Madrasah pertama anak adalah di dalam rumah. Namun bukan berarti tugas mendidik anak hanya ada di pundak ibu. Ayah juga memiliki peran mendidik anak.
Ayah bukanlah mesin ATM yang hanya memberikan uang saat anak memerlukan. Ayah bukan pula monster yang ditakuti dan suka marah-marah saat anak berbuat kesalahan. Namun ayah menjadi pelindung dimana anak merasa aman dan nyaman saat didekat ayah.
Kesibukan bekerja tak semestinya menjadi alasan tidak bisa sama sekali menjalin bonding atau kedekatan dengan anak. Ada berbagai tips dan trik agar terjalin kedekatan antara ayah dan anaknya sekalipun intensitas kebersamaan tak sebanyak bunda.
Berikan Perhatian Saat Sedih
Ada saatnya si kecil merasa sedih. Beberapa tanda-tandanya ia tidak ceria seperti biasanya, enggan bermain dengan teman-temannya, dan terlihat murung. Jangan gengsi untuk mendekatinya.
Belai rambutnya dan ajaklah berbicara dengan lembut. Meskipun masalah yang membuat si kecil adalah hal sepele, namun jangan meremehkannya. Bagaimanapun juga masalah sepele tersebut adalah hal besar dalam hidupnya.
Sebagai contoh ia sedih karena temannya memiliki teman baru. Berikan solusi dengan sederhana yang sesuai dengan akal mereka. Misalnya ayah memberikan saran agar si kecil berkenalan dengan teman baru temannya.
Sesekali Bawakan Oleh-Oleh Sepulang Kerja
Menyuapi Saat Anak Makan
Jangan gengsi membantu istri untuk menyuapi makan si kecil. Ayah juga harus belajar bersabar bagaimana sulitnya memasukan makanan ke dalam mulut si kecil. Ada kalanya ayah harus berjalan-jalan sembari menyuapinya makan.
Sembari menyuapinya makan, ayah bisa mendengarkan celotehan dan keluh kesah dunianya. Bukan hal mudah memahami kata-kata si kecil yang masih belajar berbicara.
Simpan Gadgetmu Saat Liburan
Liburan dan akhir pekan adalah family time. Jangan kau rusak kehangatan berkumpul bersama keluarga hanya dengan up date status media atau mengurusi urusan kantor.
Fokuslah bermain bersama anak-anak dan bundanya. Buatlah permainan kecil yang melibatkan seluruh anggota keluarga, seperti bermain petak umpet, rumah-rumahan, dan sebagainya.
Liburan inilah saat yang tepat untuk menghapus kesan ayah sebagai monster yang menakutkan. Tunjukan sisi kehangatan dan kelembutan pada si kecil.
Jangan Terlalu Keras pada Anak
Semua orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Ada kalanya anak sudah memiliki pemikiran sendiri. Ia juga berhak menentukan pilihan dalam hidupnya. Oleh karena itu ayah tidak boleh terlalu keras kepada anak.
Dengarkan apa yang menjadi keinginannya. Kemudian ayah memberikan alternatif lain yang bisa anak pilih. Jika ia tetap dengan pilihannya, akan tidak bijaksana jika ayah tetap memaksa.
Jadilah Teladan dan Panutan
Ayah yang baik tentu bisa menjadi teladan dan panutan bagi anak-anaknya. Berikan contoh yang baik kepadanya. Ia akan menjadikanmu sebagai sosok yang idola. Sebagai contoh ayah selalu sholat tepat waktu di masjid sesaat setelah adzan berkumandang.
Anak dengan sendirinya akan bersegera mengambil air wudzu setelah adzan.
Saat anakmu masih kecil dan belum bersekolah adalah usia emas. Kamu bisa menanamkan berbagai nilai-nilai kebaikan di usia ini. Bonding yang sudah terbentuk sejak kecil akan bertahan hingga usianya dewasa.
Percayalah bahwa anakmu tidak selamanya berada pada usianya yang sekarang. Waktu akan bergulir dengan cepat hingga kamu tidak lagi menyadari bahwa anakmu sudah tumbuh menjadi laki-laki atau perempuan dewasa.
Akan mudah mencegahnya dari berbagai kenakalan remaja jika ayah sudah mendekatinya sejak kecil.