus 3 kali sehari, bisa juga menjadi 4 kali, tergantung kebutuhan ikan.
Dalam proses pakan budidaya ikan diberikan dengan menggunakan jenis sentrat ikan 781-1 karena di dalam pakan ini mengandung nutrisi yang sangat dibutuhkan ikan. Protein yang di dalamnya mengandung protein 25%, lemak 10-16%, karbohidrat 15-25%. vitamin dan mineral.
Pemberian pakan juga tidak boleh terlalu berlebihan karena akan menyebabkan timbulnya berbagai macam jenis penyakit. Akibat dari pakan yang mengendap dan tidak dimakan oleh ikan, sehingga menyebabkan amonia beracun.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit lele tidak bisa kamu anggap remeh karena dapat mempengaruhi volume produksi, tingkat keberhasilan dalam budidaya ikan. Hama biasanya binatang seperti berang-berang, burung pemakan ikan, kucing dll. Adapun penyakit seperti virus dan bakteri.
Pencegahan dalam kamu lakukan dengan menggunakan penghalang sehingga tidak ada hewan liar yang masuk ke dalam kolam dan makan benih lele. Untuk penyakit dapat memberikan obat-obatan yang banyak kamu temukan di toko perikanan, tergantung pada jenis penyakit yang menjangkit pada lele.
Panen
Setelah kurang dari 90 hari, ikan dapat kamu panen. Pemanenan dapat dilakukan dengan menyortir dengan memilih ikan yang layak dikonsumsi (dijual) ukuran biasanya 4-7 ekor per kg atau sesuai dengan keinginan para pembeli, maka ukuran yang kurang sesuai dapat kamu pelihara kembali atau konsumsi sendiri.