Bicara dan Asahlah Ketangkasan Public Speaking Kamu, Inilah 5 Tips Teknisnya

Public speaking mungkin bukan kepentingan dan keperluan semua orang. Namun, pada titik apapun dalam kehidupan kamu bermasyarakat, akan ada satu dua titik saat kamu harus berbicara di depan umum.

Jadi, sebelum terlambat, mari asah kecerdasan verbal kamu dengan beberapa tips public speaking di bawah ini. Percayalah, kemampuan berkomunikasi kamu yang satu ini akan membantu kamu dalam banyak hal selama hidupmu.

Datanglah Lebih Awal

unsplash.com

Meskipun sepele, datang lebih awal pada lokasi acara sangatlah krusial. Pertama, kamu bisa mengamati suasana dan tata kelola ruangan. Kedua, kamu bisa menyesuaikan ‘ritme’ pikiran dengan audiens yang cukup heterogen.

Ketiga, kamu bisa melakukan persiapan lebih matang dengan koordinasi langsung bersama panitia. Jika tiga hal ini kamu penuhi, langkah kamu untuk menyampaikan gagasan kamu selanjutnya akan lebih mudah.

Pandang dan Berinteraksilah dengan Audiens

unsplash.com

Sebelum memulai, tariklah nafas dalam, sesuai kebiasaan kamu. Buat diri kamu rileks dan siap untuk menatap puluhan, ratusan atau ribuan mata audiens. Kondisi rileks ini akan memudahkan kata – kata keluar dari mulut kamu dalam artikulasi yang jelas.

Saat pertama kali masuk ke ‘arena bermain’ atau panggung, pandanglah sejenak audiens kamu. Biarkan audiens juga memandangi matamu sejenak dan bertanya – tanya kira – kira apa yang akan kamu bicarakan.

Nah, setelah itu, kamu bisa memilih untuk sedikit basa basi canda ringan atau langsung memulai dengan cerita yang serius. Interaksi ini penting karena audiens juga ingin merasa terlibat dan merasa tidak hanya sebagai penonton pasif.

Ceritakanlah

unsplash.com

Katakan apa yang kamu lihat, sampaikan apa yang kamu rasakan. Dalam urusan public speaking, kejujuran dan pengalaman pribadi adalah kunci untuk membuat audiens tertarik.

Saat mereka sudah tertarik, mereka akan mendengarkanmu dengan sangat detil dan rinci. Maka disitulah inspirasi yang kamuc eritakan akan menghujam dalam menuju alam bawah sadar mereka.

Lantas apa yang kamu tuturkan akan menjadi ‘pengalaman’ mereka juga, membentuk cara pandang, kebiasaan hingga karakter. Mereka berubah menjadi lebih baik karena apa yang kamu ceritakan.

Fokus dan Selipkan Intisari

unsplash.com

Kamu mungkin akan terlalu emosional dalam bercerita dan malahan bisa saja keluar dari konteks. Oleh karena itu, kamu harus memaksa diri untuk tetap fokus pada ide atau gagasan yang ingin kamu sampaikan.

Tangan kamu mungkin akan mulai bergetar, genggaman kamu pada mikrofon tidak lagi setegas awal sesi tadi. Suara kamu juga barang kali mulai berubah ritmenya, tidak lagi sejelas ucapan kamu seperti pada awal cerita.

Namun kamu harus tetap sadar pada dirimu sendiri. Ambillah jeda satu dua detik, audiens akan bertanya – tanya mengapa kamu berhenti berbicara. Lalu mulailah kuasai diri kamu, fokus pada apa yang telah kamu rencanakan.

Fokus pada apa yang ingin kamu sampaikan. Tidak masalah jika kamu tetap ingin meyampaikannya lewat analogi atau cerita. Namun jangan lupa selipkan intisari yang jelas dan mudah dimengerti oleh audiens.

Simpulkan, Sempurnakan

unsplash.com

Sekarang, menuju babak akhir dari keseluruhan total inspirasi yang kamu bagikan, kamu harus menyimpulkannya, menyempurnakannya. Ambillah satu lagi jeda terakhir sebelum kamu mengakhiri apa yang ingin kamu ungkapkan.

Audiens akan mengerti bahwa jeda ini adalah jeda menjelang akhir cerita kamu. Kini, simpulkan dengan sangat jelas, nyata dan gamblang. Sampaikan dengan tegas intisari yang ingin kamu tekankan untuk dimengerti oleh audiens.

Maka ketika kamu menangkap gestur mata dan kepala audiens yang seolah mengangguk, itulah tanda bahwa yang kamu tuturkan telah mereka mengerti. Audiens telah paham dan kini saatnya kamu menyempurnakannya.

Sempurnakan dengan ucapan salam yang penuh doa keselamatan dan rasa terima kasih yang tinggi pada audiens kamu yang hebat. Mereka adalah mitra diskusi yang baik bagi kamu dan bukan hanya penonton boneka yang pasif.