Mengajar anak-anak itu menegangkan. Tidak peduli berapa banyak pengalaman pengalaman yang seseorang miliki, akan selalu ada rasa takut dan khawatir kita akan berbuat kesalahan. Tidak ada tanggung jawab yang lebih besar daripada membesarkan anak-anak, apapun yang kita ajarkan akan sangat berpengaruh terhadap masa depannya. Siapa pun Anda, guru, orang tua, ataupun anggota masyarakat, Anda bertanggung jawab untuk memberikan contoh positif untuk anak-anak, memotivasi mereka agar bisa berhasil, dan memberikan perubahan yang berarti dalam hidup mereka.
Selama bertahun-tahun mengajar murid-muridnya, Ron Clark telah belajar banyak tentang prinsip dan metode untuk menghadapi anak-anak. Ia menyimpulkan ada empat kebenaran universal tentang anak-anak.
1. Anak-anak membutuhkan dan menyukai kepastian
Anak-anak ingin merasa aman dan ingin merasa ada orang yang mengendalikan situasi. Ron Clark telah melihat banyak guru yang bersikap terlalu lembek untuk bisa disukai anak-anak. Ada guru-guru baru yang tidak ingin menerapkan disiplin kepada murid-muridnya karena ingin disukai. Mulanya memang murid akan menyukai orang tersebut, namun lama-kelamaan guru ini akan kehilangan rasa hormat dari murid-muridnya.
Guru perlu membuat murid menyukai sekaligus hormat kepadanya. Untuk memiliki kedua hal tersebut, seorang guru perlu memberikan kepastian di kelas, yakni dengan memberikan sekaligus menerapkan aturan yang jelas serta guru perlu membuat murid merasa aman dan nyaman.
2. Anak-anak akan bekerja keras untukmu jika mereka menyukai pribadi dirimu
Menerapkan disiplin akan membuat murid hormat kepadamu, namun bisa jadi masih ada murid yang tidak menyukai Anda sebagai gurunya. membuat anak-anak menyukai Anda terkadang sulit. Saat liburan tahun ajaran baru, sebelum bertemu dengan murid-muridnya, Ron Clark mengirimkan surat agar murid-muridnya tahu tentang guru mereka sebelum masuk sekolah. Dalam suratnya, Ron Clark melampirkan foto-foto agar muridnya tahu bahwa gurunya dapat diajak bersenang-senang.
Pada hari pertama belajar di kelas, Ron Clark menunjukkan slide show foto-foto dirinya dan berbagai tempat yang telah ia kunjungi. Ia juga menyertakan foto-foto dirinya waktu masih SD, ketika usianya sama dengan muridnya. Tujuannya agar anak merasa Ron Clark lebih dari sekedar guru.
Selain itu untuk membuat anak-anak menyukainya, Ron Clark melakukan berbagai hal yang bisa menarik perhatian mereka. Ia membuang sedikit rasa malunya ketika bersama mereka dengan memasang muka lucu, memeragakan karakter tertentu dengan atraktif, atau berbicara dengan berbagai logat.
Hal terakhir yang Ron Clark lakukan adalah dengan memberikan pidato semacam ini pada hari pertama masuk sekolah:
“Saya tidak peduli jika kalian tidak menyukai saya. Saya tidak peduli sama sekali. Saya di sini juga bukan untuk berteman dengan satu pun dari kalian. Saya sudah punya banyak teman dan tidak perlu menambahnya.
Saya tidak peduli jika kalian marah dan memberikan julukan yang jelek dalam pikiran kalian. Sah-sah saja kalau kalian melakukan itu, karena tujuan saya ada di sini bukan untuk membuat kalian menyukai saya, tujuan saya adalah membantu kalian belajar.
Saya peduli terhadap setiap individu dari kalian dan saya akan berkorban penuh untuk memberi kalian pendidikan terbaik. Saya mau kalian mengetahui, saya akan melakukan apa pun untuk memberikan pendidikan yang terbaik dan akan menyingkirkan apa pun yang menghalangi usaha saya ini.”
Pidato ini terdengar terlalu tegas, namun Ron Clark menganggap pidato semacam ini penting karena membuat murid tahu bahwa mereka tidak akan dibiarkan bodoh sekaligus tahu bahwa saya peduli terhadap mereka dan akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pendidikan terbaik untuk mereka. Pidato ini juga menunjukkan apa prioritas gurunya dan juga suasana belajar seperti apa yang akan mereka dapat selama setahun ke depan.
Walau Ron Clark memberi tahu mereka bahwa ia tidak peduli jika murid-muridnya tidak menyukainya, ia juga berusaha keras agar menjadi guru yang mereka sukai. Ron Clark menunjukkan slide show, menari di kelas, berdiri di atas kursi, menyanyi, berakting, dan berbagai hal yang disukai anak-anak lainnya.
Berusaha untuk disukai anak-anak itu jelas diperlukan bagi guru, namun murid tidak boleh tahu hal niat tersebut. Jika murid tahu guru ingin disukai muridnya, murid bisa jadi akan berusaha untuk memanfaatkan hal tersebut untuk melawan niat baik gurunya. Dengan mengarang “cerita” bahwa guru tidak peduli sama sekali bahwa murid menyukainya atau tidak memberi nilai lebih bagi sang guru.
Yang jelas, seorang guru tidak bisa mendisiplinkan murid jika tidak mencintai mereka. Keduanya, disiplin dan mencintai, harus berjalan beriringan.
3. Anak-anak ingin mengetahui apa yang kamu harapkan dari mereka
Tidak masuk akal jika kita berharap anak-anak akan bertindak sesuai harapan kita tanpa kita beritahu terlebih dahulu. Banyak tata krama yang menurut kita sudah biasa menjadi hal yang aneh bagi mereka.
Setelah bertahun-tahun berinteraksi bersama anak-anak, Ron Clark telah membuktikan bahwa setiap anak, siapa pun dengan latar belakang apa pun, akan berbuat semaksimal mungkin untuk memenuhi harapan guru, jika sang guru memberikan penjelasan yang cukup apa yang guru inginkan dari sang anak.
Seringkali anak-anak yang sedang ditegur membalas dengan berkata “saya tidak melakukan apa-apa.” Anak-anak ini memang tidak mengerti bahwa apa yang mereka lakukan salah. Jika mereka tidak mengetahui bahwa tindakan mereka salah, bagaimana mereka bisa memutuskan untuk tidak melakukan tindakan tersebut? Guru perlu memberi tahu dengan jelas sehingga anak-anak tidak bertanya-tanya tentang hal benar salah.
Pada tahun-tahun pertama menjadi guru, Ron Clark selalu langsung menghukum anak yang salah, misalnya dengan tidak memberinya jam istirahat. Biasanya ada anak yang memendam kemarahan saat dihukum, Ron Clark mengamati anak seperti ini tidak akan belajar dari kesalahannya karena ketidakmengertiannya. Mulanya Ron Clark merasa marah terhadap murid yang tidak mengerti mengapa guru menghukum sang anak. Setelah mempelajari masalahnya adalah ketidaktahuan, Ron Clark memberikan pendekatan yang berbeda. Ia mengajak anak bicara empat mata dan bertanya, “Menurutmu kamu salah apa?” atau “Menurutmu mengapa saya menghukum kamu sekarang?” Setelah anak lebih terbuka, barulah Ron Clark menjelaskan alasan sang anak dihukum.
Setiap anak ingin tahu perbuatan seperti apa yang guru harapkan dari mereka dan jika mereka berbuat kesalahan, guru harus menjelaskan mengapa perbuatannya salah sehingga sang anak tidak mengulanginya di kemudian hari.
4. Anak-anak ingin mengetahui bahwa mereka diperhatikan
Pada tahun pertama mengajar, Ron Clark memiliki seorang murid bernama Raymond yang belum bisa menghormati orang lain, termasuk gurunya. Raymond ini dikenal sebagai pemimpin di kelasnya dan perilakunya yang buruk sangat memengaruhi teman-temannya di kelas.
Ron Clark menyadari jika ia bisa membuat Raymond menyukainya, suasana belajar di kelas akan menjadi lebih kondusif. Pada salah satu Jumat siang, dengan nada bicara yang congkak Raymond berkata bahwa ia tidak akan mengerjakan PR-nya karena ia harus bermain dalam pertandingan basket di hari Sabtu dan Minggu.
Ron Clark memutuskan untuk tidak mendebat alasan Raymond. Sebaliknya, sang guru mencari tahu waktu dan tempat pertandingan dan mencoba untuk hadir.
Ketika Raymond melihat Ron Clark di bangku penonton, ia terkejut dan bertanya, “Apa yang sedang Anda lakukan di sini, Mr. Clark?” Ron Clark menjawab, “saya datang untuk menyemangatimu.” Raymond benar-benar tidak percaya atas pernyataan gurunya.
Sepanjang pertandingan, setiap kali menembak, melakukan dribble, mencuri bola, atau mendapat rebound, Raymond selalu melirik bangku penonton, ingin memastikan apakah gurunya benar-benar datang untuk mendukungnya. Kehadiran gurunya sangat berarti bagi Raymond, pada hari Senin Raymond membalas perbuatan Ron Clark dengan mengumpulkan pekerjaan rumahnya.
Sejak hari itu, Raymond berubah menjadi murid teladan. Ia menjadi anak yang menghormati orang lain dan belajar dengan rajin. Ia tidak lagi menjadi teladan yang buruk bagi teman-temannya dan juga nilai ujiannya meningkat pesat. Perubahan ini terjadi karena sang guru menunjukkan bahwa gurunya peduli terhadap murid.
Prinsipnya memang sangat sederhana, anak-anak ingin tahu kalau gurunya peduli terhadap mereka secara pribadi. Sebelum menuntut mereka menuruti perkataan Anda, mereka ingin tahu apakah Anda benar-benar peduli. Begitu hal ini tercapai, anak-anak menjadi jauh lebih menurut dan lebih aktif belajar.
Keempat prinsip dasar inilah yang selalu Ron Clark perhatikan saat belajar bersama murid-muridnya. Apakah Anda tertarik untuk menerapkannya di kelas Anda juga?